Mbs.com– Sumatera Utara, Batubara- Menanggapi keluhan warga Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, terkait masalah air PDAM yang tidak mengalir selama lebih dari tiga bulan, Direktur PDAM Tirta Tanjung, Dudi Darmawan, SH, memberikan klarifikasi resmi. Klarifikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang transparan dan akurat kepada masyarakat serta menjelaskan langkah-langkah yang sedang diambil untuk mengatasi krisis air ini. Jumat 21/11/2025.
Dalam keterangannya, Dudi Darmawan, SH mengakui adanya gangguan distribusi air yang dialami oleh warga tanjung tiram, terutama di Desa Bogak. Ia menjelaskan, “bahwa masalah utama yang menyebabkan gangguan ini adalah kerusakan pada beberapa infrastruktur kunci PDAM, termasuk pipa transmisi utama dan pompa air”.
“Kami sangat memahami keluhan dan kesulitan yang dialami oleh warga Tanjung Tiram. Gangguan ini sangat kami sesalkan, dan kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah ini,” ujar Dudi Darmawan.
Dudi Darmawan menjelaskan bahwa tim teknis PDAM telah melakukan investigasi mendalam untuk mengidentifikasi penyebab utama kerusakan. Hasil investigasi menunjukkan bahwa pipa transmisi utama mengalami korosi akibat usia dan kondisi lingkungan yang ekstrem. Selain itu, beberapa pompa air mengalami kerusakan akibat beban kerja yang berlebihan dan kurangnya perawatan yang memadai.
“Kami mengakui bahwa perawatan infrastruktur PDAM selama ini belum optimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia. Namun, kami telah mengajukan proposal anggaran tambahan kepada Pemerintah Kabupaten Batu Bara untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur PDAM,” jelas Dudi Darmawan.
Sebagai langkah darurat, PDAM Tirta Tanjung telah melakukan beberapa tindakan untuk mengurangi dampak krisis air ini. Pertama, PDAM telah mengirimkan tangki air bersih secara rutin ke Desa Bogak dan wilayah lain yang terdampak. Kedua, PDAM telah membuka posko pengaduan untuk menerima keluhan dan masukan dari masyarakat. Ketiga, PDAM telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari sumber air alternatif.
“Kami menyadari bahwa pengiriman tangki air bersih dan pembukaan posko pengaduan hanya solusi sementara. Oleh karena itu, kami sedang berupaya keras untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak secepat mungkin,” kata Dudi Darmawan.
Dudi Darmawan menambahkan bahwa perbaikan pipa transmisi utama membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Ia memperkirakan bahwa perbaikan akan selesai dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan. Selama masa perbaikan, PDAM akan terus mengirimkan tangki air bersih dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan air masyarakat terpenuhi.
Menanggapi permintaan warga agar Bupati Batu Bara mengangkat pejabat yang kompeten untuk mengurus air bersih, Dudi Darmawan mengatakan bahwa ia sangat mendukung usulan tersebut. Ia percaya bahwa dengan adanya pejabat yang kompeten dan berdedikasi, masalah air bersih di Kabupaten Batu Bara dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.
“Kami berharap masyarakat dapat bersabar dan terus memberikan dukungan kepada PDAM Tirta Tanjung. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan menjadikan air bersih sebagai kebutuhan yang terpenuhi bagi seluruh warga Kabupaten Batu Bara,” tutup Dudi Darmawan.
Krisis air di Tanjung Tiram menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Batu Bara. Bupati Baharuddin telah menginstruksikan semua pihak terkait untuk bekerja sama dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah Kabupaten Batu Bara juga berjanji akan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur PDAM. (Albs/tim)









