Madina Mitramabes om Dinas Pariwisata Madina bekerja sama dengan Yayasan Putra Putri Madina menggelar Fashion Show yang bertemakan sustainable fashion thr!ough Local Wisdom (mempertahankan fashion dalam kearifan lokal) dalam memperingati hari Kemerdekaan republik Indonesia (HUT RI)ke 78.
Kegiatan ini di adakan pada saat EXPO ekonomi kreatif senin(14/08/)kemarin. menampilkan Putri Pendidikan Mandailing Natal Liana Hutagalung dan Putri Sporty Mandailing Natal Nur Hakimah Lubis.
Tema Fashion Show tersebut iyalah sustainable fashion through Local Wisdom ( Pakaian Ramah lingkungan) dimana Tema ini dipilih pembina Yayasan Putra – Putri Madina, Dina Syarifah Nasution.
Dina Syarifah Nasution, pembina Yayasan Putra – Putri Madina saat bincang-bincang dengan Awak media, percaya local wisdom akan menjadi satu masa depan industri mode di dunia. Itu menjadi salah satu alasan mengapa Yayasan Putra – Putri Mandailing Natal begitu tertarik untuk mengembangkan inovasi terhadap aneka kain tradisional yaitu ulos dan menjadikannya jembatan untuk berkreasi pada hijab.Ucapnya Rabu(16/08/2023).
Menurutnya Ulos telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, tanggal 17 Oktober ditetapkan menjadi Hari Ulos Nasional. Maka dari itu sebagai Putri Mandailing Natal harus berperan serta melestarikan ulos dan mengenalkan ulos agar lebih mendunia.
Dina Syarifah Nasution juga menambahkan bahwa Ulos dilestarikan lewat tradisi, dimanfaatkan dengan cara terbaik,Menempatkannya pada tempat teristimewa, terhormat yaitu Kepala, Yayasan Putra – Putri Mandailing Natal mendesain Ulos menjadi Hijab, dan Ulos siap mendunia dengan UNESCO sebagai sebagai World Intangible Cultural Heritage.
Pada fashion show tema Sustainable fashion through local wisdom itu juga memukau penonton, semakin menarik ketika Nurhakimah lubis dan Liana hutagalung membawakan sortali mandailing dan Bulang Manuk Mandailing merupakan pakaian semi formal yang digunakan perempuan mandailing, dalam acara – acara dimandaling, acara pesta, pernikahan, acara menari dan acara adat yang lain.
Pada Moment tersebut yang bertema local wisdom, sortali mandailing dan bulang manuk ini di sarankan menjadi headpiece bagi mempelai perempuan sebagai alternative untuk tidak memakai bulang tingkatan 9,7, atau 5. Sortali Mandailing ini di ikatkan dikepala bentuknya menguntai indah membentuk kelopak mata bermakna filosofi Putri Mandailing siap membuka indahnya kehidupan dan masa depan yang lebih baik sedangkan Bulang sendiri memiliki makna lambang kemuliaan dan merupakan simbol struktur kemasyarakatan.Bulang 3 tingkat /bulang manuk di pakai dalam acara – acara semi formal, untuk kegiatan – kegiatan seperti menari, festival, akad nikah, dan untuk momen berphoto Pra wedding bagi pengantin mandailing. Pungkasnya.edi Lubis