
Langkat, MBS
Dalam suasana penuh khidmat dan kebersamaan, Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo, S.H., S.I.K., M.Si., menghadiri kegiatan Haul ke–102 Allah Yarham Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Kholidi Naqsyabandi di Pondok Pesantren Babussalam Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, pada Rabu (12/11/2025).
Haul akbar ini menjadi momentum spiritual yang mempertemukan ribuan jamaah dari berbagai daerah di Sumatera dan sekitarnya — mulai dari Tapanuli Selatan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Dumai, Labuhan Batu, Labusel, Aceh Tamiang, hingga Kota Cane.
Tercatat lebih dari 3.000 jamaah memenuhi pondok-pondok persulukan dan rumah keluarga besar Babussalam sejak awal pelaksanaan kegiatan yang telah berlangsung tiga hari. 
Kehadiran Kapolres Langkat dalam acara ini bukan sekadar bentuk penghormatan terhadap sosok ulama besar pendiri Tarekat Naqsyabandiyah, tetapi juga sebagai wujud nyata kepolisian dalam memperkuat hubungan spiritual dan sosial dengan tokoh agama serta masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres AKBP David Triyo Prasojo menegaskan bahwa nilai-nilai yang diwariskan seperti keikhlasan, ketulusan, dan cinta terhadap perdamaian sejalan dengan semangat Polri dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan keharmonisan umat. 
“Haul ini bukan sekadar mengenang sosok ulama besar, tetapi juga menjadi refleksi bagi kita semua untuk memperkuat keimanan, mempererat persaudaraan, dan menjaga kerukunan di tengah keberagaman. Polri akan terus hadir, tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pengayom yang menebar kedamaian,” ujar Kapolres.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan jamaah atas penyelenggaraan yang tertib dan aman. Polres Langkat bersama unsur TNI, Satpol PP, dan perangkat desa turut mengawal kelancaran kegiatan, memastikan arus lalu lintas dan keamanan jamaah tetap terkendali hingga acara usai. 
AKBP David menambahkan, kegiatan keagamaan seperti Haul Besilam menjadi ruang penting dalam memperkuat kolaborasi antara aparat dan masyarakat, sebab keamanan dan ketertiban tidak hanya dijaga dengan kekuatan, tetapi juga dengan doa, nilai moral, dan kebersamaan.
“Kekuatan spiritual masyarakat Langkat adalah modal besar dalam menjaga Kamtibmas. Kami percaya, doa para ulama dan masyarakat menjadi penopang utama bagi ketenangan wilayah ini,” tutupnya. 
Dengan suasana religius dan penuh keberkahan, Haul ke–102 ini menjadi pengingat bahwa sinergi antara ulama, umara, dan masyarakat merupakan fondasi kokoh bagi terwujudnya Langkat yang aman, damai, dan berkeadaban. By;Barus kecil MBS









