mitra mabes.com labuhan batu
Ratusan warga Desa Sennah, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa menuntut pertanggungjawaban Kepala Desa Sennah, Horas Lumbang Gaol, terkait dugaan penyelewengan Dana Desa sejak tahun anggaran 2018 hingga 2024.
Aksi yang difasilitasi oleh Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Desa Sennah (AMM-DS) itu menyoroti keresahan warga soal penggunaan anggaran desa yang dinilai tidak transparan dan terindikasi korupsi.
Namun, alih-alih memberikan klarifikasi, Kepala Desa disebut justru menggerakkan kelompok masyarakat penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan perangkat desa untuk melakukan aksi tandingan. Mereka membentangkan spanduk penolakan unjuk rasa di kantor desa, lengkap dengan pengeras suara yang digunakan untuk meneriaki massa aksi. Bahkan, terlihat pula ibu-ibu dan anak-anak ikut berada di kelompok penolak unjuk rasa tersebut.
Kristian Silalahi, pimpinan aksi, menilai tindakan perangkat desa itu telah mencederai kebebasan berpendapat. ” Kami berencana melaporkan dugaan penghalangan aksi damai ke Polres Labuhanbatu, dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum,” ujarnya.
Di sisi lain, seorang sumber menyebut adanya pembagian uang sebesar Rp100 ribu per orang kepada warga sebelum aksi berlangsung, diduga untuk mendukung penolakan unjuk rasa. Kapolsek Bilah Hilir, A. Sitompul, mengatakan belum mengetahui adanya informasi tersebut, namun berjanji akan mendalami lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Desa Sennah, Horas Lumbang Gaol, hingga kini belum berhasil dimintai konfirmasi.
( Erikson nainggolan)