Akibat Pembuangan Limbah Tambak Udang Yang Hitam di Desa Suka Damai Nelayan Kuala Simpur Merasa Susah Mendapatkan Ikan Segar

Jumat, 14 April 2023 - 22:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bengkalis/Rupat Utara MBS TambakUdang yang terletak di Desa Suka Damai nampaknya mengangkangi undang undang, Terlihat Tambak Udang yang seakan tampa pengawasan dari Dinas perikanan Kabupaten Bengkalis,

Limbah dari tambak tersebut amat meresahkan warga masyarakat terutama Nelayan, Masyarakat dan nelayan Desa tersebut merasa bahwa dampak dari limbah tersebut merusak Ekosistem lingkungan sehingga menambah kurangnya.

mata pencaharian mereka dengan berkurang nya ikan hasil tangkapan yang jelas salah satu sumber perekonomian keluarga mereka.

Mendapatkan laporan dari masyarakat tersebut pihak media yang tergabung di Forum Wartawan Rupat turun langsung ke lapangan Rabu(12/04/2023) menuju tambak udang kelolaan para pengusaha tersebut,

di ketahui ada 4 pemilik kolam yang didapati sedang beroperasi di lahan bakau yang di sulap menjadi tambak udang tersebut, Pihak media mendapati salah satu pekerja sedang membuka pipa pembuangan air limbah.

darisalah satu kolam, dari sana terlihat jelas limbah dari tambak yang air yang berwarna hitam pekat di duga bekas dari limbah kolam tersebut, selain berwarna hitam limbah tersebut juga mengeluarkan bau aroma yang tak sedap dan cukup mengganggu Indra penciuman.

Pihak media mencoba masuk ke lokasi untuk melihat dari mana sumber air limbah itu berasal, Dan benar saja Kolam tersebut tidak memiliki kolam resapan atau endapan untuk limbahnya, dari temuan pihak media limbahnya dari kolam tersebut langsung di buang ke galian aliran sungai.

Salah satu pihak pekerja di tambak tersebut mengakui jika benar air limbah tersebut langsung di buang ke galian yang tembus ke anak sungai dan mengalir terus ke laut bebas, Pekerja yang tak mau di publikasikan namanya tersebut juga mengakui seharusnya limbah tersebut di endapkan dulu dan diseterilkan di sebuah kolam endapan setelah steril baru di airi kesungai atau galian yang terdekat.

Selain itu pihak media mencoba berkordinasi dengan pihak Pengusaha via telpon, tapi tidak di gubris oleh pihak pengusaha dengan alasan itu dan ini seolah olah mereka kebal hukum, dan tidak takut dengan usaha mereka yang jelas jelas melanggar aturan dalam pengelolaan Tambak yang di tentukan.

Selanjutnya pihak media mengambil sampel air tersebut, dan mencoba berkoordinasi dengan pihak Desa.
Saat menemui kepala Desa Suka Damai Aris S.Pdi, pihak wartawan di sambut baik dan merespon perkara tetsebut, dalam keterangannya mengatakan memang ada 4 pemilik kolam di lahan tersebut, Dan menerangkan lagi dari awal Kepala Desa telah berkordinasi dengan pihak pengusaha untuk tetap memperhatikan ekosistim lingkungan terkait masalah limbah, agar taat dengan aturan yang di tentukan dalam pengelolaan kolam, dan berjanji akan memediasi pihak pengelola dan menghadirkan pihak yang terkait untuk mempertanggung jawabkan perihal pekerjaan tersebut.

Tidak hanya sampai di Situ, pihak media juga terus menggali informasi tentang pengelolaan tambak udang tersebut dan penanganan limbah ke salah satu UPT yang juga bergerak di bidang pengelolaan Tambak Udang.

Pihak media mengirimkan video via Wa kepada pihak UPT, mempertanyakan apakah yang terlihat di video itu terlihat wajar atau melanggar aturan, langsung di jawab jelas oleh pihak tersebut, bahwa pengelolaan limbah harus ada kolam endapan dan mengatakan seperti nya limbah itu tidak mengikuti aturan yang di tentukan, menyarankan pihak media untuk melaporkan ke DLHK Kabupaten Bengkalis.

Begitu juga saat di pertanyakan kepada pejabat ASN yang berada di lingkungan tersebut, tegas memberikan respons keras, Menurut mereka seharusnya pihak Instansi terkait selalu mengecek dilapangan perihal kolam tambak Udang yang berada di daerah tersebut, dan memperketatkan lagi pengawasan, bila perlu tutup tambak nakal yang tidak menuruti aturan, Seperti halnya kejadian ini pastinya telah lama terjadi, dan amat merugikan masyarakat serta merusak Ekosistem.
Mereka juga berharap agar pihak media FORWA Rupat menggiring.

Editor SUKMA NUBERI MBS

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tim Raga Polres Pelalawan Gencar Lakukan Patroli Malam, Pastikan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Presiden Prabowo Bahagia Bisa Panen Raya Jagung Bersama Polri
Pemdes Sumber Makmur Bangun Rehabilitas Peningkatan Jalan Lingkungan Desa
Debu PT Semen Baturaja Meresahkan Warga, Ketua SCW OKU Antoni Caniago Angkat Bicara.
Polres Labuhanbatu Ungkap Peredaran Sabu di Panai Hulu, Dua Pria Diamankan
Tanjungbalai Terima Bantuan Sapi Qurban dari Presiden RI dan Gubernur Sumut 
DLH Gelar Gerakan Bersih Pantai Dalam Rangka Peringatan HLH Se Dunia Tahun 2025
Inspektorat Dairi Diduga Lamban Menangani Pemeriksaan Kepala Desa Gundaling 

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 15:39 WIB

Tim Raga Polres Pelalawan Gencar Lakukan Patroli Malam, Pastikan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Kamis, 5 Juni 2025 - 15:37 WIB

Presiden Prabowo Bahagia Bisa Panen Raya Jagung Bersama Polri

Kamis, 5 Juni 2025 - 15:35 WIB

Pemdes Sumber Makmur Bangun Rehabilitas Peningkatan Jalan Lingkungan Desa

Kamis, 5 Juni 2025 - 13:44 WIB

Debu PT Semen Baturaja Meresahkan Warga, Ketua SCW OKU Antoni Caniago Angkat Bicara.

Kamis, 5 Juni 2025 - 13:43 WIB

Polres Labuhanbatu Ungkap Peredaran Sabu di Panai Hulu, Dua Pria Diamankan

Berita Terbaru