Simalungun mitramabes.com –Kejadian penangkapan produksi TBS milik PTPN IV unit Padang Matinggi (PDM) pada hari Kamis 19/1/2023 yang di lakukan salah satu asisten kepala yang bermarga Gultom. Di duga rekayasa pihak menejemen PTPN IV unit Padang Matinggi, untuk menutupin kesalahan dan mengkambing hitamkan karyawan pelaksana.sabtu 4/02/2023
Terbukti pada saat penangkapan salah satu truk pendor yang membongkar muatan di salah satu ram milik warga tepatnya di desa pengkolan kec bosar maligas kab Simalungun/Sumut. Sang askep hanya menemui sopir truk yang membawa muatan sawit, bukan ada karyawan pelaksana.
Menurut salah satu Nara sumber awak Media Mitra Mabes yang tidak mau di sebut jati dirinya, Mengatakan pada awak media ini. Setelah di tangkap truk oleh asisten kepala, truk tersebut di bawa ke kantor SDM, dan sesampai di kantor SDM, pihak SDM melayangkan surat ke afd 5 PDM yang berisi tulisan nama nama karyawan pelaksana Bidang panen. Nama tersebut ada 6 orang bang yang di suruh datang ke kantor SDM ucap narasumber ini kepada awak media Mitra Mabes
Nara sumber yang juga salah satu karyawan PTPN IV ini menambahkan kepada awak media Mitra Mabes, bahwa karyawan yang 6 orang yang di panggil ke kantor besar langsung di bawa ke PKS tinjowan, yang juga milik PTPN IV bersama truk yang di duga jadi barang bukti. Ke 6 orang karyawan itu di fhoto di timbangan dan setelah di fhoto langsung di gelandang ke polres simalungun ucap Nara sumber ini, lalu awak media Mitra Mabes mencoba bertanya ke mandor satu ke mana bang tanyak awak media, Nara sumber mengatakan sudah lari bang bersama mandor panen dan mandor transpot, ucap Nara sumber ini.
Tak puas dengan penjelasan Nara sumber tersebut, awak media Mitra Mabes mencoba menyambangi kantor SDM dan kantor menejer akan tetapi awak media Media Mitra Mabes kecewa ,di karenakan menejer dan SDM lari dari kantor karena alergi melihat jurnalis, hingga awak media Mitra Mabes mencoba menghubungi lewat tlepon seluler dan juga WA, tapi sampai berita ini di layangkan ke meja kerja redaksi jawaban dari sang menejer dan SDM nihil
Dengan maksut membuat berita yang akurat dan terpercaya, oleh awak media Mitra Mabes mencoba mencari keberadaan mandor satu dan juga mandor panen dan mandor transpot, untuk meminta keterangan, ternyata mandor satu bisa di hubungi awak media Mitra Mabes melalui tlepon seluler.
Ketika di hubungi team awak media Mitra Mabes mandor satu afd 5 Padang Matinggi Bapak Husni abdi. Menuturkan lewat tlepon seluler, bahwa kejadian penangkapan yang di lakukan oleh asisten kepala itu benar. Dan juga penahanan karyawan itu benar ada 6 yang di bawa tapi 1 di pulangkan oleh pihak polres Simalungun karena tidak terbukti bersalah, ucap Husni abdi terhadap team awak Media Mitra Mabes.
Husni abdi menambahkan kepada awak media Mitra Mabes bahwa kejadian penggelapan produksi TBS di afd 5 Padang Matinggi sudah mulai bulan November bang, kenapa kubilang bang karena mulai bulan November tanaman tahun 1999 di panen oleh karyawan panen, tidak boleh di nomor dan tidak pakai surat pengantar buah, (SPB) dan sesampai di PKS truk yang mengangkut TBS dari tanaman 1999 di timbang manual.
Mandor satu Husni abdi menambahkan kepada awak media Media Mitra Mabes, Waktu itu saya bertanyak sama asisten dan asisten kepala, pak kok ngga di nomorin TBS nya pak lalu gimana kita menghitung perimi kariawan pak tanyak saya,terhadap asisten, dan asisten kepala. Kedua atasan saya ini mengatakan bahwa ini perintah menejer, dan menejer mengatakan ini perintah Dirut jadi jangan kalian membangkang klau mau masih mau jadi karyawan itulah ucap ke dua pimpinan saya bang ucap bang Husni abdi.
Mendengar ucapan ke dua pimpinan tersebut, teman teman sesama karyawan mencoba bermain curang dari perusahaan. Dengan menjual TBS dari tahun tanam 1999 ke gudang swasta. Karena mereka tidak dapat perimi bang makanya mereka nekat ucap pak mandor satu ini yang tidak mau memberi tahu ke beradaan nya terhadap awak media.
Dari penjelasan dari karyawan PTPN IV unit Padang matinggi sudah jelas bahwa penggelapan produksi TBS sudah berjemaah seluruh karyawan, mulai dari tingkat Dirut sampai menejer. Diminta terhadap pihak aparat penegak hukum (APH) khususnya polres Simalungun dan Polda Sumatra Utara agar mengusut tuntas korupsi di kubu PTPN IV khusus nya Dirut PTPN IV.
Penulis team Media Mitra Mabes