Dairi – Sumut, Mbs – Babinsa Koramil 04/Tigalingga Kodim 0206/Dairi, Serka Salpinus Ginting bersama Bhabinkamtibmas Polsek Tigalingga dan warga berjibaku mengevakuasi korban kecelakaan kerja di kawasan perladangan Desa Tuppak Raja, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi. Evakuasi dilakukan secara manual dengan berjalan kaki menembus medan curam sejauh puluhan kilometer pada Sabtu, 22 November 2025, usai menerima laporan penemuan mayat dari perangkat desa setempat. Identitas korban diketahui bernama Sakiran (55), seorang wiraswasta asal Dusun II Sei Glugur, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.
Menurut salah seorang warga yang tidak berkenan disebut namanya, insiden terjadi pada Jumat, 21 November 2025 sekitar pukul 08.00 WIB saat korban bersama empat rekan lainnya melakukan pembersihan lahan milik Sarjana Ginting untuk penanaman kopi. Korban dan rekannya Sugiman menebang pohon menggunakan mesin potong kayu, sementara tiga saksi lain berada sekitar 300 meter dari lokasi. Hujan deras turun sekitar pukul 16.00 WIB, dan suara mesin potong korban berhenti. Para saksi semula mengira korban ikut berhenti, namun kemudian tidak kembali ke gubuk tempat berteduh.
Kekhawatiran mulai muncul ketika hingga pukul 18.30 WIB korban tak kunjung tiba. Para saksi kembali ke lokasi dengan penerangan senter dan mendapati Sakiran sudah tergeletak tertimpa dahan pohon sebesar tiang listrik di bagian kepala. Tubuh korban ditemukan bersama genangan darah dan diduga meninggal seketika akibat benturan kuat. Upaya evakuasi spontan sempat dilakukan menggunakan terpal, namun kondisi medan yang licin dan curam hanya memungkinkan korban dibawa sejauh sekitar 100 meter dari titik kejadian.
Keesokan paginya, pemilik lahan melaporkan insiden tersebut kepada Babinsa Serka Salpinus Ginting. Berkoordinasi dengan Kapolsek Tigalingga IPTU Parlindungan Lumbantoruan SH, personel gabungan TNI–Polri bergerak menuju lokasi dan berhasil mengevakuasi jenazah korban menuju Puskesmas Tigalingga untuk pemeriksaan lanjutan. Evakuasi dilakukan sepenuhnya secara manual karena akses kendaraan tidak memungkinkan melewati jalur perladangan.
Danramil 04/Tigalingga, Kapten Czi Enjar Berutu, menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa tersebut. Ia mengingatkan pentingnya memperhatikan faktor keselamatan saat bekerja di area hutan atau perladangan, terutama ketika cuaca buruk. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan pekerjaan saat hujan dan selalu memperhatikan risiko runtuhan dahan atau pohon yang tidak terlihat,” ujar Kapten Enjar. Selain itu, pihaknya memastikan TNI terus memonitor perkembangan kasus serta melaporkannya ke komando atas sebagai bagian dari tugas pembinaan teritorial.
(Editor Hasmar)









