Indramayu, Mitramabes.com –
Badan Urusan Logistik (Bulog) Menghadiri Rapat Koordinasi Musim Tanam II (Gadu) Tahun 2025 Bersama Forkopimda Berjalan Lancar dan Sukses pada Kamis, 3 Juli 2025 bertempat di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu.
Kegiatan ini dihadiri oleh 140 peserta dari unsur Forkopimda, Kepala SKPD terkait, Camat, Danramil, serta narasumber dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Bulog Indramayu.
Kepala DKPP, Sugeng Heriyanto dalam laporannya menyampaikan tujuan utama dari rakor ini adalah untuk menyusun strategi percepatan tanam dan peningkatan produksi, khususnya padi, serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian, termasuk lahan kering atau tadah hujan.
“Melalui rakor ini, kami ingin memastikan seluruh pihak memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam mengatasi kendala pertanian di lapangan, seperti irigasi, pupuk, hama, penyakit tanaman, alat mesin pertanian (alsintan), dan benih padi,” ujarnya.
Menurutnya, Juli adalah bulan penentu. Jika tanam belum selesai hingga akhir bulan, maka mulai Agustus hingga November, pasokan air dari BBWS Cimancis akan ditutup.
”Kabupaten Indramayu saat ini tercatat memproduksi 700 ribu ton gabah kering pungut atau sekitar 360-370 ribu ton beras, jauh melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat yang hanya sekitar 220 ribu ton per tahun. Surplus ini menunjukkan Indramayu berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” tutup Sugeng.
Perwakilan dari Kementerian Pertanian, Riza Fahrizal, selaku Penanggung Jawab Luas Tambah Tanam (LTT) Kabupaten Indramayu mengatakan target ke depan adalah mencapai produksi sebesar 1,7 juta ton beras, bukanlah hal mudah.
“Dibutuhkan sinergi yang kuat antar seluruh elemen. Kita harus fokus pada luas tambah tanam dan panen di Indramayu. Saat ini kinerja LTT kita sudah cukup baik, dan menjadi perhatian langsung dari Menteri Pertanian,” tegasnya.
Lebih lanjut, menurutnya, Indramayu juga ditargetkan untuk mengoptimalkan lahan seluas 490 hektare. Saat ini baru 100 hektare yang terealisasi. DKPP mendorong peran generasi muda dalam wirausaha tani guna mendukung produksi padi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerja kolektif dari seluruh stakeholder pertanian di daerah.
“Indramayu memiliki tanah yang subur dan petani yang semangat. Kita ini menawan di mata nasional karena menjadi lumbung padi. Tetapi kita tidak boleh hanya kejar angka, empati kepada petani adalah kunci,” tegasnya.
Bupati juga mendorong para camat dan kuwu untuk mengajak masyarakat lebih giat menanam padi. Pemerintah daerah akan terus mendukung dengan penyediaan pupuk, irigasi, dan fasilitas terbaik lainnya. Harapan Presiden melalui program swasembada pangan harus direalisasikan bersama.
“Dari rakor ini, semoga lahir langkah konkret yang berdampak bagi masyarakat. Menuju Indramayu yang lebih baik, makmur, dan sejahtera.” harapnya.
(Abid)