Kotim.Media mitra mabes. Aksi balap liar marak terjadi di beberapa titik lokasi di Kota Sampit, seperti di Taman Kota Sampit dan di Jalan Tjilik Riwut kawasan Terowongan Nur Mentaya tepatnya di depan Stadion 29 November Sampit, terutama pada saat malam minggu. Hal ini sangat meresahkan masyarakat dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
Berdasarkan pantauan media pada Minggu (28/04/2024) sekitar pukul 02.00 WIB, aksi balap liar terlihat di Jalan Tjilik Riwut kawasan Terowongan Nur Mentaya, tepatnya di depan Stadion 29 November Sampit. Para remaja yang terlibat dalam aksi ini berkelompok dan melakukan balapan liar.
Kegiatan balap liar ini tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga membahayakan keselamatan para pelakunya sendiri dan pengguna jalan lainnya. Menurut warga sekitar, aksi balap liar ini sudah sering terjadi dan meresahkan masyarakat, dan sering juga mereka terlibat perkelahian antar kelompok remaja lainnya.
Kelompok remaja tersebut melakukan balapan liar di jalan umum yang sering dilewati pengendara mobil dan sepeda motor. Dengan acuh tak acuh, para remaja tersebut melakukan ugal-ugalan di jalan raya serta aksi nekat dengan melakukan balapan liar tanpa memikirkan risikonya.
Mereka berharap pihak berwajib dapat segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan kegiatan ini.
Memang sering dilakukan patroli petugas kepolisian di area lokasi yang sering dijadikan tempat balap liar. Namun, hal tersebut tidak membuat para remaja tersebut berhenti. Malah, mereka mencari jam-jam aman yang sudah tidak ada lagi patroli para petugas kepolisian.
Balapan liar tersebut sangat membahayakan pelaku dan pengguna jalan lainnya. Bahkan, tidak jarang pelaku balap liar mengalami kecelakaan atau tabrakan di saat mereka melakukan aksinya, ada yang luka-luka serta meninggal dunia. Namun, hal demikian tidak membuat jera para pembalap liar tersebut.
Pihak berwajib diharapkan dapat segera mengambil tindakan tegas untuk menghentikan kegiatan balap liar ini. Patroli diintensifkan dan sanksi yang lebih tegas perlu diberikan kepada para pelakunya. Kesadaran masyarakat, terutama orang tua, juga perlu ditingkatkan agar dapat mengawasi anak-anak mereka dengan lebih baik.
(Achmad buasan )