Sungguh Tragis Nasib Penderes Kebun Tanah Raja yang Diduga Ditipu Oleh Pihak Management Kebun Tanah Raja. 

Sabtu, 15 November 2025 - 13:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sergai. Mbs –  Sungguh tragis nasib karyawan penderes Kebun Tanah Raja, yang diduga ditipu oleh pihak managementnya sendiri yakni Management Kebun Tanah Raja, karena tidak adanya transparansi mengenai perubahan tekhnis pekerjaan di karet seperti mengenai pekerjaan kutip kompo, yang selama ini pekerjaan tersebut merupakan bagian dari pekerjaan penderes itu sendiri dan ada biaya yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan yang diberikan kepada penderes.

Namun adanya perubahan tekhnis kerja di karet, seperti pada pekerjaan kutip kompo tersebut yang sekarang dikerjakan oleh pihak Vendor melalui tekhnis lelang, jadi pihak karyawan penderes tidak lagi dilibatkan dalam pekerjaan tersebut dan tentunya penderes juga tidak ada lagi mengeluarkan biaya untuk pekerjaan tersebut, namun hal tersebut tidak disosialisasikan oleh pihak Management Kebun Tanah Raja ke para karyawan penderesnya.

Tentunya apa yang dilakukan oleh pihak management Kebun Tanah Raja sangat fatal karena diduga dianggap menipu karyawan penderesnya sendiri, sehingga menimbulkan kerugian bagi penderes, karena mereka mengerjakannya sendiri dalam pekerjaan kutip kompo tersebut dan mengeluarkan biaya tambahan untuk mengupahkan pekerjaan tersebut kepada orang lain, karena keterbatasan waktu dikarenakan ancak deresnya makin banyak.

Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya dengan topik yang sama, yang mana para penderes tidak tau kalo pekerjaan tersebut sebenarnya sudah dikerjakan oleh pihak Vendor, sama seperti pekerjaan pengobatan pada karet. Mendengar hal tersebut penderes tentu sangat terkejut dan menyesalkan sikap Management karena tidak transparan, tentu kami sangat dirugikan, karena kami mengupahkan ke orang lain sebesar Rp 600000, meskipun ada bantuan uang kutip kompo sebesar Rp 480000 yang diberikan melalui Mandor tiap bulannya namun hanya enam (6) bulan saja.

Guna mendalami temuan tersebut awak Media coba konfirmasi langsung ke Bambang selaku Mandor 1 Afdeling 1, Adi Mandor 1 Afdeling 2 dan Amat Mandor 1 Afdeling 3, melalui via Whatsapp mereka, pada hari Kamis (13/11/2025), namun hanya Bambang dan Amat yang menjawab dengan jawaban yang sama, bahwasanya kami tidak ada hak untuk menjawab mengenai skema kerja kutip kompo, tanyakan saja pada pihak management ataupun langsung ke Direksi.

Namun Amat tidak menapik, kalo pekerjaan kutip kompo itu dikerjakan oleh pihak Vendor namun soal berapa besaran gajinya saya tak tau, dan mengenai uang bantuan kutip kompo sebesar Rp 480000 yang diberikan Mandor tiap bulannya namun hanya enam bulan saja yang diberikan, saya juga nggak tau hal itu jawabnya lagi. Namun ketika ditanya kembali, mengapa jawaban bapak kontradiktif atau bertolak belakang dengan pengakuan penderes, yang mana pekerjaan kutip kompo dikerjakan oleh penderes itu sendiri, namun bapak katakan dikerjakan oleh pihak vendor, namun Amat tidak menjawab.

Awak Media berusaha coba konfirmasi ke pihak Management Kebun Tanah Raja mengenai hal tersebut, ke Manager awak Media tidak mendapatkan akses, kepada Ginting selaku Askep (Asisten Kepala) Kebun Tanah Raja malah diblokir pada konfirmasi pertama sewaktu pemberitaan yang sebelumnya, kemudian ke Calista Fairuz selaku APK (Asisten Personalia Karyawan) Kebun Tanah Raja pada hari Kamis (13/11/2025) melalui via WhatsApp nya dia menjawab ” Maaf per tanggal 3 Nov lalu saya tidak di Tanah Raja ” tanpa menjelaskan apapun.

Dari uraian rangkaian penjelasan diatas, membuktikan kalo pihak Management Kebun Tanah Raja emang tidak transparan dan tertutup karena tidak mau menjelaskan hal tersebut kepada para penderes dan juga kepada awak Media ketika dikonfirmasi, sehingga menimbulkan persepsi yang mana pihak Management Kebun Tanah Raja diduga ada indikasi mencari keuntungan secara pribadi dengan modus kongkalikong dengan pihak Vendor.  (Syahrial).

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Acara Syukuran HUT Ke-80 Korps Brimob Polri Tahun 2025 di Mako Batalyon B Tebing Tinggi
Menteri Pertanian RI Lakukan Titik Tanam Perdana Kelapa, Resmikan Launching Program GEMERLAP di Kepulauan Selayar
Rekan Sesama Wartawan Panjatkan Doa untuk Kesembuhan Ibunda Trimo Riadi
Tekab 308 Presisi Polres Lampung Tengah Ungkap Kasus Curas di Perkebunan PT GGF
Perkuat Teritorial dan Ketahanan Pangan, Pangdam XXI/Radin Inten Hadiri Apel Dansatkowil 2025
Konten Keriator Pagar Alam kondang Sapar Gemericik Mengujungi Mie pangsit ayam keriting Siantar Taman Apung Pagar Alam
Menteri Pertanian RI Di Jadwalkan Meluncurkan Gerakan Penanaman Lima Juta Kelapa
Debalang Negeri Angkat Suara: Tambang Ilegal di HGU PT TI Diduga Rugikan Lingkungan dan Warga

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 16:46 WIB

Acara Syukuran HUT Ke-80 Korps Brimob Polri Tahun 2025 di Mako Batalyon B Tebing Tinggi

Sabtu, 15 November 2025 - 13:12 WIB

Sungguh Tragis Nasib Penderes Kebun Tanah Raja yang Diduga Ditipu Oleh Pihak Management Kebun Tanah Raja. 

Sabtu, 15 November 2025 - 12:14 WIB

Menteri Pertanian RI Lakukan Titik Tanam Perdana Kelapa, Resmikan Launching Program GEMERLAP di Kepulauan Selayar

Sabtu, 15 November 2025 - 11:12 WIB

Rekan Sesama Wartawan Panjatkan Doa untuk Kesembuhan Ibunda Trimo Riadi

Sabtu, 15 November 2025 - 09:59 WIB

Tekab 308 Presisi Polres Lampung Tengah Ungkap Kasus Curas di Perkebunan PT GGF

Berita Terbaru

BERITA UTAMA

SD Negeri Blang Muko Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

Sabtu, 15 Nov 2025 - 15:58 WIB