Dugaan Korupsi Dana Desa, Kuwu Karangampel Kidul jadi Sorotan!

Selasa, 12 Agustus 2025 - 15:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oplus_131072

Oplus_131072

Indramayu, Mitramabes.com – Kuwu atau Kepala Desa (Kades) Karangampel Kidul, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diduga selewengkan anggaran Dana Desa (DD) tahap satu pada Tahun Anggaran (TA) 2025. Selasa (12/08/2025).

Dugaan aroma penyelewengan DD yang dilakukan Reny Rezekiyah selaku Kuwu mencuat karena tidak ada tanda-tanda pembangunan fisik maupun non fisik. Bahkan dari sumber yang ada di kedinasan terkait mengungkapkan bahwa Kuwu sengaja “tilep” anggaran DD senilai ± 700 Juta.

Biasanya, modus operandi yang sering digunakan termasuk markup anggaran, program fiktif, pemotongan dana, dan pembelian barang yang tidak sesuai spesifikasi. DD yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, seperti membeli mobil mewah, membayar utang, atau bahkan untuk modal kampanye.

Jika Pemerintah Desa (Pemdes) yang dipimpin oleh Kuwu Reny benar telah menjalankan amanah dan aturan sesuai Undang-undang (UU) maka mulai dari mekanisme penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan yang ada di lapangan.

Hasil keterangan dari Kepala Kecamatan Karangampel, Roshadian Purnama, menyikapi persoalan dan permasalahan yang ada di Desa Karangampel Kidul, Camat mengatakan bahwa Kuwu Karangampel Kidul sering dilakukan monitoring dan evaluasi (monev). Bahkan pihaknya telah memberikan surat peringatan atau teguran sebanyak dua kali.

“Desa Karangampel Kidul sudah pada fokus perhatian saya. Karena apa, yang pertama, desa yang akan habis masa jabatannya. Kemudian kegiatan fisik terutama, karena desanya termasuk desa mandiri, maka komposisi DD itu di tahap pertama 60 persen dan tahap dua 40 persen. Sehingga banyak kegiatan fiktif atau apa sebagainya. Total semua item kegiatan ada 12, namun dari pantauan saya baru ada tiga kegiatan yang dikerjakan”, papar Camat Roshadian, pada senin (11/08/2025) diruang kerjanya saat dimintai keterangan.

Ditambahkan oleh camat, bahwa kegiatan yang non fisik pernah dilakukan oleh Kuwu berupa penyerahan beasiswa kepada warganya, guru ngaji, dan rembug stunting yang telah dilaksanakan dan fisik dilakukan berupa pengaspalan jalan meskipun dalam hitungan waktu aspal tersebut pada terkelupas. Adapun fiktif atau tidak, menurut camat, setidaknya kuwu telah merealisasikan sebagian anggaran DD tersebut.

Di waktu yang sama, tampak kantor Pemdes Karangampel Kidul begitu sepi dan sunyi. Kondisi kantor yang tidak terawat, umbul-umbul bendera merah putih yang usang tetap dipasang, dan warna kantor yang sudah memudar dan kusam. Meski waktu telah menunjukkan pukul 10;36 Wib, kehadiran Kuwu Reny selaku pimpinan tak kunjung terlihat untuk bekerja sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Indramayu.

Diruangan depan sebelah kiri setelah pintu masuk, terdapat kamar TU atau bagian pelayanan, terlihat dua wanita yang mengaku sebagai staff, Tisna dan Yuni. Mereka berdua enggan berkomentar banyak seputar kegiatan yang ada di Desanya. Tisna beralasan bahwa ketidakhadiran Kuwu Reny di kantor biasanya memiliki agenda atau kegiatan diluar.

“Biasanya kalau senin ke Indramayu (kantor dinas—red) dan ke kantor Kecamatan. Saya tidak paham, karena saya hanya bagian pelayanan. Jika ingin lebih tahu dengan Sekretaris Desa, yaitu ibu Yopi. Kebetulan beliau ada keperluan diluar tadi pagi ada di kantor”, jelas Tisna kepada awak media.

Sementara itu, Ketua BPD Karangampel Kidul, Suryani, belum dapat ditemui untuk dimintai keterangan mengenai aroma dugaan korupsi DD tahun anggaran 2025 yang dilakukan oleh Kuwu Reny.

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa korupsi DD masih menjadi masalah serius yang perlu ditangani secara komprehensif. Peningkatan pengawasan dari masyarakat dan Aparat Penegak Hukum (APH), serta transparansi pengelolaan DD diharapkan dapat mencegah terjadinya korupsi di masa depan. (Tim)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bupati Humbahas Sampaikan Belasungkawa kepada Korban Tersambar Petir di Parangin
Bupati Askolani Berkomitmen Tenaga Honorer R4 Akan Jadi PPPK Paruh Waktu
1,5 Ton Beras Terjual di Hari Pertama Gerakan Pangan Murah Polri Polres Samosir
Pemkab Taput Ajak Seluruh Masyarakat Bersukacita Dengan Semangat MenyongsongHari Ulang Tahun Kemerdekaan.Ke 80 .
Tiga Mahasiswi Pengeroyok dan Sebar Konten Asusila Terhadap Perempuan 19 Tahun, Tersangka dan Barang Bukti Siap Dilimpahkan ke Jaksa
Direskrimum Polda Kalbar Ungkap Kasus Persetubuhan Anak Di Bawah Umur, Satu Orang Kakek Ditetapkan Sebagai Tersangka
LBH HARIMAU Bogor Raya Kecam Lambannya Penanganan Kasus Dugaan Pengeroyokan Terhadap Sulistiyanto.
Bupati bogor, Rudy susmanto di minta evaluasi kinerja camat sukaraja yang arogan.

Berita Terkait

Selasa, 12 Agustus 2025 - 21:45 WIB

Bupati Humbahas Sampaikan Belasungkawa kepada Korban Tersambar Petir di Parangin

Selasa, 12 Agustus 2025 - 20:18 WIB

Bupati Askolani Berkomitmen Tenaga Honorer R4 Akan Jadi PPPK Paruh Waktu

Selasa, 12 Agustus 2025 - 20:15 WIB

1,5 Ton Beras Terjual di Hari Pertama Gerakan Pangan Murah Polri Polres Samosir

Selasa, 12 Agustus 2025 - 20:02 WIB

Pemkab Taput Ajak Seluruh Masyarakat Bersukacita Dengan Semangat MenyongsongHari Ulang Tahun Kemerdekaan.Ke 80 .

Selasa, 12 Agustus 2025 - 19:14 WIB

Tiga Mahasiswi Pengeroyok dan Sebar Konten Asusila Terhadap Perempuan 19 Tahun, Tersangka dan Barang Bukti Siap Dilimpahkan ke Jaksa

Berita Terbaru