Pontianak, -Mitramabes.com
Pekerjaan sarana Prasarana dan Ultilitas umum perumahan guna penunjang fungsi Hunian Jl. Kom. Yos sudarso, Komp. Bali indah kecamatan pontianak barat diduga dalam pelaksanaan pekerjaan rabat betonnya mar ap, ketebalan,
Proyek tersebut dikelola oleh dinas PUPR Kota pontianak tahun anggaran 2025 dengan nomer kontrak, 600.2.10.2/PPK/SPK/jalan /komp. Bali Indah/DPRKP.B/APBD/2025,
Nilai kontrak, Rp. 199.038.000,00 dalam waktu pelaksanaan, Empat puluh lima hari kalender, yang dikerjakan oleh CV. PUTRA ADZRIL ALFAREZEKI sebagai pelaksana Lapangan,
Berdasarkan informasi dari tim infestigasi Lembaga LPK-RI, yang saat itu berada di lapangan kepada awak media, untuk turun kelokasi kegiatan meliput,
Pelaksanaan kegiatan pengecoran jalan yang dikerjakan CV.PUTRA ADZRIL ALFAREZEKI memang terkesan asal asalan dan diduga tidak sesuai sefeksipikasi,
Mulyadi ms. selaku ketua tim investigasi LPK-RI saat di wancara awak media dilokasi mengatakan kita sudah kroscek ketebalan beton tampa tulang ini tadi hanya sembilan sampai sepuluh senti dari permukaan LPB yang di klaim pelaksana,
Pada saat pengukuran pun disaksikan salah seorang warga yang tinggal di jalan ini juga biasa dipanggil habib. Dan dilihat para pekerja diukur pakai meteran para pekerja itu sendiri,
Jadi hasil tes ketebalan beton yang dikerjakan CV. PUTRA ADZRIL ALFAREZEKI hanya sembilan sampai sepuluh senti meter, dan kita juga tadi sempat mendapatkan argumen dari salah seorang yang mengaku Penanggung jawab lapangan,
Bahwa mereka bekerja sesuai dengan bistik, kita maulihat gambar mereka tidak mau melihatkan nya,,
Itu baru lapisan atas, spekulasi mereka ada di LPB lagi karna Untuk menykupkan ketebalan beton air coran tersebut menyerap ke LPB sehingga LPB terkena adonan bisa menjadi beton pula padahal satuan LPB yang di hampar beda hitungannya dengan satuan beton,
Disinilah spekulasi ketebalan beton nya, permainan theknis ini jika tidak di awasi
maka tidak dapat membedakan brapa ketebalan beton yang dihampar dan berapa ketebalan LPB yang dihampar, jelas mulyadi.
Lanjut mulyadi mengatakan ini baru dua Sektor aitem yang mana seperti kita lihat cara pemasangan pipa yang mana pipa dipasang diatan LPB Besaran pipa paralon yang dipasang hampirsama dengan ketebalan Beton berapa lagi ketebalan beton diatas pipa paralan tersebut. Ini kerjaan yang kurang masuk diakal.
Saat kita lakukan koreksi kita mendapat kan argumen dari penanggung jawab lapangan ramai juga yang menyaksikan termasuk salah satu perwakilan masyarakat juga.
Ini jelas bertentangan dengan peraturan kementrian PUPR yangmana standarisasi ketebalan beton jalan lingkungan mengacu pada ketebalan minimal 13 sampai 19 sentimeter mengingat jalan ini kultur tanahnya lembek dan terendam air juga,
Dan jalan ini di lalui bukan folume rendah tapi folume sedang karna perumahan ada beberapa roda 4 membawa beban yang masuk ke jalur ini, dan ini juga keterangan RT saat kita datangi mereka juga tidak mengetahui cara theknis pekerjaan tersebut tak pernah diberitahukan dengan pihak pelaksana lapangan,
Hal-hal yang dibagun dengan menggunakan keuangan negara merupakan menjadi tanggung jawab kita semua untuk mengawasinya sipengelola anggaran aja jarang mengawasi maka wajib kita yang mengawasi.
Kita minta jalan ini di audit BPK/BPKP ini sudah jelas ada Spekulasi dari pelaksana dalam pengerjaannya dan kita mencoba menyajikan mutu dan kualitas tahan kepada masyrakat itu merupakan bentuk tanggung jawab mural pemerintah terhadap masyarakat jangan dibiarkan selalu memberikan ruang kepada oknum pelaksana lapangan tegas mulyadi.(Mohsin Media Mitra Mabes
Sumber:Mulyadi Lpkp