Gampong Durian Rampak Bagaikan Membuka Lembaran Kuno Penuh Dengan Cerita Dan Makna Asal Mula Nama Gampong Tersebut

Senin, 3 Juni 2024 - 14:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh barat Daya, Mitra Mabes com – Durian, si raja buah yang satu ini memang selalu berhasil mengundang perdebatan. Aromanya yang tajam dan menyengat bagi sebagian orang yang menganggap tidak sedap, sementara bagi yang lain aromanya begitu menggoda dan memikat. Rasanya yang manis legit dengan tekstur yang cremy juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecintanya.senin (03/06/2024)


Gampong Durian Rampak merupakan salah satu gampong yang terletak di Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, Indonesia.

Menelusuri sejarah Gampong Durian Rampak bagaikan membuka lembaran kuno, penuh dengan cerita dan makna. Asal mula nama gampong ini tak lepas dari legenda pohon durian raksasa dan rimbun yang konon pernah tumbuh di tengah perkampungan.

Durian ini begitu istimewa, konon buahnya dapat dinikmati oleh seluruh penduduk gampong dalam satu waktu. Pohon durian ini konon dikeramatkan oleh masyarakat setempat dan menjadikan tempat berkumpulnya para pemuda untuk bermain dan bersosialisasi.

Pada masa penjajahan Belanda yang diperkirakan pada tahun 1870 M, di Gampong Durian Rampak dahulu terdapat banyak pohon durian yang tumbuh lebat di wilayah tersebut. Legenda tersebut menceritakan tentang banyaknya pohon durian yang tumbuh di gampong tersebut, akan tetapi hanya ada 1 pohon yang besar dan berbuah, seolah itu menjadi satu pohon yang sangat keramat daripada yang lainnya.

Sebatang pohon durian yang sangat besar dan rindang yang selalu menjadi perhatian banyak orang. Pohon durian tersebut terletak di sekitar rumah Nek Gambuk.

Pada saat itu pimpinan gampong bernama Panglima Sigong (Keturunan Panglima Sigong sampai sekarang tidak ada lagi).

Melihat keunikan pohon durian tersebut, maka gampong tersebut diberi namanya “Gampong Durian Rampak”. Sekarang pohon durian tersebut hanya tinggal kenangan, disebabkan oleh pembangunan rumah masyarakat dan sebagainya. Kemudian untuk membuktikan itu, sampai hari ini masyarakat gampong Durian Rampak masih mempercayai cerita tersebut.

Untuk mengenang kembali sejarah Gampong Durian Rampak, maka dibuatlah berupa monumen sederhana di simpang tiga Gampong Durian Rampak berupa Tugu Buah Durian.

Pada zaman dahulu, salah satu daya tarik utama di gampong ini adalah “Festival Durian Rampak”. Acara tahunan ini menjadi momen istimewa untuk merayakan panen durian dan menampilkan berbagai budaya dan kuliner khas Aceh Barat Daya. Pengunjung dapat menikmati kelezatan durian lokal, menyaksikan pertunjukan tari tradisional dan merasakan keramahan penduduk gampong.
Gampong Durian Rampak bukan hanya tentang legenda dan sejarah.

Gampong ini menawarkan pesona alam yang asri, keramahan penduduk yang luar biasa, dan budaya lokal yang masih terjaga. Pengunjung dapat menikmati suasana pedesaan yang tenang, menghirup udara segar, dan melihat pemandangan sawah dan pegunungan yang indah.

Menariknya, gampong ini dikelilingi oleh panorama alam yang indah dengan hamparan sawah yang hijau, pegunungan yang menjulang tinggi dan aliran sungai yang jernih, menjadikannya sebagai potensi wisata alam yang menjanjikan. Kekayaan budaya yang masih terjaga, keramahan masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.

Gampong ini diwarnai dengan aktivitas pertanian, perkebunan dan perdagangan. Di samping itu, masyarakat Gampong Durian Rampak masih memegang teguh tradisi dan adat istiadat leluhur, seperti tari saman, tari ranup lampuan dan seni musik tradisonal.

Desa ini memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan, terutama di sektor pertanian.
Gampong Durian Rampak bagikan permata tersembunyi yang menympan legenda, sejarah, dan budaya menarik.

Dengan potensi wisata alam dan budaya yang besar, gampong ini memiliki peluang untuk berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik. Namun untuk mencapai hal tersebut, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.

Oleh : Srikandi Wahyuni. Y
Mahasiswi Prodi Pengembangan Masyarakat Islam.(S)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Cegah Bentrokan, Satgas Ops Damai Cartenz Bersama Polres Jayawijaya Berhasil Redam Keributan Dua Kelompok Jemaat Gereja
TNI-Polri Bersinergi Bersama Warga Evakuasi dan Padamkan Api Kebakaran Rumah di Lampung Tengah
Dapat Dukungan Penuh di Munas II Palu, Mahmud Marhaba Kembali Lanjutkan Kepemimpinan PJS
GUBERNUR LEMHANNAS: PJS HARUS JADI MOTOR LITERASI DIGITAL DI ERA POST-TRUTH
Bupati Kabupaten Batu Bara Menunaikan Janjinya Memperbaiki Jalan Kecamatan Nibung Hangus
Gubernur Lemhanas RI Buka Munas II PJS: Media Siber Punya Peran Strategis dalam Ketahanan Nasional
DIBUKA WABUP, PEMKAB SAMOSIR GELAR MUSRENBANG RPJMD 2025-2029
Ops Patuh Segera Digelar, Polres Aceh Tengah Ajak Tingkatkan Kesadaran Berlalu Lintas

Berita Terkait

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:53 WIB

Cegah Bentrokan, Satgas Ops Damai Cartenz Bersama Polres Jayawijaya Berhasil Redam Keributan Dua Kelompok Jemaat Gereja

Minggu, 13 Juli 2025 - 20:25 WIB

TNI-Polri Bersinergi Bersama Warga Evakuasi dan Padamkan Api Kebakaran Rumah di Lampung Tengah

Minggu, 13 Juli 2025 - 19:45 WIB

Dapat Dukungan Penuh di Munas II Palu, Mahmud Marhaba Kembali Lanjutkan Kepemimpinan PJS

Minggu, 13 Juli 2025 - 19:35 WIB

GUBERNUR LEMHANNAS: PJS HARUS JADI MOTOR LITERASI DIGITAL DI ERA POST-TRUTH

Minggu, 13 Juli 2025 - 19:24 WIB

Gubernur Lemhanas RI Buka Munas II PJS: Media Siber Punya Peran Strategis dalam Ketahanan Nasional

Berita Terbaru