Purwakarta || Jabar Mitramabes.com Proyek pemeliharaan Drainase Jalan Pakaet 42 di kecamatan maniis Kabupaten Purwakrta, Jawa Barat yang didanai dari APBD Sebesar Rp. 98.509.000.00 kini menuai sorotan tajam, CV. Cahya Indah Bankti Subur. NO KONTRAK: 62/SPK/PL/APBD. PAMAEL/PPK.DPUTR/VIII/2025. NO SPMK: 62/SPK/PL/APBD. PAMAEL/PPK.DPUTR/VIII/2025. NILAI TOTAL KONTARK: 98.509.000.00 SUMBERDANA: APBD PENYEDIA JASA: CV CAHAYA INDAH BAKATI SUBUR. TAHUN ANGRAN: 2025
proyek ini menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, disinyalir tidak sesuai dengan RAB. Proyek yang seharusnya memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, namun muncul dugaan serius adanya pengurangan spesifikasi (spek) dalam pengerjaannya. Dipapan inpormasi tidak ada nya keterangan volume dan tanggal kalender hari kerja. Praktik ini tak hanya berpengaruh kepada kualitas infrastruktur, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian negara yang signifikan.
Dugaan adanya potensi kerugian negara telah dihimpun dari berbagai informasi narasumber. Ada beberapa diantaranya yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Salah satunya penggunaan semen dan pasir yang berwarna coklat seperti bercampur tanah dan semen dari salah satu brand yang notabenenya “murah”.Pekerjaan ini cenderung dilaksanakan tanpa memperhatikan mutu dan kualitas.
Rabu 27 Agustus 2025. awak media investigasi kelokasi dan bertemu dengan Parpekerja dari pihak CV di lokasi. Saat di konfirmasi, tidak ada satupun yang mau jawab cuma bilang saya baru ikut kerja dengan CV ini saya di bawa sama Dani. Dan mengarahkan agar dapat meminta keterangan dari Dani selaku pelaksan di lapangan. Saat di kompirmasi mengtakan Dani beberapa hari yang lalu mengalami kecelakaan ucap nya. saat ditanya mengenai matrial dan fisik apakah sesuai RAB atau tidak, ia menjawab, Saya Cuma kerja Gak tau apa apah. Ujarnya
Hal yang menjadi sorotan lainnya, ditemukan bahwa pekerja di antara nya tidak ada yang menggunakan alat pelindung diri ( APD ) seperti helem, sarung tangan, dan sepatu boots, yang sebenarnya diwajibkan demi keselamatan pekerja (K3)
Berdasarkan informasi warga dan hasil investigasi di lapangan menungkap beberapa temuan serius, pondasi galian digali asal asalan dan sebelah nya lagih pasangan Batu yang sudah ada cuma di plester doang. dan batu nya terkesan *asal nempel”. Campuran semen juga diduga dikurangi, *terlihat hasil adukan nya merah diremas oleh tangan juga pudar”, ujar warga yang menjadi narasumber tersebut.
Kecurigaan ini memunculkan pertanyaan besar tentang sejauh mana pengawasan proyek ini sehingga adanya indikasi pengurangan spesifikasi teknis?
Selain kerugian materil, tentunya ini akan berefek menimbulkan inmateril, dimana efeknya akan hilangnya kepercayaan publik terhadap tata kelola pemerintah serta penggunaan anggaran dari APBD..!
Inspektorat Dan dinas terkait ( Pemkab ) serta aparat penegak hukum Turun langsung kelokasi dan melakukan audit menyeluruh terhadap proyek Drainase tersebut
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada yang memberikan keterangan/ tanggapan resmi terkait temuan ini. Ketidak hadiran dan jawaban dari pihak CV justru mempertegas kehawatiran ada sesuatu yang disembunyikan dalam pelaksanaan proyek ini.
Purwakarta ,Kamis 28/8/2005
( Dwi A.H )