Aceh Timur, Mbs.com – Memasuki musim hujan seringkali menjadi ujian berat bagi para pekerja dibidang konstruksi. Hujan dapat menyebabkan sejumlah tantangan yang akan mempengaruhi jalan pekerjaan, menjadi kendala dan tersendat, tidak itu saja keamanan bagi pekerja, akan beresiko tinggi bagi keselamatan pekerja. Meskipun demikian, para pekerja Proyek sedang memburu percepatan pekejaan untuk menghindari musim penghujan yang Ekstrem.
Musim hujan adalah peningkatan risiko kecelakaan kerja. Jalanan yang licin kelokasi proyek dapat menghambat distribusi material, karena kondisi yang ekstrim.
Seperti di beritakan sebelumnya Menegar Lapangan Jeri,menjelaskan ketika di temui Media Ini pada selasa (26/08/2025), PT Faiza Utama Mandiri, mendapat kepercayaan dari Kementerian Pekerjaan Umum, dibawah Diktorat Jenderal Sumber Daya Air SNVT Pelaksanaan Jaringan Air. pembangunan Jaringan Irigasi D.I Jambo Aye Sayap kanan, Tanap III dengan Luas Areal ( 3.028 Ha), dengan nomor kontrak PB 0201- BWS.1.6.2/ 1065.2025 dengan pagu anggaran 15 Milyar, lokasi pekerjaan kontruksi, titik Nolnya di Gampong Seuneubok Tuha, kecamatan Pante Bidari kabupaten Aceh Timur, “jelasnya.
Kendala dilapangan yang di hadapi adalah,dalam memasuki musim hujan, adalah kendala yang besar dan berat, sehingga bisa menghabatnya beberapa item pekerjaan dilapangan, untuk menghindar musim hujan yang ekstrem pihaknya memburu pekerjaan dengan dua sesi bagi para pekerja, pekerjaan dilakukan siang dan malam, para pekerja ada yang dilemburkan, untuk memburu pekerjaan, untuk menghindari musim hujan yang ekstrem “ungkap jeri.
Sementara itu Rinardi petugas lapangan ketika ditemui media ini mengatakan, Item pekerjaan hari ini, adalah pengalian Skunder, kegiatan ini bagian terpenting untuk mendistribusikan air dari saluran primer ke petak-petak lahan pertanian, termasuk membuat
Bangunan Bagi, Membagi aliran air ke saluran sekunder yang berbeda.
Bangunan Sadap, Mengambil air dari saluran untuk dialirkan ke petak-petak lahan.
Bangunan Pelengkap, dalam Komponen ini tambahan untuk menunjang fungsi sistem irigasi, seperti jembatan atau gorong-gorong, “ungkapnya.
Kemudian “pembangunan akses jalan buangan” mengacu pada pembangunan jalan yang berfungsi sebagai akses untuk membuang kelebihan air dari lahan pertanian atau sistem irigasi ke lokasi yang aman, menjaga drainase dan mencegah genangan yang bisa merusak tanaman. Jalan ini bisa disebut juga dengan jalan drainase atau saluran pembuangan, yang sangat penting untuk kelancaran operasional sistem irigasi dan menjaga kesuburan tanah.
Selanjutnya pembangunan saluran primer, sisa pekerjaan tahun lalu Saluran primer berfungsi sebagai saluran induk, adalah jalur utama dalam sistem irigasi yang mengalirkan air dari sumber utama (seperti bendungan atau waduk) ke saluran-saluran yang lebih kecil, yaitu saluran sekunder dan kemudian ke petak-petak tersier untuk didistribusikan ke lahan pertanian. Saluran ini memiliki kapasitas yang besar dan berfungsi sebagai penyalur awal air dalam skala besar, “tutupnya.
Mahmuddin Salah seorang masyarakat seuneubok Tuha kecamatan Pante Bidari, kepada media ini menyatakan, menyambut baik terhadap pembangunan irigasi di daerahnya,” karena pembangunan irigasi itu memberikan manfaat langsung pada pertanian dan kesejahteraan mereka”, katanya.
Manfaat utama lainnya, adalah peningkatan produktivitas dan hasil panen pada tahun ini sudah sangat jelas dapat dirasakan langsung bagi kami masyarakat, kemudian jaminan pasokan air di saat memasuki musim kemarau, tidak akan menghambat para petani dalam membajak sawanya, karena sebelum sawah kami non irigasi ( sawah tadah hujan),”tutupnya.(Jamal/pak nek)