Prabowo di Sidang Umum PBB: Dunia Harus Tolak Doktrin “Yang Kuat Bisa Berbuat Semaunya

Rabu, 24 September 2025 - 18:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

New York–Mitramabes.com // Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyerukan kepada dunia untuk menolak doktrin legendaris dari Thucydides yaitu “the strong do what they can, the weak suffer what they must” dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9).

Ia menegaskan, PBB didirikan justru untuk menolak logika kekuasaan yang menindas pihak lemah dan memastikan keadilan bagi semua bangsa.

“Kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Right cannot be right. Right must be right,” tegas Prabowo di hadapan para kepala negara, kepala pemerintahan, dan delegasi dari hampir seluruh negara di dunia.

Prabowo dalam kesempatan itu juga mengingatkan bahwa meski berbeda ras, agama, dan kebangsaan, seluruh umat manusia berkumpul di ruang sidang itu sebagai satu keluarga besar.

“Kita hadir di sini sebagai sesama manusia — masing-masing diciptakan setara, dianugerahi hak yang tak dapat dicabut atas kehidupan, kebebasan, dan upaya meraih kebahagiaan,” ujarnya. Ia pun menceritakan perjalanan panjang bangsa Indonesia keluar dari kolonialisme, kemiskinan, dan apartheid, serta peran penting PBB dalam membantu Indonesia meraih kemerdekaan dan pembangunan awal.

“Negara saya tahu betul rasa sakit ini. Selama berabad-abad, rakyat Indonesia hidup di bawah penjajahan, penindasan, dan perbudakan. Kami diperlakukan lebih rendah dari anjing di Tanah Air kami sendiri.”

Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap multilateralisme dan perdamaian dunia. Ia menyebut Indonesia sebagai salah satu kontributor terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB dan siap meningkatkan perannya.

“Jika Dewan Keamanan dan Majelis Umum ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 bahkan lebih putra-putri kami untuk mengamankan perdamaian di Gaza, di Ukraina, di Sudan, di Libya — di mana pun perdamaian perlu ditegakkan.”

Selain pengerahan pasukan, Prabowo menyatakan kesediaan Indonesia memberikan kontribusi finansial untuk mendukung misi perdamaian PBB.

Presiden juga memaparkan capaian Indonesia di sektor pangan. Ia menyebut produksi beras tertinggi sepanjang sejarah berhasil dicapai tahun ini dan Indonesia telah mengekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk Palestina.

“Kami percaya dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia,” kata Prabowo, seraya menegaskan komitmen Indonesia terhadap pertanian cerdas iklim, rehabilitasi 12 juta hektare lahan kritis, dan transisi energi dari fosil ke energi terbarukan.

Terkait perubahan iklim, Prabowo mengingatkan ancaman kenaikan permukaan laut di pesisir utara Jakarta yang mencapai 5 sentimeter per tahun. “Kita tidak punya pilihan selain membangun tanggul laut raksasa [giant sea wall] sepanjang 480 kilometer. Kita harus mulai sekarang,” tegasnya. Ia juga menargetkan net zero emission sebelum 2060.

Pidato Prabowo juga menyoroti krisis kemanusiaan yang masih berlangsung di Gaza. Ia menggambarkan penderitaan jutaan warga sipil yang menghadapi kelaparan, trauma, dan kematian.

“Bisakah kita tetap diam? Apakah tidak ada jawaban atas jeritan mereka?” seru Prabowo. Ia menyerukan agar perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan tidak menjadi hak istimewa segelintir negara, tetapi menjadi hak seluruh umat manusia.

Menutup pidatonya, Prabowo menegaskan dukungan penuh Indonesia pada solusi dua negara untuk Palestina dan Israel. “Hanya dengan cara itu kita dapat mencapai perdamaian sejati: perdamaian tanpa kebencian, tanpa kecurigaan.”

Prabowo mengajak para pemimpin dunia untuk menunjukkan kenegarawanan, kebijaksanaan, dan kerendahan hati. “Kita harus melanjutkan perjalanan harapan umat manusia, perjalanan yang dimulai para pendiri kita, sebuah perjalanan yang harus kita tuntaskan bersama,” tutupnya.

( Abdurohman, D ramdani )

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Buruh Garut Desak DPR RI Bongkar Dugaan Mafia Kepailitan
Bupati Garut Pimpin Upacara HANTARU 2025, Tekankan Kepastian Hukum Tanah dan Tata Ruang
Prabowo di Sidang Umum PBB: Anak-Anak Kita Sedang Menyaksikan, Mari Jadikan Dunia Lebih Baik
Respon Cepat, Polsek Silih Nara Bersama Masyarakat Temukan Warga Reremal yang Hilang di Hutan
Ketua Umum PWO Dwipa, Feri Rusdiono, Minta Jajaran Menteri Fokus Tangani Permasalahan Rakyat
KEJARI Kab.Bekasi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Dana Desa
Isu Dugaan Penahanan Ijazah & Akta Kelahiran oleh Koperasi, LPK Cikarang, Jadi Sorotan Publik
Bupati Bekasi Apresiasi Aliansi Ormas Bekasi Jaga Lingkungan Aman dan Kondusif

Berita Terkait

Rabu, 24 September 2025 - 19:03 WIB

Buruh Garut Desak DPR RI Bongkar Dugaan Mafia Kepailitan

Rabu, 24 September 2025 - 18:53 WIB

Bupati Garut Pimpin Upacara HANTARU 2025, Tekankan Kepastian Hukum Tanah dan Tata Ruang

Rabu, 24 September 2025 - 18:17 WIB

Prabowo di Sidang Umum PBB: Anak-Anak Kita Sedang Menyaksikan, Mari Jadikan Dunia Lebih Baik

Rabu, 24 September 2025 - 18:08 WIB

Prabowo di Sidang Umum PBB: Dunia Harus Tolak Doktrin “Yang Kuat Bisa Berbuat Semaunya

Minggu, 14 September 2025 - 15:48 WIB

Respon Cepat, Polsek Silih Nara Bersama Masyarakat Temukan Warga Reremal yang Hilang di Hutan

Berita Terbaru

BERITA UTAMA

Bupati Meranti Resmikan KM Kampung Mart di Jalan Banglas

Rabu, 24 Sep 2025 - 20:15 WIB