PENYERANGAN TERHADAP PENYELAM PENCARI BARANG DI SUNGAI BATANGHARI DESA GEDONG KARYA.KECAMATAAN KUMPEH ILIR KABUPATEN MUARO JAMBI.

Kamis, 28 Agustus 2025 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEDIA MITRA MABES Insiden penyerangan terhadap penyelam pencari barang di Sungai Batanghari kembali terjadi. Kali ini, peristiwa berlangsung di Desa Gedong Karya, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (27/8/2025)

 

Belum lama berselang, kasus serupa berupa penyerangan dan pembakaran kapal pompong juga sempat terjadi, namun hingga kini belum menemui titik terang. Kini insiden kembali terulang dan menyebabkan korban mengalami luka.

Berdasarkan Surat Tanda Terima Laporan (STTLP) Nomor: STTLP/B/2797/VIII/2025/SPKT/POLDA JAMBI, yang merujuk pada Laporan Polisi Nomor: LP/B/279/VIII/2025/SPKT/POLDA JAMBI tertanggal 27 Agustus 2025 pukul 22.20 WIB di Polda Jambi, korban diketahui bernama Zulkarnain, warga Kota Jambi.

 

Dalam laporan tersebut, Zulkarnain melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 351 dan/atau 170.

Kepada pihak kepolisian, Zulkarnain menjelaskan bahwa dirinya bekerja sebagai pengawas pencari barang di dasar Sungai Batanghari. Saat tengah bertugas di wilayah yang diklaim masuk kawasan Desa Gedong Karya, ia didatangi sejumlah pemuda desa bersama aparat Polair dan Bhabinkamtibmas setempat yang meminta aktivitas dihentikan.

 

“Sekitar pukul 13.00 WIB, ketika saya bersama pekerja hendak pulang tanpa pengawalan dari Polair dan Bhabinkamtibmas, kami tiba-tiba diserang oleh orang tidak dikenal. Mereka melempari dengan ketapel berisi kelereng hingga mengenai kepala saya dan beberapa pekerja lain,” ungkap Zulkarnain dalam laporannya.

 

Lebih lanjut, Zulkarnain menyampaikan harapannya kepada aparat penegak hukum dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi agar persoalan ini segera ditangani secara tegas. Ia meminta adanya kejelasan aturan mengenai aktivitas pencarian barang di Sungai Batanghari.

 

“Kalau memang lokasi itu dilarang untuk mencari nafkah, seharusnya pemerintah memasang plang larangan atau minimal memberikan himbauan resmi kepada masyarakat. Jangan sampai kami mencari rezeki, tapi justru jadi korban penyerangan,” tegasnya.

 

Zulkarnain bahkan menduga bahwa aksi penyerangan ini tidak murni dilakukan oleh warga, melainkan ada pihak tertentu yang membackinginya.

 

“Kami menduga penyerangan ini ada yang mengatur atau dibacking orang tertentu. Karena pola dan caranya sudah berulang kali, tapi tidak pernah ada kejelasan,” ucapnya dengan nada kecewa.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tim St.Marianna University School Of Medicine Jepang dan RSUP H Adam Malik Kunjungi RSUD Doloksanggul
Bupati Indramayu Tinjau Perbaikan Jalan di Kroya dan Gantar, Warga Rasakan Harapan Baru
Batalnya Pertemuan Pokja dengan Kontraktor SMA Pondok Salam Purwakarta Menuai Sorotan*
Om Zein Rencanakan Penyelesaian Jalur Lingkar Barat pada 2026 Kamis, 28 Agu 2025 15:38
Tim Adipura Apresiasi Pengelolaan Lingkungan di SDN Ujong Fatihah Nagan Raya
Kades Sukamanah, Ketua Karang Taruna, dan PT. PWI 6 Kompak Mangkir Audiensi, Dinsos Ancam Bekukan Karang Taruna
Koalisi Indonesia anti korupasi (kosasi)  menuntut transparansi tender di ULP (Unit Layanan Pengadaan) Kabupaten Bogor. 
Sosialisasi Pembinaan dan Pemberdayaan Ormas di Humbahas, Pemerintah Tekankan Sinergitas Cegah Premanisme.

Berita Terkait

Kamis, 28 Agustus 2025 - 23:38 WIB

Tim St.Marianna University School Of Medicine Jepang dan RSUP H Adam Malik Kunjungi RSUD Doloksanggul

Kamis, 28 Agustus 2025 - 21:41 WIB

Bupati Indramayu Tinjau Perbaikan Jalan di Kroya dan Gantar, Warga Rasakan Harapan Baru

Kamis, 28 Agustus 2025 - 21:19 WIB

Batalnya Pertemuan Pokja dengan Kontraktor SMA Pondok Salam Purwakarta Menuai Sorotan*

Kamis, 28 Agustus 2025 - 20:48 WIB

Tim Adipura Apresiasi Pengelolaan Lingkungan di SDN Ujong Fatihah Nagan Raya

Kamis, 28 Agustus 2025 - 20:12 WIB

Kades Sukamanah, Ketua Karang Taruna, dan PT. PWI 6 Kompak Mangkir Audiensi, Dinsos Ancam Bekukan Karang Taruna

Berita Terbaru