Makaasar.Mitramabes.com||Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., memaparkan secara komprehensif inovasi dan terobosan Program GEMERLAP (Gerakan Menanam Lima Juta Pohon Kelapa) dalam Rapat Koordinasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Claro Hotel Makassar, Sabtu malam (15/11).
Program strategis yang digagas Bupati Kepulauan Selayar ini kembali menjadi sorotan nasional karena dinilai mampu memperkuat kemandirian kelapa sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Dalam paparannya, Mentan Amran menegaskan bahwa GEMERLAP merupakan strategi jangka panjang yang mengintegrasikan pengembangan bibit unggul, penguatan hilirisasi, dan peningkatan pendapatan petani. Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain utama di pasar kelapa dunia jika pembangunan hulu-hilir dilakukan secara masif dan terpadu.
Program GEMERLAP yang saat ini dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Selayar disebut sebagai model percepatan transformasi ekonomi berbasis perkebunan rakyat. Amran menyampaikan bahwa inisiatif daerah seperti yang dilakukan Bupati Selayar H. Natsir Ali patut diapresiasi karena sejalan dengan agenda besar mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Mentan juga menyoroti tingginya permintaan global terhadap berbagai produk turunan kelapa—mulai dari minyak kelapa, santan, arang aktif, hingga produk kosmetik dan kesehatan. Dengan mendorong hilirisasi, petani diharapkan tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi memperoleh nilai tambah yang signifikan.
“GEMERLAP bukan hanya gerakan tanam, tetapi gerakan ekonomi. Kita akan dorong industrinya agar petani merasakan langsung peningkatan kesejahteraan,” tegas Mentan Amran.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Selayar H. Natsir Ali menegaskan bahwa kelapa memiliki filosofi kuat dalam kehidupan masyarakat Selayar.
“Kelapa adalah komoditas strategis. Melalui GEMERLAP, kita ingin membangun kembali kejayaan kelapa Selayar. Ini bukan hanya menanam, tapi menciptakan masa depan ekonomi bagi masyarakat dan daerah,” ujarnya.
Ia kemudian menyampaikan pesan filosofis yang disambut hangat para peserta Rakor.
“Bagi kami di Selayar, kelapa bukan sekadar pohon, tetapi lambang kehidupan. Setiap laki-laki yang hendak menikah menjadikan kelapa sebagai mahar, karena seluruh bagian kelapa mencerminkan nilai kehidupan—akar yang kokoh, batang yang jujur, buah yang bermanfaat, dan daun yang meneduhkan. Menanam kelapa adalah menanam kejujuran, keteguhan, dan masa depan.”
Rakor KKSS menjadi momentum penting untuk mengonsolidasikan dukungan diaspora Sulawesi Selatan dalam memajukan sektor perkebunan dan pertanian di tanah kelahiran, termasuk memperkuat kolaborasi pusat-daerah dalam implementasi GEMERLAP.
Dengan dukungan penuh Kementerian Pertanian, Program GEMERLAP diharapkan menjadi katalis bagi terwujudnya kemandirian kelapa nasional sekaligus membuka ruang investasi serta peluang ekonomi berskala besar yang berkelanjutan.( Ucok Haidir )








