Indramayu, Mitramabes.com – Telah beredar unggahan dan komentar di media sosial Facebook yang diduga mengandung unsur ujaran kebencian dan ancaman terhadap salah satu warga, dengan inisial pelapor AV. Kejadian ini telah menimbulkan keresahan dan rasa takut pada diri pelapor serta diketahui oleh masyarakat luas. Minggu (13/7/2025).
Menurut keterangan pelapor, peristiwa bermula dari sebuah unggahan di akun Facebook bernama Di Lelara Bae, yang diduga dikendalikan oleh Ati Rifati, yang memposting kalimat dengan bahasa Jawa
“Sing gwe kta napsu kuh kopok di gawa kabur kenang embok bapae mbuh di pondok aken g endie mah.”
Yang bahasa Indonesianya ” Yang bikin saya napsu itu Koplok di bawa kabur sama bapaknya di pondok kan di mana mah.”
Unggahan tersebut kemudian mendapatkan komentar dari akun Facebook bernama Aya Firmanfebri Ayahfirman, yang diduga dikendalikan oleh Tikin Febriansyah, dengan kalimat:
“Ya iya dipateni blih mau kuh kirik Darnoe ku.” Dalam bahasa Indonesianya, “Ya iya dibunuh enggak tadi tuh anjing Darno nya tuh.
Komentar tersebut dianggap sebagai bentuk ancaman kekerasan secara langsung, terlebih karena menyebutkan nama pelapor secara eksplisit. Unggahan tersebut bersifat publik dan telah diketahui oleh khalayak umum, termasuk Sdr. Supriyanto dan Sdr. Fifia Riski, yang juga menjadi saksi dari penyebaran informasi ini.
Akun-akun yang terlibat dalam dugaan ini menggunakan identitas sebagai berikut:
Aya Firmanfebri Ayahfirman, diduga milik Tikin Febriansyah
Di Lelara Bae, diduga milik Ati Rifati.
Keduanya diduga berdomisili di GPI. Jl. Kenari Blok, GI5 RT 006 RW 010, Desa Pabeanudik, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pelapor merasa sangat terancam dan telah melaporkan kejadian ini kepada Kapolres Indramayu. Kasat Reskrim Polres Indramayu untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan hukum yang berlaku, khususnya pasal-pasal dalam UU ITE dan KUHP terkait pengancaman, pencemaran nama baik, serta penyebaran informasi yang menimbulkan rasa takut dan kebencian di masyarakat.
Pihak berwenang diharapkan segera menindaklanjuti laporan ini guna memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta menjadikan media sosial sebagai ruang yang sehat dan bertanggung jawab. (Tim)