Mbs.com- Sumatera Utara, Batubara- Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Disperkim-LH) Kabupaten Batu Bara menyalurkan anggaran dana yang sebesar Rp 139.209.263,30 untuk pembangunan turap timbun di Jalan Pasar Lama, Lingkungan II menuju Lingkungan III, Kelurahan Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara.
Proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Dari tujuan utama pembangunan turap timbun ini, yang diperkirakan sepanjang lebih dari 100 meter ini, adalah untuk menahan gelombang air pasang laut yang kerap merendam kawasan tersebut.
Namun, berdasarkan pantauan awak media di lokasi pada Rabu 10/09/2025, proyek yang tengah dikerjakan dengan kontraktor pelaksana dari CV. Elang Sumatera, dinilai belum memberikan dampak signifikan, Jalan Pasar Lama yang selama ini rawan banjir rob, tetap terancam terendam meski pengerjaan sudah berjalan dikerjakan.
Informasi di papan proyek menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Batubara Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, menyalurkan kegiatan pembangunan turap timbun, dari Lingkungan ll menuju ke lingkungan lll di kelurahan Labuhan Ruku Kecamatan Talawi, dengan nomor kontrak pekerjaan, 10257782000/SPK/PPK//DPKPLH-BB/APBD/VII/2025, yang mana memiliki masa pekerjaan selama 60 hari kalender sejak 23 Juli 2025, namun, hingga Rabu (10/9/2025), progres di lapangan masih jauh dari harapan masyarakat.
Ironisnya, pada saat awak media meninjau dari hasil kegiatan, dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Perkim-LH tidak terlihat di tempat yang mendampingi kegiatan pekerjaan, sehingga, yang mana dari pekerjaan itu terdapat dari beberapa jenis merk semen yang dipakai, dari merk semen Portland komposit, semen merah putih, juga semen Rajawali, apakah ini tertuang didalam bast.
Hal ini menjadi menimbulkan pertanyaan publik, terkait pengawasan dan efektivitas penggunaan anggaran, yang jumlahnya tidak sedikit dianggarkan.
Saat dari awak media yang sempat mengkonfirmasi dari salah satu pekerja, mereka mengatakan, bangunan ini panjang turap sekitar 164 meter sisi sebelah kanan, dan 164 meter sisi kiri, serta timbunan sepanjang itu, dalam penjelasan pekerja.
Terdapat dari salah satu keluhan warga sekitar pada kegiatan, yang tidak bersedia nama nya disebutkan ke publik yang mengatakan, “dilaksanakan dari kegiatan ini, rumah kami semakin parah karam nya pak, sehingga terasa bangunan ini menjadi terkesan sebagai penghambat tempat air, sehingga semakin parah tergenangnya pak”.
Warga sekitar berharap dengan adanya proyek turap timbun ini, tidak sekadar menghabiskan anggaran Daerah, namun dapat melainkan benar-benar manfaat, dan mampu agar melindungi dari kawasan Labuhan Ruku, dari bencana banjir rob (pasang perbani), yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat, yang mana agar tidak terjadi banjir. (Albs)
