Binsar Siadari : Beras Naik Pada Teriak, Giliran Harga Pupuk Subsidi Dijual Diluar Harga HET, Pada Kemana ?

Senin, 4 Maret 2024 - 02:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

  MUSI RAWAS – SUMSEL, MBS |

Apa yang dikatakan oleh Binsar Siadari Ketua DPW Lembaga Garuda Sakti Republik Indonesia (LGS-RI) Sumatera Selatan, dalam menyikapi mahalnya harga beras akhir-akhir ini, barangkali ada juga benarnya.

Ia menyebutkan, jika dibandingkan antara harga pupuk bersubsidi yang di terima oleh petani khususnya di beberapa wilayah Kabupaten Musi Rawas, jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan harga beras, mungkin masih jauh dari kata sepadan. Meski saat ini diakui banyak yang mengeluhkan harga beras mencapai Rp 14 -15 ribu perkilogramnya.

Mungkin hal itu cukup beralasan, seperti yang telah banyak diberitakan oleh Media sebelumnya. Terutama di sebagian wilayah Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas. Harga pupuk bersubsidi jenis Urea yang HET resmi dari pemerintah adalah Rp 2.250 perkilogramnya atau Rp 112.500 per zak 50 kg. Tapi anehnya justru pihak Kelompok Tani (Poktan) mengaku, harus menebus pupuk bersubsidi tersebut dengan harga Rp 160 ribu per zak. Sedangkan Pupuk Bersubsidi jenis Ponska, sesuai HET resmi adalah Rp 2.500 perkilogramnya, atau Rp 115.000 per zak 50 kg, tapi berdasarkan keterangan petani justru dihargai Rp 175 ribu per zak 50 kg. Sungguh kenaikan harga yang cukup fantastis, yang mencapai lebih dari separuh dari HET atau harga resminya. Lalu kemana pengawasan, atau dimana penindakan nyata terhadap mereka yang bermain-main dengan pupuk bersubsidi tersebut ? Entahlah !

Gambar ilustrasi

“Sebagus apapun program dari pemerintah pusat, apalagi mau bermimpi akan swasembada pangan, kalau tidak ada kontrol ketat sampai ke bawah, mulai dari harga dan ketersediaan pupuk, itu semua akan omong kosong. Sebab kalau harga pupuk masih seperti ini, petani akan terus kesulitan, karena biaya kelola dengan nilai hasil yang didapat, tidaklah akan sebanding. Kalau begini, kapan petani mau sejahtera,”tegas Binsar seperti pesimis.

“Kalau menurut saya, bukan berarti saya sok pahlawan, biarlah harga beras naik. Soalnya gaji PNS naik, gaji UMR juga naik, pupuk subsidi jauh dari harga HET, masak beras petani harganya tidak boleh naik. Katanya kan, Petani adalah Pahlawan Pangan,”ujar Ketua DPW LGS-RI Sum-sel tersebut, diakhir perbincangan. (TIM)

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

DPRD Batu Bara Dinilai Tutup Mata, Agenda RDP Penimbunan Pasir Ilegal Tak Kunjung Digelar
Jalan Ujung Kubu Menuju Desa Kuala Sikasim Menuai Pertanyaan
Polres Lampung Tengah Gagalkan Peredaran Sabu Setengah Kilo Lebih yang Disamarkan Dalam Bungkus Teh Cina
Tokoh Pendidikan Bukhari ” Tempatkan Guru Sesuai Domisili” 
Peduli Warga Kinal Yang Hanyut, Wabup Kaur Turun Tangan
Syah Afandin Pastikan Jalan Rusak di Langkat Segera Diperbaiki Mulai Oktober
Polres Pagaralam Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Mobil di Nendagung
Sat Intelkam Polres Lampung Tengah Bagikan Air Mineral Untuk Warga Pemohon SKCK Yang Mengantri

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 23:18 WIB

DPRD Batu Bara Dinilai Tutup Mata, Agenda RDP Penimbunan Pasir Ilegal Tak Kunjung Digelar

Rabu, 17 September 2025 - 22:57 WIB

Jalan Ujung Kubu Menuju Desa Kuala Sikasim Menuai Pertanyaan

Rabu, 17 September 2025 - 20:55 WIB

Tokoh Pendidikan Bukhari ” Tempatkan Guru Sesuai Domisili” 

Rabu, 17 September 2025 - 20:29 WIB

Peduli Warga Kinal Yang Hanyut, Wabup Kaur Turun Tangan

Rabu, 17 September 2025 - 19:28 WIB

Syah Afandin Pastikan Jalan Rusak di Langkat Segera Diperbaiki Mulai Oktober

Berita Terbaru

NASIONAL

Jalan Ujung Kubu Menuju Desa Kuala Sikasim Menuai Pertanyaan

Rabu, 17 Sep 2025 - 22:57 WIB

BERITA UTAMA

Pemkab Samosir Gelar Ibadah Gabungan ASN

Rabu, 17 Sep 2025 - 22:21 WIB