Aceh Utara Mitra mabes.com Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat dasar. Dikutip dari berbagai sumber menyebutkan bahwa, Puskesmas memiliki peran penting dan paling strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Agar puskesmas dapat memberikan pelayanan yang optimal, dibutuhkan suatu sistem monitoring dan evaluasi yang efektif yang dapat mengukur dan mengevaluasi kinerja puskesmas tersebut. Dalam konteks ini, Badan Layanan Umum Daerah memiliki peran kunci dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi guna memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pentingnya Monitoring membantu Badan Layanan Umum Daerah untuk melacak dan memahami kinerja puskesmas secara berkala. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti jumlah pasien yang dilayani, tingkat kepuasan pasien, ketersediaan obat, dan keberlanjutan program-program kesehatan. Hal ini tidak terlepas dari Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, seperti ambulans, peralatan medis, dan obat obatan.
Melalui sistem monitoring, dapat diidentifikasi permasalahan- permasalahan yang muncul di puskesmas. Dengan mengetahui permasalahan tersebut, Badan Layanan Umum Daerah dapat memberikan solusi yang tepat guna meningkatkan kualitas pelayanan.

Beberapa waktu lalu tersebar informasi tentang buruk pelayanan kesehatan di Pukesmas dalam kabupaten Aceh Utara, termasuk di puskesmas Simpang Tiga, kecamatan Langkahan kabupaten Aceh Utara, untuk mengali informasi lebih mendalam terkait dengan pelayanan kesehatan di kecamatan tersebut. Ternyata persoalannya karena kurangnya Dokter disetiap puskesmas.
PLT Kadis Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin M.Kes kepada media ini mengatakan, khusus Puskesmas saat ini terdapat 113 orang dokter yang tersebar di Puskesmas-Puskesmas di Aceh Utara. Ditambah lagi dengan jumlah perawat, bidan, tenaga gizi, dan profesi kesehatan lainnya, dengan jumlah total seluruhnya sebanyak 4.403 orang tenaga kesehatan. Jumlah dokter belum maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena di Aceh Utara, terdapat 32 Puskesmas, hal ini disebabkan karena kekurangan dokter, seharus nya satu pukesmas ada 3 orang dokter, tapi yang ada hanya 1 orang dokter disetiap pukesmas. Makanya Aceh Utara kekurang Dokter yang ditempatkan di puskesmas, jadi kita masih membutuhkan 100 orang dokter lagi, “sebutnya.
Lanjutnya disamping kita kekurang alat dan prasarana, pelayana prima di tingkat puskesmas, menjadi layanan prioritas utama, karena Pelayanan prima di puskesmas, adalah upaya memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi dan memuaskan pasien. Ini melibatkan lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan dasar pasien, tetapi juga berusaha melampaui harapan mereka, menciptakan pengalaman positif, dan membangun kepercayaan. Puskesmas yang menerapkan pelayanan prima akan memberikan dampak positif pada citra fasilitas kesehatan, kepuasan pasien, dan bahkan meningkatkan semangat pasien untuk sembuh, “jelasnya.
Dengan harapan semua pukesmas menerapkan pelayanan prima, puskesmas dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat dan mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Prioritaskan pasien dengan kondisi darurat untuk mendapatkan pelayanan yang cepat, “tutupnya.
Ditempat terpisah Kepala UPTD Pukesmas Simpang Tiga kecamatan Langkahan, Dr Jafaruddin, kepada media ini mengatakan, Pukesmas Simpang Tiga Langkahan, adalah pukesmas Rujukan, bukan Rawat Inap, dan wilayah kerja membawahi 12 gampong (desa).
Dr jafar juga menjelaskan Tugas pokoknya adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, serta menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. Puskesmas juga berfungsi sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pusat pemberdayaan masyarakat.
fungsinya kita akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, akan terus mengupayakan peningkatan sumber daya manusia, perbaikan sarana dan prasarana, optimalisasi sistem rujukan, peningkatan keterlibatan masyarakat, dengan penerapan teknologi informasi, dan membangun kemitraan. Selain itu, penting untuk fokus pada mutu pelayanan, keselamatan pasien, dan kepuasan pelanggan melalui survei dan evaluasi yang berkelanjutan, “sebutnya.
Setiap saat kami terus mendorong tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang ramah, responsif, dan profesional. Serta Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan Puskesmas untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi pasien. Dengan memastikan aksesibilitas yang baik bagi penyandang disabilitas dan lansia, “tuturnya.
Kedepan kita akan meningkatkan program edukasi kesehatan kepada masyarakat untuk pencegahan penyakit dan deteksi dini, terutama kepada penyakit menular, seperti TBC, kusta dan stanting. Diwilayah kerja saya angka stanting sudah jauh menurun dari tahun sebelumnya 10 pasien kini hanya tinggal 2 pasien, jelasnya.
Khusus stanting kita akan terus melakukan evalusi secara berkala, makanya disini diperlukan Partisipasi Masyarakat, karena dengan keterlibatan masyarakat akan lebih cepat tertangani dalam pelayanan kesehatan, maka disini diperlukan Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan layanan kesehatan di Puskesmas.
Upaya yang kita lakulan adalah dengan Edukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan, imunisasi, dan pencegahan penyakit bisa menjadi upaya yang efektif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Melalui program-program penyuluhan, masyarakat bisa lebih sadar tentang pentingnya pola hidup sehat dan peran Puskesmas dalam mendukung kesehatan mereka. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan program kesehatan akan membantu Puskesmas memahami kebutuhan spesifik masyarakat, sehingga program yang diterapkan akan lebih tepat sasaran, “tutupnya.
Disisi lain masyarakat gampong krueng lingka kecamatan langkahan mengharapkan untuk menghidupkan kembali Polindes Krueng Lingka, yang telah lama tidak berjalan ( mati)
tidak berjalan karena kurangnya fasilitas polindes yang memadai.
( jamal/Pak nek)