Mitra mabes,com. Bengkulu Utara (11/09/24).-Arie Septia Adinata, SE., M.AP bersilaturahim sekaligus ramah tamah bersama Tokoh Masyarakat Pekal di Rumah Kediaman H. Yurman Hamedi di Simpang Air Muring, Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara pada selasa malam, 10 September 2024.
Bang Haji Yurman Hamedi dalam sambutannya mengatakan terimakasih atas kunjungan dari bapak Arie Septia Adinata, SE., M.AP untuk dapat meluangkan waktu beramah tamah dengan masyarakat Putri Hijau.”
“Saya mewakili masyarakat menitipkan harapan agar permasalahan HGU di Bumi Pekal dapat teratasi dan disegerakan untuk diselesaikan, terkhusus dengan HGU milik PT Agricinal yang pada saat perpanjangan HGU kemaren ada lahan seluas 2.700 Ha yang dilepaskan dari HGU dan diperuntukkan bagi masyarakat,” ungkapnya.
“Karena sampai sekarang pihak Perusahaan belum mau menunjukkan batas-batas lahan seluas 2.700 Ha yang dikeluarkan dari HGU milik PT Agricinal tersebut,” lanjutnya.
“Ini menjadi penting diperjuangkan agar tidak menimbulkan konflik-konflik agraria yang selalu masyarakat yang menjadi korban,” tandasnya.
Arie Septia Adinata dalam sambutannya mengatakan, “Alhamdulillah Saya bersama Ayahanda dan juga Pamanda Saya beserta rombongan sengaja keliling mengunjungi sanak kerabat yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara ini khususnya Dapil 4.
“Terkusus pada hari ini Saya berkunjung ke rumah Pak Haji Yurman Hamedi. Besok jam 09.00 WIB Kamipun akan bersilaturahim juga bersama keluarga besar Pekal di Desa Suka Negara dan Masyarakat Di Desa Karya Pelita serta nantinyapun Kami akan bersilaturahim dengan warga masyarakat lainnya di setiap Desa di Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara,” ucap Arie Septia Adinata, SE., M.AP.
“Dan mengenai permasalahan yang diutarakan oleh Bang Haji Medi tadi, Insyaallah nantinya disaat Saya memimpin akan segera Saya tuntaskan,” ujar Arie Septia Adinata, SE., M.AP.
“Karena tahun ini memang tahun politik dan yang kita harapkan ke depan harus ada putra daerah yang memimpin Kabupaten Bengkulu Utara,” lanjutnya.
Arie Septia Adinata, SE., M.AP mengungkapkan, “Kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau bukan Kita, siapa lagi. Makanya saya berpasangan dengan Pakde Sumarno ibarat orang tua dan anak maka konsep kami di masa yang akan datang anak muda menawarkan masa depan dan orang tua ini menawarkan pengalamannya, terlebih lagi didukung dengan orang tua di depan ini Insya Allah Ketika saya mengambil keputusan ada Orang Tua untuk menyempurnakan keputusan.”
“Maka dari itu pada kesempatan ini saya pamit mohon doa restu dan dukungannya Jangan Anggap saya sebagai wakil bupati. Karena kalau wakil bupati itu terbatas hanya 5 tahun habis jabatan, tapi malam ini anggaplah Saya merupakan bagian dari keluarga dari Bapak dan Ibu agar silaturahim kita tak terputus hanya karena jabatan saja,” ungkapnya.
“Pada kesempatan inipun Saya pamit sebagai anak yang tinggal dan merupakan Asli Putra daerah Bengkulu Utara yang ingin mewakafkan diri dalam memimpin Kabupaten Bengkulu Utara yang kita cintai bersama,” lanjutnya.
Arie Septia Adinata, SE., M.AP menambahkan, “Berdasarkan pengalaman yang saya miliki selama menjadi Wakil Bupati selama dua periode, dan juga Pakde Sumarno yang memiliki basic dari dunia Pendidikan, maka saya menawarkan diri untuk memimpin Bengkulu Utara untuk Maju, Hebat dan Bahagia.”
“Saya membaca bahwasanya pertambahan jumlah penduduk sejalan dengan bertambahnya beban masyarakat yang semakin tahun semakin meningkat, dimana makin mahal biaya sekolah, makin meningkat kebutuhan kesehatan. Begitu juga Bagaimana bisa mengurangi beban masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena pertumbuhan ekonomi itu merupakan pondasi awal untuk kemajuan daerah,” tambah Arie Septia Adinata, SE., M.AP.
“Maka dari itu, kerangkanya harus dibuat dari sekarang sehingga nantinya ketika anak-anak kita selesai kuliah nanti tidak akan repot lagi untuk mencari pekerjaan,” imbuhnya.
“Karena selama menjabat sebagai Wakil Bupati Bengkulu Utara selama dua periode ini saya paham bahwasanya dalam 10 tahun ini tidak ada investasi yang masuk ke Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara,” tandasnya.
“Berdasarkan pengalaman itulah Saya memikirkan Bagaimana mengkonsep maju hebat dan Bahagia. Suatu daerah dapat dikatakan maju itu ketika pendapatan masyarakatnya meningkat di atas 2,5 juta setiap bulannya,” kata Arie Septia Adinata, SE., M.AP.
“Bagaimana bisa meningkatkan 2,5 juta, maka bebannya yang kita kurangi agar pertumbuhan ekonominya stabil dan dapat berpengaruh terhadap percepatan pembangunan. Dan ketika itu tercapai, barulah bisa dikatakan hebat,” jelas Arie Septia Adinata, SE., M.AP.
Lebih lanjut Arie Septia Adinata, SE., M.AP mengatakan, “Tuhan memberikan kita sumber daya alam yang luar biasa dan juga sumber daya manusia yang berkualitas. Akan tetapi pada saat ini tidak dikelola dengan baik.
“Kita memiliki sumber daya batubara yang melimpah, perkebunan sawit dan produksi CPO, namun permasalahannya adalah akses yang kalau tidak segera dibuka, maka kita akan tetap terisolir,” tambahnya.
“Percepatan pembangunan dapat kita genjot apabila terisolir nya Kabupaten Bengkulu Utara ini kita buka. Dan Saya optimis dalam 5 atau 10 tahun yang akan datang kita akan menuju daerah yang Maju, Hebat dan Bahagia,” pungkasnya. (Ruskan F)