Mitramabes.com | Sintang, Kalbar – Pekerjaan proyek pengaspalan dengan stamper 4 ton, suhu panas, dan tanpa K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sangat berisiko tinggi dan melanggar aturan. Penggunaan stamper 4 ton memerlukan kehati-hatian ekstra, ditambah lagi dengan suhu panas aspal yang bisa menyebabkan luka bakar, dan ketiadaan K3 membuat pekerja rentan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pekerjaan proyek aspal dengan stamper 4 ton membutuhkan perhatian khusus pada suhu panas dan daya stamper. Suhu yang tepat dan pemadatan yang baik dengan stamper 4 ton akan menghasilkan lapisan aspal yang kuat, tahan lama, dan sesuai dengan standar kualitas.
Diduga pengaspalan yang dilakukan oleh pihak rekanan tanpa mengikuti pedoman dan prosedur yang tertuang dalam baku mutu teknis pelaksanaan, saat pengerjaan Job Mix Formula (JMF) di lapangan, aspal tersebut diduga sangat jauh berkualitas, mengacu pada suhu campuran dan perekat aspal.
MK (53) Salah satu warga Kapitan Kwee Ju hoi dirinya menyaksikannya sendiri pihak rekanan menghampar aspal tersebut di saat hujan gerimis, pada hari Senin malam (23/6/2025). Selaku warga setempat yang juga mempunyai hak suara untuk berpendapat disaat pelaksanaan pembangunan untuk orang banyak dengan menggunakan uang negara, sangat menyesalkan hal itu terjadi.
“Kita khawatir, kualitas ataupun mutu pekerjaan tidak sesuai dengan harapan, di khawatirkan jalan tersebut tidak akan bertahan lama, padahal pembangunan jalan ini sangat dinanti sejak lama oleh masyarakat jalan Kapitan Ju Hoi dan pengguna jalan,” jelasnya MK (53) RT. 37 RW. 06 Kelurahan Kanan Hulu, Kecamatan Sintang juga mengaku melihat sendiri proses jalan tersebut dilakukan saat hujan gerimis.
Kekhawatiran Terkait Suhu Panas, Kekhawatiran Terkait Daya Mesin, dan Tindakan Pencegahan dan Mitigasi :
Bahaya bagi Pekerja:
Suhu aspal yang tinggi (umumnya 150°C – 180°C untuk aspal cair) dapat menyebabkan luka bakar pada kulit jika pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
Kerusakan Material:
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah saat penghamparan dapat mempengaruhi kualitas aspal, menyebabkan ikatan antar agregat tidak sempurna dan berpotensi menyebabkan kerusakan dini pada jalan.
Kualitas Pekerjaan:
Temperatur yang tidak sesuai dapat menyebabkan aspal tidak terpadatkan dengan baik, mengakibatkan permukaan jalan tidak rata dan mudah rusak.
Kekhawatiran Terkait Daya Mesin Tandem Roller:
Pemadatan Berlebihan:
Penggunaan tandem roller 4 ton dengan daya yang berlebihan pada lapisan aspal yang baru dihamparkan dapat menyebabkan pemadatan berlebihan, yang dapat mengakibatkan keretakan pada permukaan jalan.
Kerusakan Lapisan Bawah:
Pemadatan yang terlalu kuat juga dapat merusak lapisan di bawahnya, yang dapat mempengaruhi kekuatan dan stabilitas jalan secara keseluruhan.
Kualitas Permukaan:
Pemadatan yang tidak merata atau berlebihan dapat menciptakan permukaan jalan yang tidak rata dan bergelombang.
APD Lengkap:
Pekerja harus selalu menggunakan APD lengkap, termasuk pakaian pelindung panas, sarung tangan, sepatu bot, dan kacamata pelindung.
Pengendalian Suhu:
Suhu aspal harus dipantau secara berkala dan dijaga dalam rentang yang direkomendasikan.
Pemilihan Alat Berat:
Pemilihan tandem roller dan pengaturan beratnya harus disesuaikan dengan jenis aspal dan kondisi jalan yang akan dikerjakan.
Tenaga Ahli:
Pekerjaan proyek aspal harus ditangani oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan memahami standar keselamatan dan kualitas pekerjaan.
Pengawasan:
Pengawasan yang ketat selama proses penghamparan dan pemadatan sangat penting untuk memastikan kualitas pekerjaan dan keselamatan pekerja.
Hingga berita ini ditayangkan, tim awak media masih berupaya mendapatkan keterangan lebih lanjut dari pihak-pihak terkait, termasuk Dinas PUPR Kabupaten Sintang selaku pemilik anggaran proyek yang belum dapat dihubungi. (Red/Tio)