Kampar/MBS -Walau sering di sorot media dan menjadi konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Kecamatan Tapung Hulu, aktivitas tak lazim yang mengkangkangi peraturan negara tetap berlangsung.
Dugaan penyimpangan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih tetap terjadi di SPBU 14.284.135 yang terletak di Desa Sumber Sari, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar, Riau.
Ritel BBM ini terkesan kebal hukum dan tak terjamah penindakkan, hingga membuat para pelaku penimbun BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite pun kian berbondong-bondong membeli bahan bakar dari SPBU tersebut.
Pantauan awak media dilokasi SPBU, (2/8/24) malam, beberapa mobil pelangsir BBM tampak bebas membeli bahan bakar dengan ikut mengantri. Bahkan dilakukan secara berulang kali masuk kembali ke barisan antrian.
Hal ini mendapat tanggapan dari Ketua DPD Bidik Tipikor Provinsi Riau, Gusmaniarto ST. Menurutnya, kegiatan penyaluran BBM yang tidak sesuai dengan regulasi adalah perbuatan melawan hukum.
“Dalam aktivitas ini tidak hanya terjadi penyimpangan distribusi BBM bersubsidi oleh SPBU, tapi juga adanya perdagangan bahan bakar yang didapatkan secara tidak sah oleh pelaku penimbun BBM,” ucap Ketua Bidik Tipikor ini saat ditemui media, (3/8/24).
Selain SPBU, lanjut Gusmaniarto, para oknum-oknum pekerja yang mengetahui dan melayani pembelian oleh pelaku penimbun BBM tersebut dapat dijerat pidana.
“Apabila ada pihak SPBU yang tutup mata akan aktivitas itu, patut diduga ada sebuah keuntungan yang diterimanya dari setiap transaksi. Maka SPBU nya dan pihak terkait boleh dilaporkan ke penegak hukum,” jelas Agus, sapaan akrab Gusmaniarto.
Ketua Bidik Tipikor juga menyampaikan, pihaknya siap dan bersedia mendampingi rekan-rekan media guna mengambil langkah hukum berdasarkan temuan-temuan dilapangan.
Terakhir, Bidik Tipikor Provinsi Riau meminta dengan hormat kepada Kapolres Kampar AKBP Ronal Sumaja, untuk menindak tegas setiap pelaku penimbun BBM yang menimbulkan keresahan masyarakat karena sulit mendapatkan bahan bakar.
Terkait adanya temuan di SPBU 14.284.135, Roni selaku pihak manajemen penyalur BBM ini tidak menanggapi upaya konfirmasi yang dilakukan jurnalis, hingga berita ini diterbitkan. (**/Tim)