Pekan baru MBS 13 Oktober 2024.Telah terjadi tindakan oprasi kecil di ruang oprasi rumah sakit Arifin Achmad.
Pemasangan selang di bangian bawah ketiak,untuk mengelurkan cairan ya ada di paru sebelah kiri.supaya lebih mudah cara kerjaan.
Tapi sayangnya tidakan yang di lakukan oleh tiem medis salah tempat.karna tempat pemasangan selang bukan daerah yang ada cairan.
Mitra mabes.Com Semetinya pemasangan selang lebih ke belakang bagian badan.setelah di cek kembali di ruangan Jasmin 10.
Terjadinya pengecek ulang di sebabkan ada pendarahan di bagiang lubang selang pasien.
Dan setelah awak media konfirmasi dengan humas dan kabed rumah sakit arifin Achmad dan mera mengatakan bahwasanya posisi cairan tersebut berpindah-pindah, lantas apa gunanya alat medis yang diberikan oleh pemerintah kalau tidak digunakan, dengan baik.
Kenapa sebelum melakukan operasi tersebut tidak di lakukan pengecekan lagi.
Mitra mabes.Com Dan kami awak media mendapatkan laporan bahwasanya dokter seri melati ( sepesialis dokter paru) mengatakan bahwasanya obat buat kemo telah ditemukan namun, pada hari Rabu, 16 Oktober 2024 Tiba-tiba datang seorang dokter spesialis paru satu lagi mengatakan bahwasanya obat buat kemo tersebut tidak ada, karna penyakit nya tidak ditemukan, lantas kok bisa dokter sepesialis sebelum mengatakan bahwasanya obat buat kemo tersebut udah dapat, itu adalah salah satu tanda tanya pagi kami?
Dan setelah orang tua pasien marah besar dengan dokter ahli di sebab kan kesalahan pemasangan selang, dibawah ketiak kiri guna untuk mudah mengeluarkan cairan.
Dan sesudah selang di pasang di coba untuk mengeluarkan cairan ternyata hasilnya sedikit sekitar 50ml, cairan yang di temukan setelah di USG cairan tersebut bukan lah di tempat yang di pasang melainkan di bagian lain yang banyak cairan nya.
Dan Tiba-tiba dokter mengadakan rapat untuk mendiskusikan masalah pasien, untuk dirujuk ke jakarta.
Mitra mabes.com Setelah habis rapat baru salah satu dokter ahli paru yang bernama winanda menjumpai orang tua, guna menyampaikan hasil diskusi dari rapat tersebut, pasien harus di rujuk ke rumah sakit salah satu yang di jakarta.
Kenapa tiba-tiba rumah sakit memutuskan untuk merujuk pasien tersebut ke jakarta, apakah ini semua terjadi sebab orang tua pasien tersebut sudah marah besar?
Mitra mabes.com Dan kami awak media juga telah mengecek kondisi di mana kamar pasien berada, dan kamar itu kotor, ada sarang laba-labanya dan ber nyamuk, seharusnya rumah sakit itu ruangan nya bersih karna kan ini untuk kesehatan namun kebersihan di ruang tersebut saja sudah kenak.
Dan di sayang kan sekali rumah sakit arifin Achmad yang tipe A tersebut lebih banyak anak magang nya yang mengecek kondisi pasien -pasien nya, apakah sudah tidak ada dokter dan suster di rumah sakit tersebut?
Dan di sayangkan sekali apakah wajar alat medis yang untuk digunakan pasien di letak dekat tempat berdebu?
Dan ada salah satu oknum security yang menegur awak media karna parkir motor di dalam area rumah sakit, dan saya selalu awak media sangat tersinggung dengan, ucapan security tersebut.
Kami awak media datang kerumah sakit arifin Achmad bukan hanya sekedar untuk berkunjung, tapi kami juga mewawancarai pasien, supaya kami awak media bisa mendapatkan informasi yang jelas tentang keluh kesah pasien selama di rawat di arifin Achmad.
Mitra mabes.com kami harapkan kepada mentri kesehatan Republik Indonesia dan gubernur riau untuk menindak lanjuti permasalahan/kasus-kasus yang beredar di rumah sakit arifin Achmad.
(Ivan Indrakusuma)