Tanjungbalai, MBS – Terkait adanya pemberitaan dari salah satu media cetak “ harian metro deadline “ tertanggal 12 Juni 2023 berjudul “ Dikonfirmasi Soal Dana BOS, Kepala SDN 130001 Kota Tanjungbalai Ajak Wartawan Berkelahi “, wartawati Mitra Mabes mencoba mengkonfirmasi kepada Kepala Sekolah SDN 130001 Tanjungbalai di ruang kerjanya pada senin 26 juni 2023 pagi.
“ ada seorang yang katanya wartawan, setau saya berinisial Z, waktu itu dia meminta uang koran kepada saya. Korannya gak pernah masuk ke sekolah SDN 130001 Kota Tanjungbalai yang saya pimpinan. Dia Z beralasan bahwa sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan ketua Kelompok kerja kepala sekolah sebelumnya. Padahal ketua Kelompok kerja kepala sekolah sebelumnya tidak pernah mengatakan kepada saya seperti yang di katakannya “. Ucap azwar.
Azwar juga menambahkan pada bulan puasa yang lalu, wartawan yang berinisial Z memang pernah datang dan tidak ada menanyakan tentang Dana BOS . Tetapi masalah koran. Disaksikan oleh Guru dan pegawai di Sekolah tersebut.
Dan pada Tanggal 12 Juni terbitlah berita dari Harian Metro Deadline dengan judul “ Dikonfirmasi Soal Dana BOS, Kepala SDN 130001 Kota Tanjungbalai Ajak Wartawan Berkelahi “ anehnya pada berita tersebut tidak ada waktu kejadian.
“ Bulan Puasa kemarin, dia datang kesekolah ini, dan menawarkan koran. Karena telah lewat waktu untuk di masukkan ke dalam RAKS, saya tentu menolak nya. Tetapi dia bersikeras. Alasan nya telah ada kesepakatan dengan kepala K3S sebelum nya.
Dan dia juga meminta uang koran kepada saya, tetapi koran nya tidak pernah masuk. Walau dia memaksa, saya tidak memberi permintaan nya “tegas nya.
Ketika awak media menanyakan akankah Bapak Azwar akan mensomasi harian Merto Deadline dan Zuanda , Beliau mengatakan akan pikir pikir dulu.
Ditempat terpisah. Hanif ketua umum Pemerhati dan pengwasan Pendidikan Indonesia (P3I) mengatakan kepada wartawan, berita yang terbit di salah satu koran mingguan tidak mengandung unsur 5 W + 1 H.
terutama waktu kejadian tidak ada di cantum kan. Hal ini sangat disayangkan oleh ketua P3I. dia menduga, berita tersebut tidak layak tayang. Oknum inisial Z yang mengaku wartawan salah satu media cetak harus lebih memperhatikan beritanya.
“ saya sudah baca beritanya, kapan kejadian nya tidak di sebutkan.
Seharus nya wartawan tersebut lebih memperhatikan unsur 5W+1H agar berita nya lebih layak tanyang dan tidak dikatakan orang lain sebagai Hoax. Karena kalua tidak ada bukti, berita itu bisa saja menjadi berita Hoax dan bisa berakibat fatal bagi wartawan yang bersangkutan. (Yuna)