Cegah Perkawinan Anak, Posyandu Remaja Disosialisasikan ke Warga 

Kamis, 6 Maret 2025 - 12:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

INDRAMAYU, Mitramabes.com – Upaya pencegahan perkawinan anak di Indramayu terus digencarkan. Salah satunya melalui Sosialisasi Layanan Posyandu Remaja yang digelar Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) dan Fatayat NU Indramayu. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kecamatan Sindang, Jumat (28/2/2025), sebagai bagian dari Program Inklusi Kabupaten Indramayu.

Hadir dalam acara tersebut Camat Sindang, Kepala Puskesmas Sindang, perwakilan pemerintah desa, kader Posyandu, anggota Posyandu Remaja, serta berbagai elemen masyarakat yang memiliki anak di bawah usia 19 tahun.

Koordinator Submitra Program Inklusi Indramayu, Supriyatin, menegaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait layanan yang dapat diakses melalui Posyandu Remaja. “Harapannya, program ini dapat membantu orang tua dan remaja agar terhindar dari perkawinan anak,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Sindang, Dadang Supriatna, menekankan bahwa perkawinan anak merupakan masalah bersama yang memerlukan keterlibatan banyak pihak. “Kami sangat mendukung Program Inklusi ini. Semoga Posyandu Remaja yang terintegrasi dengan layanan lainnya dapat menekan angka perkawinan anak, khususnya di Kecamatan Sindang,” katanya.

Senada dengan itu, Kepala Puskesmas Sindang, dr. Hj. Sri Sucieti, menambahkan bahwa layanan Posyandu kini diperkuat dengan Integrasi Layanan Primer (ILP). Langkah ini diharapkan semakin efektif dalam memberikan edukasi dan layanan kesehatan bagi remaja.

“Setiap tahun, kami menerima laporan tentang perkawinan anak, sebagian besar akibat kehamilan di usia dini, bahkan ada yang masih berusia sekolah dasar,” ungkapnya.

Karena itu, pihak Puskesmas fokus memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada remaja usia 10–19 tahun, sesuai rekomendasi WHO. “Pemahaman ini sangat penting agar remaja dapat menjaga kesehatan reproduksi mereka hingga dewasa,” tuturnya.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah menggandeng sekolah-sekolah dalam sosialisasi tentang pubertas dan kesehatan reproduksi. “Harapannya, semakin banyak remaja yang memahami risiko perkawinan anak dan dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan mereka,” pungkas Sri.

(Abid/Tim)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Wabup Netta Dukung Kunjungan Reses Yudha Novanza, Harap Aspirasi Masyarakat Banyuasin Tersampaikan.
PT KWP Bagikan 50 Paket Sembako kepada Warga Sekitar Jelang Akhir Tahun  
Keluhan masyarakat Desa Sedang Suak Tapeh jalan Terendam Saat Hujan, Warga: Kami Seperti Terisolasi.
Jelang Libur Nataru, Polsek Sukra Imbau Pengelola Wisata Pesisir Desa Ujunggebang
Polres Kampar Sudah Lakukan SP3, Beredar di Medsos Bangun Opini Menyesatkan dan Provokatif Terkait Pembangunan Gedung Koperasi Merah Putih Desa Tambang 
Jelang Libur Nataru, Polsek Sukra Cek Kesiapan Objek Wisata Pantai
Sambut Libur NATARU 2026, Forkopimda Banyuasin Gelar Rakor Kesiapsiagaan.
Rapat Evaluasi Penanganan Tanggap Darurat Banjir, Forkopimda Langkat Perkuat Sinergi Pemulihan Pasca Bencana

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 20:06 WIB

Wabup Netta Dukung Kunjungan Reses Yudha Novanza, Harap Aspirasi Masyarakat Banyuasin Tersampaikan.

Rabu, 24 Desember 2025 - 10:00 WIB

PT KWP Bagikan 50 Paket Sembako kepada Warga Sekitar Jelang Akhir Tahun  

Selasa, 23 Desember 2025 - 12:31 WIB

Keluhan masyarakat Desa Sedang Suak Tapeh jalan Terendam Saat Hujan, Warga: Kami Seperti Terisolasi.

Selasa, 23 Desember 2025 - 08:35 WIB

Jelang Libur Nataru, Polsek Sukra Imbau Pengelola Wisata Pesisir Desa Ujunggebang

Selasa, 23 Desember 2025 - 06:49 WIB

Polres Kampar Sudah Lakukan SP3, Beredar di Medsos Bangun Opini Menyesatkan dan Provokatif Terkait Pembangunan Gedung Koperasi Merah Putih Desa Tambang 

Berita Terbaru