Lampung Timur MBS, 11 April 2025 Budi daya bonsai merupakan salah satu bidang yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran tinggi. Hal inilah yang mendorong Lukman, seorang pecinta bonsai asal Lampung Timur, untuk menekuni dunia budidaya bonsai sejak tahun 2015.
Ketertarikannya bermula saat ia mengunjungi sebuah pameran bonsai dan melihat harga tanaman miniatur tersebut yang fantastis. Dari situlah ia mulai belajar memilih bibit berkualitas, memanfaatkan tunggul pohon, dan memprogramnya menjadi karya seni bonsai yang estetis dan bernilai jual tinggi.
Menurut Lukman, budidaya bonsai adalah bentuk investasi yang menjanjikan. Hingga kini, taman bonsainya telah menghasilkan berbagai jenis bonsai endemik asli Indonesia, seperti Pohon Serut, Waru, Sancang, Anting Putri, Beringin, dan banyak jenis lainnya.
Dalam hal pemasaran, Lukman telah mengirim hasil karyanya ke berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Provinsi Bali, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Barat. Harga bonsai yang ia jual bervariasi, mulai dari seratus ribu rupiah, untuk bahan dasar hingga puluhan juta rupiah untuk bonsai yang telah jadi dan memiliki nilai seni tinggi.
Ia mengakui, menekuni budidaya bonsai memang memerlukan proses yang panjang dan kesabaran. Dari proses awal hingga memiliki nilai jual, bisa memakan waktu enam bulan bahkan lebih.
Lukman berharap adanya dukungan dan perhatian dari pemerintah terhadap para pembudidaya bonsai. Ia juga mengajak komunitas bonsai untuk terus berbagi informasi dan menjadikan komunitas sebagai wadah belajar bersama.
Pewarta
Mat gebu
