Takengon- MBS
Tangis haru keluarga terdengar menyambut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kampung Asir Asir Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah Al Muttakim di Terminal Terpadu Paya Ilang Takengon. “Alhamdulillah, Al Muttakim sudah sampai Takengon. Syukur alhamdulillah, perjalanan panjang dan melelahkan dari Phnom Penh-Kuala Lumpur-Kuala Namu-Takengon berjalan dengan lancar. Dari Kamboja tanggal 10 malam. Sementara, dari Kuala Lumpur Senin pagi, tanggal 11. Dari Medan ke Takengon, malam Senin,” Irliandi Amri, Pun/kerabat dari pihak ibu Al Muttakim selepas kedatangan Al Muttakim, Takengon, Selasa pagi (12/8/2025).
Sampainya Al Muttakim ke kampung halamannya, aku Irliandi Amri, tentu tidak terlepas dari peran banyak pihak. “Mewakili keluarga, kami ucapkan terima kasih banyak kepada banyak pihak yang sudah membantu, sampai Al Muttakim bisa pulang dan kembali berkumpul dengan keluarga,” sebutnya.
Secara khusus, lanjut Irliandi Amri, ucapan terima kasih kepada pihak KBRI di Kamboja, Diaspora Indonesia-Inggris sekaligus Inisiator World Gayonese Community (Diaspora Gayo Dunia) Yusradi Usman al-Gayoni yang sejak awal mendampingi pekerja migran asal Gayo yang mau pulang dari Kamboja ke Indonesia (Tanwir Ayubi, Al Muttakim, dan Muhammad Fahmi) dan menggerakkan eteng-eteng iyak, Diaspora Gayo Dunia, para donator yang sudah membantu keponakan kami dan Muhammad Fahmi (pekerja migran asal Simpang Teritit Bener Meriah), dan Baitul Mal Aceh Tengah yang juga ikut membantu biaya kepulangan Al Muttakim sebesar Rp. 10.000.000,- Termasuk, Camat Lut Tawar, Kepala Desa Asir Asir, dan media yang sudah mempublikasikan proses kepulangan pekerja migran asal Gayo dari Kamboja.
“Selepas ini, bersama Al Muttakim, kami, keluarga, didampingi Kepala Desa Asir Asir akan bertemu dengan Baitul Mal Kabupaten Aceh Tengah, menyampaikan terima kasih. Sekali lagi, terima kasih banyak buat semua pihak yang sudah membantu kepulangan Al Muttakim,” tuturnya.
Secara terpisah, Yusradi Usman al-Gayoni, mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT, yang atas izin-Nya, bantuan dan doa banyak pihak, Al Muttakim bisa sampai di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. “Sama seperti Tanwir Ayubi, Muhammad Fahmi, dan Al Muttakim, saya pantau terus, mulai keberangkatan sampai tiba di kampung halaman, bertemu keluarga. Alhamdulillah,” katanya.
Dibeberkan Yusradi, uang yang terkumpul melalui eteng-eteng iyak, alang tulung beret bebantu (penggalangan dana), sebesar Rp. 6.900.000,- yang berasal dari sebelas donatur, orang Gayo yang ada di dalam dan luar negeri, di antaranya Basri, Sofyan Griantara, Prof. Darmawan, Malsi Daud, Rosnida Sari, Sutarmi, Drs. H. Taufik, M.M., Siti Aminah, Indah Mayasary, dan Aman Muhammad Faiz Akbar al-Gayoni, yang sebagian besar digunakan untuk biaya kepulangan Muhammad Fahmi, mengingat Al Muttakim ada bantuan dari Baitul Mal Kabupaten Aceh Tengah.
“Eteng-eteng iyak ini digerakkan mulai tanggal 29 Juli 2025, mengingat perlunya konsumsi buat Al Muttakim dan Muhammad Fahmi. Tanggal 26 dan 27 Juli 2025, sudah lebih dahulu dikirimkan biaya konsumsi mereka. Selain itu, pertimbangan situasi keamanan di Kamboja-Thailand karena perang dan keselamatan mereka juga. Ditambah lagi, perlunya biaya transportasi dan pengurusan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) ke KBRI dan ke imigrasi. Sementara, pada saat itu, bantuan dari pemerintah daerah dan Baitul Mal di Gayo (Aceh Tengah dan Bener Meriah) belum ada kejelasan. Syukur alhamdulillah, Baitul Mal Aceh Tengah membantu biaya kepulangan Muhammad Fahmi,” akunya.
Dengan pulangnya Muhammad Fahmi ke Bener Meriah (7/8/2025) dan adanya bantun Baitul Mal Kabupaten Aceh Tengah untuk membantu biaya kepulangan Al Muttakim, jelas Yusradi, kegiatan eteng-eteng iyak langsung ditutup. “Berijin (terima kasih) buat semua pihak yang sudah membantu,” tutup Yusradi.