Tapung Hulu, MBS. Kehebohan publik kini kembali memuncak setelah langkah nyentrik namun sarat makna dilakukan oleh Kapolsek Tapung Hulu Iptu Riko Rizki Mazri SH MH. Ia kembali mematahkan stigma bahwa tugas polisi hanya sebatas penegakan hukum dan penindakan — dengan meluncurkan sebuah program keagamaan yang sangat menyentuh sisi kemanusiaan. (5/12/2025).
Program bertajuk “Program Islami Belajar Mengaji” ini bukan sekadar kegiatan mengaji biasa. Program ini gratis sepenuhnya, tanpa iuran, tanpa syarat, dan diperuntukkan bagi anak-anak di wilayah Polsek Tapung Hulu, khususnya dari Desa Kusau Makmur dan sekitar lingkungan Polsek.
Yang membuat masyarakat semakin tercengang adalah tambahan fasilitas antar-jemput menggunakan mobil patroli Polsek Tapung Hulu, di mana setelah selesai belajar mengaji, anak-anak akan diantar pulang oleh personel Polsek menggunakan kendaraan dinas Polisi layaknya VVIP cilik.
Program yang digelar di Musholla Armuza Polsek Tapung Hulu ini bahkan dibiayai langsung dari kantong pribadi Kapolsek, termasuk honor guru mengaji.
Dengan penuh kesungguhan, Iptu Riko Rizki Mazri SH MH menyampaikan “Program ini GRATIS. Tidak ada pungutan biaya. Siapa pun anak yang ingin belajar Al-Qur’an, kami terima dengan tangan terbuka.”
Lanjut Kapolsek, rasa aman dan hormat pada anak-anak harus ditanamkan sejak dini.
“Kami ingin mereka merasa bangga, bukan minder. Kami antar dengan mobil patroli agar mereka tahu bahwa Polisi ada bukan hanya saat masalah datang — tapi saat ilmu dan agama dibutuhkan.”
Tak berhenti di situ, Kapolsek juga memberikan pernyataan penting soal jadwal resmi peluncuran.
“Insya Allah, program ini resmi dilaunching pada hari Senin, tanggal 8 Desember 2025. Kami berharap masyarakat dapat mendukung, mendoakan, dan memastikan anak-anak ikut berpartisipasi.”
Ia menambahkan, tujuan sebenarnya jauh lebih besar dari sekadar kegiatan belajar.
“Yang kami bangun adalah generasi yang beriman, berakhlak, dan berkarakter. Karena masa depan daerah ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi pembangunan moral.”
Dika, sebagai guru ngaji yang dipercaya menjalankan program ini, menyambut penuh keikhlasan.
Dalam komentarnya ia menegaskan, “Saya tidak melihat honor sebagai ukuran. Kalau dihitung dari tenaga dan waktu, tentu tidak sebanding. Tapi yang kami kejar di sini adalah pahala dan perubahan.”
Ia juga menyampaikan alasan dirinya bersedia bergabung, “Saya dan Bapak Kapolsek memiliki misi yang sama: mencetak generasi yang beriman, bertakwa, dan mencintai Al-Qur’an. Ketika tujuan itu jelas, maka materi bukan prioritas, yang diprioritaskan adalah keberkahan.”
Dengan suara mantap ia menutup, “Tidak banyak pemimpin yang mau menyediakan fasilitas agama seperti ini, apalagi dibiayai pribadi. Ini bukan sekadar program, ini gerakan moral.”
Program ini kini menuai dukungan luas dari masyarakat dan diyakini akan menjadi tonggak sejarah baru hubungan Polisi dan masyarakat dalam pendekatan humanis dan spiritual.
•Mengaji Gratis, Diantar Polisi — Bukan Cerita, Tapi Fakta.
•Tapung Hulu Jadi Pelopor Polisi Humanis Beragama.
•Kapolsek Tidak Bicara — Beliau Bergerak.
Sumber : Pers Keadilan Tapung Hulu.
Editor: TR Waruwu MBS










