Aktivitas PT MIA Diduga Kuat Penyebab Gempa Bumi Di PETAI”

Kamis, 10 Agustus 2023 - 13:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KUANTAN SINGINGI=Mitra Mabes.com
PT Manuggal Inti Artamas (MIA) diduga kuat dalang penyebab gempa bumi yang terjadi pada beberapa waktu lalu di daerah Kabupaten Kuantan Singingi (KUANSING), tepatnya di wilayah petai dan kebun lado. Informasi tersebut bermula dari dugaan salah seorang warga setempat yang menduga bahwa aktivitas blasting (pemboman) yang menjadi dasarnya.

Awak media mencoba menelusuri keberadaan PT MIA tersebut yang berada di rimbang baling yang berjarak sekitar 25 kilometer dari desa petai kecamatan singingi hilir kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Selasa 08/08/2023.

Saat awak media sampai di portal keluar mobil pengangkut kekayaan hasil bumi Kuansing itu, awak media di cegat oleh dua orang Security dan melarang awak media untuk mengambil gambar terkait aktivitas yang ada di area perusahaan tersebut.

“Bang gak boleh merekam, gak boleh ambil ambil gambar, ini sudah aturan perusahaan bang” ucap salah seorang Security kepada awak media.

Namun alhasil awak media dengan sigap dapat mengabadikan gambar terkait aktivitas pelangsiran batu bara, tampak aktivitas menggunakan mobil dump truk dan sejumlah ekskavator di lokasi yang dilarang oleh Security untuk mengambil gambar.

Awak media sempat mewawancarai salah seorang petugas disana terkait dalamnya lobang galian batu bara yang dikelola oleh PT MIA tersebut, dan menyebutkan kepada media bahwa dalam lobang yang telah digali sudah lebih dari 150 meter.

“Kalau dalam lobang galian tambang batu bara itu sudah lebih dari 150 meter itu dalamnya bang, bahkan diprediksi bisa lebih dari 200 meter bang dalam lobangnya” jelas salah seorang petugas yang tidak mau disebutkan namanya.

Aris selaku Kepala Teknik Tambang (KTT)  di PT Manunggal Inti Artamas (MIA) saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait informasi kedalaman lobang penggalian yang telah melebihi dari 150 meter bahkan mencapai 200 meter, dirinya tak memberikan jawaban terkait kedalaman galian tambang batu bara tersebut.

Salah seorang petugas tambang batu bara tersebut juga menyebutkan, bahwa penggalian batu bara dilakukan tergolong 24 jam, yakni siang dan malam.

“Penggalian batu bara disini siang malam bang” jelas petugas tambang yang tidak mau disebutkan namanya.

Salah seorang karyawan tambang batu bara yang tidak mau disebutkan namanya, juga menyebutkan kepada Mitra Mabes.com bahwa pihak PT MIA yang menyebutkan pada hari gempa bumi itu terjadi tidak ada aktivitas pertambangan adalah bohong besar.

“Bohong besar kalau mereka bilang gak ada aktivitas pas gempa bumi itu terjadi bang, orang kerja siang malam 24 jam kok” jelas karyawan yang tidak mau disebutkan namanya kepada Mitra Mabes.com

Mengutip detik.com, Para ilmuwan telah mengidentifikasikan berbagai aktivitas manusia berskala besar yang dapat memicu gempa bumi. Termasuk di daerah yang tidak dilewati gunung berapi atau berbagai aktivitas seismik.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Seismological Research Letters mengidentifikasi 730 situs di mana aktivitas manusia menyebabkan gempa bumi selama 150 tahun terakhir.

Aktivitas manusia bahkan telah menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo sebesar 7,9. Nah, sama seperti gempa bumi yang disebabkan oleh alam, bencana yang disebabkan oleh manusia berpotensi berbahaya, bahkan mematikan.

Salah satu aktivitas manusia yang bisa menyebabkan gempa adalah kegiatan hasil dari pertambangan.

Ketika perusahaan tambang mengebor semakin dalam ke inti perut Bumi untuk mengekstraksi sumber daya alam, lubang yang ditinggalkan akan tidak stabil. Akibatnya keruntuhan bisa memicu gempa bumi.

Nah dari jurnal diatas, sangat mungkin keruntuhan dari hasil ledakan TNT yang digunakan PT MIA pada saat blasting bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Namun yang mengherankan, rombongan bupati Kuansing Suhardiman Amby bisa bisanya percaya begitu saja dengan omongan pihak perusahaan tambang batu bara tersebut, seolah olah ada yang tidak beres dalam kunjungan Bupati Kuansing ke perusahaan pertambangan batu bara tersebut.

Salah seorang warga petai yang tidak mau disebutkan namanya, menduga ada yang tidak beres dengan kunjungan Bupati Kuansing pada saat itu.

“tidak beres ini bang, apa mungkin bupati kita dikibulin sama orang perusahaan batu bara itu, perusahaan itu beroperasi siang malam bang, kok bisa bisanya mereka menyebutkan pada saat gempa terjadi mereka tidak ada aktivitas, yang heran kami bupati suhardiman Ambi kok percaya aja ya” tutur warga petai sembari cengengesan.

MBS= Jasriadi

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Satlantas Polres Lampung Tengah Gelar Pam Rawan Pagi, Wujud Nyata Polri Hadirkan Rasa Aman di Tengah Masyarakat
Wakapolres Sergai Hadiri Pemusnahan Besar-Besaran Barang Bukti Narkotika dan Kejahatan Lain di Kejari Sergai
Keluarga Korban TPPO Meminta Pengadilan Negri Setabat Segera Mengeluarkan Surat Esekusi Buat Pelaku
Setubuhi Anak di Bawah Umur, Pelaku Berhasil Ditangkap Polsek Terusan Nunyai 
Camat Indramayu Pimpin Tertibkan PKL Permanen Didepan Wisma Haji
PKN Mengucapkan Terima kasih kepada Kajati Jatim yang telah melanjutkan Laporan PKN ke tahap penyidikan dan Penggeledahan atas Dugaan Korupsi dinas Pendidikan Jatim
Bareskrim Gagalkan Penjualan Sisik Trenggiling
Polres Sergai Gerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung di Teluk Mengkudu

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:46 WIB

Satlantas Polres Lampung Tengah Gelar Pam Rawan Pagi, Wujud Nyata Polri Hadirkan Rasa Aman di Tengah Masyarakat

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:21 WIB

Wakapolres Sergai Hadiri Pemusnahan Besar-Besaran Barang Bukti Narkotika dan Kejahatan Lain di Kejari Sergai

Kamis, 12 Juni 2025 - 12:50 WIB

Keluarga Korban TPPO Meminta Pengadilan Negri Setabat Segera Mengeluarkan Surat Esekusi Buat Pelaku

Kamis, 12 Juni 2025 - 12:05 WIB

Setubuhi Anak di Bawah Umur, Pelaku Berhasil Ditangkap Polsek Terusan Nunyai 

Kamis, 12 Juni 2025 - 11:57 WIB

PKN Mengucapkan Terima kasih kepada Kajati Jatim yang telah melanjutkan Laporan PKN ke tahap penyidikan dan Penggeledahan atas Dugaan Korupsi dinas Pendidikan Jatim

Berita Terbaru