JEMBER/MBS. Drama Kolosal setara korupsi SYL di Kementan Yang Melibatkan keluarga akan segera terungkap. Dimana Intervensi KF istri bupati dan anak bupati jember AR di dugaan korupsi bagian Umum 100 M. Karena saya mendengar info, selasa 4 Juni 2024, Polda Jatim Memanggil PPK Andre Harahap untuk di mintai Keterangan” Ujar Ningwar.
Ningwar, Ketua LSM Aliansi Masyarakat Peduli Jember (AMPJ) mengapresiasi langkah cepat Polda Jatim untuk melakukan penyelidikan Dugaan Korupsi di bagian Umum Pemkab Jember tahun 2022 tahun 2023.
” Semoga lekas terungkap niat jahat dan pelakunya segera di tangkap,” ujar Ningwar.
Andre Harahap pun juga bukan terlibat dugaan korupsi di bagian Umum tapi ada kasus juga di BPKAD. ” Dia Maha PPK, Menjadi PPK di banyak Dinas kayak Superman, he he he”
Guyon
Kadek Yoga Pegiat lainnya. Kadek Yoga juga telah melaporkan Dugaan berbagai tindak Korupsi PPK andre Harahap di BPKAD. ” Tiga kasus Korupsi BPKAD saya laporkan dgn Total anggaran 21 M lebih. Dia Joint Main sama KF, Mr Y dan Sekda HS. Itu Hasil Investigasi saya dan kawan kawan dari berbagai sumber” Ujar Kadek.
Demikian pula Dwi Hadi Raharjo pimpinan LSM Jember Tegak Lurus Mengamini Pernyataan Kadek dan Ningwar Terkait Pemeriksaan Andre Harahap oleh Polda Jatim ” Alhmdulillah , Mudah Mudahan Kotak pandora kejahatan Korupsinya segera terbongkar. Karena Ternyata aduan saya pun terkait dugaan Korupsi Bagian Prokopim juga Andre sebagai PPK. Nilainya Kecil mas hanya 1,3 M. Tapi Kualitas dugaan kejahatannya yang menakjubkan. Ada Pemecahan paket untuk Menghindari Tender. Serta Pengendali Proyek
bahkan pelaksanaaannya di duga dikerjakan oleh Suami si Kabag yakni Yudho yang Juga sebagai anggota Tim Asistensi Ahli Bupati. Konflik of interest nya kelihatan. Pamannya Bupati, Kepala Bagian nya Istrinya yang juga Ponakan Bupati serta Pengendali Proyek adalah Mantu Ponakan Bupati. Bisa Bisa Kasus Jember ini lebih dahsyat dibandingkan Drama Korupsi SYL di Kementan” Ujar Dwi Hadi Raharjo sambil mengisap rokok dalam.dalam. sambil Makan pisang goreng Abdul Fathul Alim Pimpinan LSM Nusantara berujar
” Kasus Bagian Pembangunan pun saya yang melaporkan . Kejadian nya Tahun 2021. Nilainya 3,4 M. Ada unsur Pecah Paket. Fiktif dan Mark up serta ada yang pinjam Bendera. Pinjam.Bendera pada Kontraktor Besar di Jember untuk Pengadaan android untuk pak Bupati. Padahal itu anggaran Papbd yang sudah dilarang oleh Gubernur dan Mendagri. Memang Nekat dan Berani anak ini. Lebih Tepatnya Ngawur ” Dengan suara tinggi abdul menutup percakapannya.(tim)
