Serang Banten/MBS Diduga Tak Sesuai RAB Pembangunan Rabat Beton Jalan Poros Desa seuat Mengalami Patah dan Retak Diduga tak sesuai dengan standar Rencana anggaran Biaya yang seharusnya,
pembangunan rabat beton jalan poros Desa Seuat Kecamatan Petir Kabupaten Serang Propinsi Banten Kampung Ranca panjang RT 03. RW 01, i, tepatnya di Desa seut Kecamatan petir Kabupaten serang Banten,
mengalami patah dan retak. Padahal, pembangunan cor rabat beton baru selesai dikerjakan, dan baru dilintasi oleh kendaraan sepeda motor.
Saat awak media meninjau lokasi pembangunan rabat beton jalan Poros Desa seut pada Kamis (21/6/24),
ditemukan kurang lebih ada sekitar 4 titik cor beton yang mengalami keretakan parah dari ujung sisi melebar ke ujung sisi lainnya.
Hal ini jelas menimbulkan pertanyaan, apakah proses pembangunan ini akibat tidak mengacu pada RAB yang seharusnya seperti yang ditetapkan sehingga terkesan asal jadi.
Ataukah ketidaktahuan TPK dan jajarannya terhadap RAB yang seharusnya, atau mungkin ada unsur kesengajaan dari oknum TPK yang penting pekerjaan selesai. Padahal, di tiap Desa ada yang namanya Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI).
Diketahui, dalam papan informasi pekerjaan disebutkan bahwa pekerjaan pembangunan jalan cor di Desa seut untuk pagu anggaran sebesar Rp. 99,534, 200, dengan volume 120 m x 3 m x 0,15 m, sumber anggaran dari Dana Desa tahun 2024, jangka waktu pelaksanaan 90 hari kerja,
dan dikerjakan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa seuat
Sementara, pj. selaku Kepala Desa seuat, Pjs, saat dikonfirmasi awak media via chatt whatsapp pada Jumat (21/6/24), terkait cor rabat beton jalan poros Desa seuat yang banyak mengalami retak dan patah,
dirinya belum ada jawaban
Sedangkan saat ditanya Kepala Desa seuat pada awak media, patahan dan retaknya cor rabat beton menunjukkan adanya dugaan faktor kelalaian, dan juga kesengajaan dalam proses pengerjaannya.
Disamping itu pula, hal tersebut menuai sorotan dari berbagai kalangan, yang mempertanyakan sejauh mana kualitas cor rabat beton itu dapat bertahan tatkala dilalui oleh kendaraan mobil dengan kapasitas tonase yang berlebih. Namun saat di konfirmasi via chatt WhatsApp pada Jumat 20/6/2024) membantah bahwa poros jalan yang mana ya?
Desa saya anggaran belum ada dan belum membangun, oh ya pak hari’ ini tadi jam 1 lagi ada rapat di, HP nya gak di aktifkan pak jadi maaf baru saya jawab, ujar PJ.
(Pardisahri) **