PETI Semakin Marak dan Terorganisir, APH di Minta Tindak Tegas Aktivitas Pertambangan Ilegal Sintang

Rabu, 30 Agustus 2023 - 09:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mitramabes.com Sintang, Kalbar – Perhatian khusus Pemerintah terhadap praktik penambangan ilegal ini tidak lain disebabkan karena banyaknya dampak negatif dari pengoperasian PETI, di antaranya berkaitan dengan kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Dampak sosial kegiatan PETI antara lain menghambat pembangunan daerah karena tidak sesuai RTRW, dapat memicu terjadinya konflik sosial di masyarakat, menimbulkan kondisi rawan dan gangguan keamanan dalam masyarakat, menimbulkan kerusakan fasilitas umum, berpotensi menimbulkan penyakit masyarakat, dan gangguan kesehatan akibat paparan bahan kimia.

Ketua Litbang (Penelitian dan Pengembangan) dari YLBH GAN-LMRRI (Bambang Iswanto, A.Md) mengatakan kerusakan lingkungan yang di sebabkan oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, Selain keterbatasan lapangan kerja, maraknya tambang ilegal / PETI juga disebabkan oleh desakan ekonomi.

Pertambangan tanpa izin ini tidak memerlukan syarat pendidikan, artinya siapa saja yang mau bisa bekerja bermodalkan tenaga,” ujar Bambang.

Banyak pelaku pertambangan tanpa izin yang tergiur hasil yang instan, karena dalam pengerjaannya yang mudah dan cepat dalam mendapatkan uang atau penghasilan secara instan seperti yang terjadi di sepanjang daerah aliran sungai Kapuas maupun sungai Melawi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

“PETI juga berdampak bagi perekonomian negara karena berpotensi menurunkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan penerimaan pajak. Selain itu, akan memicu kesenjangan ekonomi masyarakat, menimbulkan kelangkaan BBM, dan berpotensi terjadinya kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.

Dari sisi lingkungan, PETI akan menimbulkan kerusakan lingkungan hidup, merusak hutan apabila berada di dalam kawasan hutan, dapat menimbulkan bencana lingkungan, mengganggu produktivitas lahan pertanian dan perkebunan, serta dapat menimbulkan kekeruhan air sungai dan pencemaran air.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, landasan hukum pertambangan tanpa izin ini tertuang dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2020 perubahan atas UU nomor 4 tahun 2009 Pertambangan Mineral dan Batubara.

“Di Pertambangan mineral dan batu bara mengenai pertambangan ilegal atau PETI dicantumkan di pasal 158 sampai 162. Tetapi kegiatan pertambangan ilegal atau PETI dijelaskan dalam pasal 158, 160, dan 161 dimana memang kegiatan pertambangan tanpa izin atau PETI masuk kategori tindak pidana,” ujar Bambang.

Adapun isi Pasal 158 yaitu setiap orang yang melakukan penambangan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 35, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 miliar.

Pasal 160 berbunyi, “Setiap orang yang mempunyai IUP pada tahap kegiatan eksplorasi tetapi melakukan kegiatan operasi produksi dipidana dengan pidana penjara.”

Pasal 161, “Setiap orang yang menampung, memanfaatkan, melakukan pengolahan dan pemurnian pengembangan dan atau pemanfaatan, pengangkutan, penjualan mineral dan atau batubara yang tidak berasal dari pemenang IUP, IUPK, IPR, SIPB atau izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat 3 huruf c dan huruf g, pasal 104, atau pasal 105 dipidana dengan pidana penjara.”

Dia menegaskan tidak ada lagi dasar hukum yang lain selain yang tercantum dalam Undang-undang, seperti Peraturan Presiden, Peraturan Menteri atau Keputusan Menteri tidak diatur mengenai Pertambangan tanpa izin,” tegas Bambang.

Kalau saya pahami dalam melaksanakan penghentian, penuntasan oleh Kementerian ESDM, amunisi regulasinya sangat kurang. Banyak pertanyaan ke Kementerian ESDM bagaimana upaya Kementerian ESDM memberantas, menghentikan, memproses pertambangan tanpa izin atau (PETI),” ungkapnya.

Jika dibandingkan landasan hukum dengan sektor kehutanan, dan kelautan. Di kehutanan ada UU 18 tahun 2013 yang mengamanatkan untuk menjaga hutan dari kerusakan, sehingga Kementerian Kehutanan memiliki perangkat untuk mengamankan hutan. Begitupun di kelautan, dalam UU nya ada amanat kepada Menteri untuk mengamankan laut.

“Memang ini bukan UU kewilayahan tapi UU untuk pengelolaan atau UU untuk mengusahakan mineral dan batubara,” jelasnya.

Semakin maraknya kegiatan ilegal tersebut yang merusak alam serta ekosistem biota air dan terorganisasi oleh sejumlah orang yang memang memiliki kepentingan agar kegiatan ilegal tersebut berlangsung mulus dan lancar di Kabupaten Sintang ini,” ujar Bambang.

Kegiatan pertambangan emas tanpa izin (PETI) yang telah terorganisir dan diduga di pimpin oleh salah seorang ketua bernama Asmidi didalam kepengurusan tersebut dan diduga kuat tidak sah secara hukum dan terdaftar di Kesbangpol.

Ketua Litbang YLBH GAN-LMRRI Kalimantan Barat meminta kepada APH (aparat penegak hukum) untuk segera melakukan tindakan tegas terhadap Asmidi yang diduga kuat sebagai promotor kegiatan ilegal dan sengaja melanggar hukum tersebut,” tutupnya. (Ty/Tim)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Semarak demokrasi pemilihan Ketua RW di Perumahan Nirwana Estate Cibinong berjalan lancar.
Polisi Sisir Titik Rawan di Gantar Indramayu, Warga Diajak Aktif Jaga Keamanan
Kapolsek Kroya: Polisi Hadir Untuk Cegah Niat Pelaku Sejak Awal
Patroli Polsek Patrol Sasar C-3, Geng Motor dan Peredaran Miras
KRYD Polsek Losarang Sisir Titik Rawan, Cegah Geng Motor dan C3 Hingga Miras
Sinergi TNI dan Polri di Terisi Indramayu, Patroli Hari Libur Sasar Objek Vital
Polsek Terisi Gelar Patroli Malam, Amankan Knalpot Brong dan Miras
Metal Silhouette Competition 2025: Wadah Generasi Muda Kenali Olahraga Menembak

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:53 WIB

Semarak demokrasi pemilihan Ketua RW di Perumahan Nirwana Estate Cibinong berjalan lancar.

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Polisi Sisir Titik Rawan di Gantar Indramayu, Warga Diajak Aktif Jaga Keamanan

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:20 WIB

Kapolsek Kroya: Polisi Hadir Untuk Cegah Niat Pelaku Sejak Awal

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:14 WIB

KRYD Polsek Losarang Sisir Titik Rawan, Cegah Geng Motor dan C3 Hingga Miras

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Sinergi TNI dan Polri di Terisi Indramayu, Patroli Hari Libur Sasar Objek Vital

Berita Terbaru