Madina, Mitramabes.com – Mandailing Natal ( Madina) adalah salah satu Kabupaten dari sekian banyak Kabupaten di Indonesia yang akan turut serta dalam menyelenggarakan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) secara serentak pada tahun 2024 ini.
Masyarakat pun kembali menggantungkan harapannya tentang bagaimana perubahan ke arah yang lebih baik untuk Mandailing Natal, tentang pilihan apakah Mandailing Natal akan stagnan atau berkembang. Hal itu diungkapkan Farhan Donganta ketua Indonesia Youth Epicentrum ( IYE) kepada media ini, Jumat (14/06/2024.
“Saya yakin bahwa mayoritas dari masyarakat Mandailing Natal akan memilih berkembang bahkan pilihan yang lebih radikal, yakni: maju melawan arus zaman post-modernisme” ujarnya
Menurut Farhan, perkembangan dari kewirausahaan dan banyaknya pihak yang melirik kekayaan sumber daya alam di Mandailing Natal adalah dua buah tantangan bagi para petarung yang memiliki kehendak untuk mencalonkan diri sebagai calon pemimpin bumi gordang sambilan.
“Hari ini, ekonomi dan ekologi terjebak dalam suatu pusaran yang menyesatkan sekaligus menghanyutkan, bukti kongkrit dari hal tersebut dapat kita lihat dengan adanya pemikiran pragmatis yang tentu saja sesuai dengan kondisi sosio-ekonomi dari masyarakat kita, seperti maraknya pertambangan emas ilegal yang hendak dimanfaatkan oleh para mafia dengan memanfaatkan narasi “isi perut rakyat”.” Sambung
Farhan juga menerangkan, tentu saja solusi dari hal ini akan banyak kita dapatkan jika para calon pemimpin tersebut melirik ke arah Mandailing Jae tentang luasnya lahan sawah dari masyarakat dan bagaimana memberdayakannya, tentang Mandailing Julu yang memiliki banyak keterkaitan dengan sejarah Mandailing Natal baik secara nasional maupun daerah.
“Jika melirik daerah Panyabungan dan sekitarnya, para calon pemimpin tersebut pasti berpikir tentang cara bagaimana mengembangkan ekonomi dari segi UMKM atau kewirausahaan, baik secara sumber daya alam dimana Panyabungan Timur memiliki kopi pagur dan Panyabungan Barat memiliki lahan sawah yang dapat dikatakan dapat ditingkatkan dengan ide ekonomi kerakyatan kemudian Panyabungan dimana menjamurnya usaha mikro kecil menengah yang harus dilirik oleh pemimpin untuk dapat dikembangkan” terangnya
Jelasnya, apabila para pemimpin menajamkan penglihatannya ke arah Pantai Barat, maka dapat disimpulkan bahwa laut adalah suatu kewajiban untuk dijaga bahkan dikembangkan oleh pemimpin yang hendak terpilih.
“Mandailing Natal hampir memiliki segalanya, mulai dari laut yang luas, sawah yang terbentang lebar, kebun karet yang menumpuk, kopi yang harus dimanfaatkan. Hal-hal tersebut dapat dimanfaatkan demi perkembangan ekonomi masyarakat dengan gagasan kuat dari para calon pemimpin, para calon pemimpin tidak perlu memikirkan tentang betapa banyak suara yang harus dia dapatkan, akan tetapi para calon pemimpin harus berpikir tentang gagasan apa yang harus ia implementasikan” jelasnya
“Segala hal yang telah saya ucapkan tersebut adalah pekerjaan rumah yang cukup sulit dikerjakan namun wajib untuk dituntaskan, akan tetapi apa yang telah saya jelaskan ini hanya akan menjadi tumpukan retorika yang nyaris tidak berguna jika tidak dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh para calon pemimpin Mandailing Natal” timpalnya
Lanjut dia, apabila ada pertanyaan mengapa saya menjelaskan tentang ekologi dan ekonomi dikarenakan saya tidak menginginkan rakyat Mandailing Natal berpikir bahwa mereka miskin di tanah yang kaya, kita (rakyat Mandailing Natal) harus sejahtera di tanah moyang kita dengan segala sumber daya alam yang dapat kita gunakan tanpa merusaknya.( Edi Lubis)