Nias Utara.Mitramabes.com
Sungguh aneh bin ajaib dalam dunia pendidikan saat ini, dimana pemerintah pusat jelas-jelas membantu masyarakat bawah untuk percepatan dalam pertumbuhan ekonomi maupun dalam pendidikan, tetapi apa yang dilakukan oknum-oknum sekolah saat ini sangat tidak mencerminkan sebagai dunia pendidik.
“Salah satu SDN 075028 Hilimbōwō Tetehosi Maziaya didugaan korupsi para pekerja dan pengajar disana tentang dana PIP yang seharusnya disalurkan kepada siswa-siswisiswa-siswi
“Pada Ta 2018 Kepala sekolah SDN Negeri 075028 melakukan pembukaan rekening penerimaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang di kordinir oleh upload databases melalui sistem aplikasi dan penyaluran oleh rekening Bank Republik Indonesia (BRI) kepada setiap siswa siswi yang menerima bantuan tersebut di SDN 075028 Tetehosi Maziaya, dan pertama kalinya siswa siswi tersebut menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Tersebut.
“Tetapi aneh bin ajaib, sejak Ta 2018 pertama kali sampai Ta 2023 siswa siswi tersebut tidak pernah menerima bantuan PIP tersebut. “beberapa orang tua siswa siswi SDN 075028 Tetehosi Maziaya/Hilimbōwō mengakui kepada awak media bahwa Anak-anak sekolah mereka disana tidak pernah mendapatkan bantuan dana PIP tersebut, soalnya sejak awal pertama penerimaan pihak sekolah telah melakukan penarikan buku rekening kepada anak-anak kami, dengan dalil pihak sekolah yang akan melakukan penarikan, tuturnya orang tua siswa siswi.
“Dalam waktu yang berbeda, awak media melakukan investigasi kepada pihak yang terkait termasuk kepada pihak Bank Republik Indonesia, (BRI) dan Pihak Bank tersebut menyampaikan hasil rekening setiap Anak-anak yang telah menerima bantuan PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) bahwa kurang lebih 76( tujuan puluh enam orang anak) selalu menerima bantuan PIP tersebut, penuh dengan nama-nama siswa siswi tersebuttersebut dalam aplikasi sistim.
“Sa’at waktu terpisah awak media ini, melakukan Konfirmasi Kepada Kepala Sekolah SDN 075028 Waspada Zega, Menyampaikan.
“Sorri bang saya gak tau masalah soal itu, soalnya saya baru masuk menjadi KASEK Pada tahun 2022, Tutup Kasek menyampaikan.
“Dalam waktu yang berbeda, awak media melakukan konfirmasi kepada Mantan kepala sekolah SDN 075028, Menyampaikan, “Kalau yang meng-upload data itu operator Pak. Tuturnya melalui via telfon.
“Dalam waktu yang berbeda, awak media melakukan Konfirmasi kepada Operator SDN 075028 Tetehosi Maziaya Atas nama Setiaman Zega juga Sebagai Ketua BPD. di Via SMS whatsapp di nomor telfon +62 821-8313-XXXX, Menyampaikan.
“Ya’ahowu Pak, terimakasih konfirmasinya 🙏
Informasi tersebut telah saya klarifikasi di Dinas pendidikan yangg membidangi, krn mereka telah menelpon saya bahwa ada dua orang tua siswa yang telah melapor An. Nama Siswa 1. FALA MEY DARLI ZEGA 2. MERCY AGUSTINE ZEGA
Dengan pernyataan mereka bahwa dari tahun 2018 s/d 2022 mereka menerima PIP (tercek dalam sistem) sementara hanya 1 kali mereka terima.
Lalu saya memberikan tanggapan Pak, bahwa mereka memang menerima dari tahun 2018 s/d 2022 (tercek dlm sistem) dan telah dicairkan secara langsung kepada orang tua oleh kepala sekolah disertai dengan penyerahan buku tabungan dan kartu KIP/ATM , sehingga pada pencarian tahun demi tahun langsung diambil oleh orang tua melalui ATM siswa yang bersangkutan. Sehingga solusi yg saya tawarkan kepada pegawai dinas pendidikan waktu itu, klo boleh di print langsung rekening koran masing-masing siswa tersebut sehingga diketahui siapa yg mengambil dana tersebut. Demikian Pak.
“Tanggapan dari Ketua LPKPI-RI Hermansyah Telaumbanua, Menyampaikan. “Dari penjelasan operator atas nama Setiaman Zega itu sudah kita dugaan bahwa sudah terjadi Persengkokolan Korupsi dan Nepotisme disitu, kita akan segera membawa ini ke ranah hukum, supaya bisa pihak Aparat Penegak Hukum melakukan penyelidikan, tutup Hermansyah Telaumbanua. (YZ)
