Meter Air Pasar Sagerat Dicabut PDAM, Pedagang : Kemana Torang Pe Doi ???

Minggu, 19 Maret 2023 - 09:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BITUNG/MBS- Pedagang Pasar Sagerat mempertanyakan pemanfaatan dana penagihan perumda pasar kepada Pedagang, menyusul dicabutnya 4 Titik Meteran Air dipasar tersebut oleh Perumda Air Bitung, awal pekan ini. Pedagang menilai, seharusnya pelayanan air bersih ini tidak boleh terputus, karena salama ini pedagang sagerat membayar jasa Pelayanan Pasar sebesar 5000 rupiah perhari, sebagai bagian dari kompensasi pelayanan air juga.

” kalo so cabu torang pe meter air, kong kamana dank torang pe doi ada tagih selama ini ?” imbuh seorang pedagang pasar ikan Sagerat berinisial LK, yang enggan namanya disebutkan, karena khawatir diintimidasi.

” sekarang kasiank torang tinggal tampung air hujan, karena so nda dapa air. ada janji pake air bor, mar so berhari-hari nda ada” Tambahnya, sambil sesekali memperhatikan sekelilingnya.

Kondisi miris ini jelas merugikan pedagang pasar. apalagi pedagang pasar basah, yang setiap hari sangat membutuhkan air bersih.

kekecewaan pedagang ini diakui Ketua Asosiasi pedagang pasar sagerat Andi Daud, yang mengaku menerima banyak keluhan pedagang. Terutama pertanyaan kemana larinya uang pedagang. Seperti diberitakan televisi nasional TVRI, Ketua Asosiasi mengaku pedagang merasa pembayaran JPP tersebut percuma.

” pedagang bertanya kenapa harus diputuskan. karena menurut dorang ada rajin kata babayar 5000, jasa pelayanan pasar”. Jelas Andi dalam pemberitaan.

Penjelasan Andi, didukung Kanit Pasar Sagerat Janny Mantiri. Mantiri dalam keterangannya yang diberitakan televisi nasional TVRI mengakui ada hutang 50 juta sebagai tunggakan, yang tidak mampu diselesaikan Perumda Pasar.

” menunggak 50 juta so sejak jaman Dikelola disperindag. So sampaikan tapi tidak diselesaikan”, jelasnya dalam pemberitaan tersebut.

Pemberitaan dan informasiS pemutusan air ini, menambah catatan buruk pemanfaatan dana pedagang diPerumda Pasar yang tidak maksimal untuk kenyamanan pedagang. Sorotan publik semakin tajam, menyusul terungkapnya pembiayaan gaji Direksi dan Dewas serta pegawai yang mencapai ratusan juta rupih per bulannya.

Reporter: S

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Menyambut Hari Bhayangkara ke-79 Polres Bengkulu utara mengadakan kegiatan Bakti Kesehatan gratis untuk warga.
Oknum Ketua BPB Desa Pagar Ruyung Kecamatan Batik Nau, Di Gerebek Warga Diduga Lagi Esek-Esek.
Bersama Masyarakat Petani Mendukung Program Pemerintah Pusat Dengan Monitoring Pertanian anggota Koramil 1609/Juntinyuat
Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Jatibarang Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Driver Ojol
Forkopimcam Sindang Tegur Pelajar Nongkrong Lewat Jam 9 Malam
Kolaborasi Daerah Ciayumajakuning Kunci Wujudkan Ekonomi Hijau dan Ketahanan Energi Lokal
Satgas penanggunglangan DBD Tugu Terus Laksanakan Penyemprotan Fogging
DESA GUNUNGSARI DI DUGA  KUAT MARK-UP ANGGARAN PNENERANGAN JALAN UMUM (PJU) PER TITIK SAMPAI 5.5 JUTA. SEKDES MENYATAKAN SETIAP WARUNG HARGA BERBEDA.

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 10:20 WIB

Menyambut Hari Bhayangkara ke-79 Polres Bengkulu utara mengadakan kegiatan Bakti Kesehatan gratis untuk warga.

Sabtu, 14 Juni 2025 - 09:08 WIB

Oknum Ketua BPB Desa Pagar Ruyung Kecamatan Batik Nau, Di Gerebek Warga Diduga Lagi Esek-Esek.

Sabtu, 14 Juni 2025 - 08:33 WIB

Bersama Masyarakat Petani Mendukung Program Pemerintah Pusat Dengan Monitoring Pertanian anggota Koramil 1609/Juntinyuat

Sabtu, 14 Juni 2025 - 08:10 WIB

Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Jatibarang Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Driver Ojol

Sabtu, 14 Juni 2025 - 08:08 WIB

Forkopimcam Sindang Tegur Pelajar Nongkrong Lewat Jam 9 Malam

Berita Terbaru