Mbs.com- Sumatera Utara, Lubuk Pakam- Sungai Sei Ular kembali memakan korban jiwa, seorang Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tri Sakti Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang bernama Amos Manik berusia (15 tahun), dilaporkan tenggelam saat mandi bersama teman-temannya pada Kamis sore (18/09/2025) di Aliran Sungai Sei Ular, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, tak lama setelah korban pulang sekolah, bersama beberapa rekannya yang masih berseragam sekolah, Amos Manik mandi dibawah Jembatan Sungai Sei Ular, dari lokasi tersebut diketahui memiliki arus deras dan kedalaman yang berbahaya.
Menurut keterangan teman korban, Amos Manik sempat melompat ke Sungai Sei Ular namun tak kunjung muncul ke permukaan, saat terlihat, tubuhnya sudah terseret arus dan sempat melambaikan tangan meminta pertolongan, dari beberapa rekan berusaha menolong, namun derasnya arus membuat upaya penyelamatan gagal.
Warga sekitar mengaku sebelumnya sudah memperingatkan kelompok pelajar itu, agar tidak berenang di bawah Jembatan Sungai Sei Ular itu karena berbahaya, “Sudah kami larang, jangan loncat-loncat disitu karena dalam sekali. Tapi mereka tidak menghiraukan,” kata seorang warga masyarakat yang ditemui wartawan di lokasi kejadian itu tersebut, pada Kamis (18/09/2025).
Tim SAR dan BPBD Gabungan dari Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Deli Serdang langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian. Setelah hampir 24 jam upaya penyisiran, korban akhirnya ditemukan pada Jumat (19/09/2025) sekitar pukul 01.30 WIB, berjarak 400 meter dari lokasi awal tenggelamnya.
Jenazah Amos Manik kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Drs. H. Amri Tambunan Kecamatan Lubuk Pakam untuk proses autopsi sebelum diserahkan kepada pihak keluarganya.
Tragedi ini menambah panjang daftar korban di Sungai Sei Ular, pada sebulan sebelumnya, seorang Warga Desa Taman Jernih juga dilaporkan meninggal dunia tenggelam di Sungai Sei Ular yang sama.
Kondisi arus deras dan kedalaman yang tak bisa diprediksi membuat Sungai Sei Ular ini kerap menelan korban, terutama anak-anak dan remaja yang kerap menjadikannya tempat bermain air. (Albs/tim)