INDRAMAYU, Mitramabes.com — Dalam upaya mendukung program Swasembada pangan nasional, Perum Bulog terus mengintensifkan strategi penyerapan gabah petani. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui Rapat Koordinasi yang digelar Bulog Cabang Indramayu bersama jajaran pemerintah daerah dan aparat TNI/Polri. Kamis, 10/04/2025, di Aula Hotel Trisula, Indramayu, Jawa Barat.
Rapat yang dihadiri oleh Bupati Indramayu Lucky Hakim, Kepala Bulog Kanwil Jawa Barat Mohamad Alexander, jajaran Dandim 0616, Danramil se-Kabupaten Indramayu, perwakilan Polres, serta sejumlah mitra dan Babinsa, menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi berbagai pihak demi menjaga harga gabah petani tetap stabil.
Dalam sambutannya, Mohamad Alexander memaparkan dua pola penyerapan gabah yang telah diterapkan Bulog. Pertama, melalui tim “Jemput Gabah” yang langsung mendatangi lahan pertanian petani. Kedua, melalui jaringan mitra Bulog yang tersebar di berbagai wilayah.
“Jika harga gabah di bawah Rp6.500 per kilogram, Bulog akan menyerapnya, asalkan gabah itu sudah panen dan dalam kondisi matang. Itu bentuk komitmen kami untuk melindungi petani,” ujarnya.
Di wilayah Indramayu sendiri, hingga April 2025, Bulog telah menyerap sebanyak 51.000 ton Gabah Kering Panen (GKP) dan sekitar 950 ton beras. Target penyerapan tahun ini mencapai 107.000 ton, sehingga masih ada 60.000 ton lebih yang harus dikejar dalam waktu dekat.
“Bulog tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan semua pihak untuk mencapai target nasional 3 juta ton. Ini bukan hanya soal logistik, tapi soal kemandirian bangsa,” tegas Alexander.
Sementara itu, Bupati Lucky Hakim menyampaikan apresiasi terhadap program “Jemput Gabah” yang dinilai sangat membantu petani di pelosok. Ia menyoroti fakta bahwa masih ada petani yang menjual gabah di bawah harga wajar karena tidak memiliki alternatif pasar.
“Kalau Bulog hadir di situ, petani punya pilihan. Kita ingin ada posko di tiap desa, terhubung langsung dengan Bulog, agar rantai distribusi bisa dipotong dan petani mendapat harga pantas,” jelas Lucky.
Bupati juga menambahkan bahwa upaya menjaga harga gabah harus dibarengi dengan efisiensi biaya produksi. “Dengan harga Rp6.500 per kilogram, petani sudah senang. Tapi kalau biaya produksinya bisa ditekan, tentu petani lebih sejahtera lagi,” katanya.
Sri Wahyuni, Pimpinan Bulog Cabang Indramayu, menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi untuk mensukseskan misi besar ini. “Kita harus guyub, saling dukung, dari TNI, Bulog, mitra hingga masyarakat. Kalau semua kompak, target penyerapan gabah di Indramayu bisa kita capai bersama,” pungkasnya.
Rapat ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan Swasembada pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga hasil gotong-royong lintas sektor demi masa depan pertanian yang berdaulat.
(Abid/Tim)
Bulog Indramayu Genjot Penyerapan Gabah, Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan
