Mbs.com- Sumatera Utara, Asahan- BMKG Sumatera Utara memberikan himbauan kepada masyarakat luas, melalui surat edaran yang memperingatkan kepada masyarakat agar lebih waspada, untuk menghadapi dari pengaruh iklim, seperti angin kencang, beserta hujan, yang berdampak banjir, juga berdampak pada gelombang tinggi, dibeberapa daerah Sumatera Utara.
Himbauan dari hasil BMKG Sumatera Utara terkait dari hasil iklim atau cuaca yang berdampak pada gelombang tinggi, angin kencang juga disertai hujan, pemkab Asahan memberikan himbauan kepada terkhususnya bagi para nelayan dilarang melaut, karena situasi gelombang tinggi.
Dari beberapa daerah nelayan yang sedang melaut, dari peristiwa tenggelamnya perahu nelayan, seperti yang sempat viral di media sosial, nelayan daerah Batubara, terombang ambing di tengah lautan, Polairud Asahan, yang menemukan beberapa nelayan ditengah laut dalam keadaan terombang ambing.
“Kami 4 orang Nelayan, selama tujuh hari tujuh malam terobang ambing di atas air di laut Asahan, kami sempat berputus Asa dalam menghadapi musibah ini, atas tenggelamnya kapal kami, terima kasih kepada bapak Polisi Kapolres Asahan, yang telah mau menolong dan menyelamatkan kami dari Musibah”, demikian dikatakan dari nelayan asal Pantai Labu, saat menyampaikan kata syukur kepada Tuhan YME, dan pihak kepolisian Polair Polres Asahan di Pos Pol Air Desa Bagan Asahan (Panton) pada Jum’at Petang 28 November 2025. Sekira Pukul 15.00 WIB.
“Melalui tangan bapak bapaklah Allah SWT menolong kami dan menyelamatkan kami”, ujar Nelayan .
Kapolres Asahan AKBP Revi Nurvelani SIK SH MM melalui Kasat Polair Asahan IPDA Tono Mardianto SH juga menambahkan, “Para nelayan yang berhasil di evakuasi adalah Nelayan dari Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, kondisi para nelayan sudah lemas, para korban itu, kita beri pertolongan awal di Pos Pol Airud Bagan, sembari memberi makan dan juga minum untuk memulihkan stamina, kita terus berupaya memberi akses para Nelayan untuk menghubungi pihak keluarganya, hal ini kami lakukan yang sudah menjadi tanggung Jawab Polri dalam meningkatkan pelayanan dan pengayom pada Masyarakat terutama Masyarakat Nelayan di wilayah Hukum Polres Asahan”, ujar Toto pada Awak media .
Pantauan media , usai makan dan minum para korban (Nelayan) merasa terharu dan menangis di depan Polisi saat diberi Akses Video Call dengan para Istri dan sanak saudaranya, Dalam Video Call itu keluarga Nelayan juga tampak menangis bahagia karena dapat mengetahui suaminya masih hidup setelah Los Kontak selama berhari hari.
Mengetahui hal ini melalui Awak media, Wakil Bupati Asahan Rianto SH.MAP berpesan kepada Nelayan agar menghindari pergi melaut sebab saat ini gelombang Air di Laut masih tinggi diakibatkan cuaca yang ekstrem pada pekan terakhir di wilayah Sumut dan Aceh, “Lebih baik kita hindari dulu ,setelah cuaca membaik kita bisa mencari ikan lagi di laut Asahan”, pesan Rianto.
Disebut sebut para nelayan ,terapunya Ketujuh nelayan ini akibat kapal yang mereka tumpangi karam di lautan , para korban yang bisa bertahan mengapung dilautan selama berhari hari itu dengan memanfaatkan papan dan pelampung yang ada di kapal yang mereka tumpangi. (Albs/tim)












