INDRAMAYU MBS,- Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Indramayu sangat optimis target penyerapan gabah milik petani 100 persen bisa tercapai di akhir bulan Mei 2025.
Bulog Indramayu menargetkan 173 ribu ton gabah bisa terserap, dan sampai saat ini sudah mencapai 82 persen dari target yang ditentukan.
Menurut Kabulog Indramayu, Sri Wahyuni, pencapaian ini merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah (Pemda), Kejaksaan Negeri Indramayu, Kodim 0616 Indramayu, dan Polres Indramayu.
“Bulog Indramayu akan terus melakukan penyerapan gabah milik petani sebanyak-banyaknya. Karena Indramayu merupakan spot beras nasional,” ucap Sri Wahyuni, Selasa (20/05/2025).
Di samping itu, Bulog sebagai stakeholder diberi perintah oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyerap gabah dengan harga Rp6.500 perkilo, sesuai dengan Harga Penetapan Pemerintah (HPP).
“Kami sering melakukan monitoring terkait serapan gabah milik petani bersama pihak Kodim 0616 Indramayu, Kejaksaan Negeri Indramayu, dan pihak kepolisian Polres Indramayu. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada kendala di lapangan,” Ujar Sri Wahyuni.
Kapasitas gudang Bulog di Indramayu sendiri bisa menampung 141 ribu ton beras, baik itu gudang sewa maupun gudang induk yang tersebar di wilayah kabupaten Indramayu.
Yan Perdana, Kasi Datun Kejaksaan Negeri Indramayu, yang turut hadir dalam monitoring di Kecamatan Tukdana, dia mengatakan bahwa monitoring dan evaluasi perlu dilakukan agar penyerapan gabah petani bisa dilakukan dengan baik dan sesuai dengan harga dari pemerintah.
“Bersama Bulog kita akan terus melakukan monitoring terkait kendala apa saja yang dihadapi petani selama masa panen. Terkait tengkulak tentu kalau ada pelanggaran akan diselidiki oleh pihak penegak hukum,” terangnya.
Sementara itu, Kasdim 0616 Indramayu, Mayor INf Sutarmin, mengatakan sangat mensupport sekali dengan kegiatan ini dan mendukung penyerapan gabah dengan harga yang sudah ditetapkan.
“Kami juga menyiapkan babinsa-babinsa untuk mendampingi, supaya gabah ini bisa terserap oleh Bulog dan tidak masuk ke tengkulak-tengkulak. Karena kalau harga di bawah ketentuan, di bawah Rp6.500 itu bisa diproses hukum nantinya. kalau tengkulak sampai membeli kurang dari Rp6.500,” tegasnya.
Ia menambahkan, untuk para petani juga kalau ada yang tengkulak-tengkulak yang membeli harga di bawah Rp6.500, segera laporan ke Babinsa atau Bhabinkamtibmas yang ada di wilayah setempat.
“Babinsa selalu mendampingi petani untuk masalah penyerapan ini biar bisa ke Bulog. Selalu mendampingi, pokoknya tiap ada panen disitu ada Babinsa,” ujarnya.
Salah satu petani muda asal Kecamatan Tukdana, Nursanti (31), mengaku senang hasil panen kali ini bagus, ditambah lagi harga gabah tinggi dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun kemarin harga gabahnya cuman Rp5.000 perkilonya. Tapi sekarang sudah cukup tinggi yaitu Rp6.500 perkilonya. Terbantu sekali apalagi harga pupuk sangat mahal,” ungkapnya.
Nursanti berharap agar harga gabah terus stabil diangka Rp6.500, apalagi kalau bisa ada peningkatan lagi di tahun berikutnya. Untuk di Kecamatan Tukdana sendiri tidak ada tengkulak.
(Thoha)