Prajurit Menjahit Luka Negeri: Satgas TNI Selamatkan Pemuda Luka Parah di Kampung Geligi

Rabu, 4 Juni 2025 - 15:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pegunungan Papua.Mitramabes.com|Di balik kabut pegunungan yang membalut Kampung Geligi, kisah kemanusiaan kembali ditulis dengan tinta keberanian dan pengabdian. Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti, melalui Pos Pintu Jawa, menunjukkan bahwa senjata paling ampuh seorang prajurit bukan hanya senapan, melainkan hati yang siap menolong siapa pun yang membutuhkan.

Seorang pemuda kampung bernama Yotam, mengalami luka parah akibat sabetan parang di bagian kakinya. Darah mengalir, nyeri menusuk, dan harapan nyaris pupus—hingga langkah kaki membawanya ke Pos Pintu Jawa. Ia tidak memilih ke puskesmas, karena tempat itu kini sunyi, tak lagi berfungsi. Intimidasi dari kelompok TPNPB telah membuat para tenaga kesehatan angkat kaki, dan pelayanan medis di Mageabume terhenti sejak lama.

Namun, di pos jaga yang didirikan untuk menjaga kedaulatan negeri, kehidupan justru dipertahankan.

Tanpa ragu, Serda Lijan, seorang prajurit kesehatan dari Bakes Pos Pintu Jawa, sigap memberi pertolongan. Di bawah tenda sederhana dan pencahayaan alami, tangan-tangan bersarung putih bergerak lincah menjahit luka—bukan hanya di kulit, tetapi juga luka di batin warga yang rindu akan rasa aman dan kepedulian.

“Kami hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh setiap anak bangsa—menolong tanpa melihat siapa dan dari mana,” ujar Letda Inf Risal, Danpos Pintu Jawa, dengan mata yang menyiratkan rasa tanggung jawab mendalam.

Yotam pun mendapatkan tujuh jahitan di bagian kakinya. Luka itu mungkin akan membekas, tapi yang lebih dalam tertanam di hatinya adalah kenangan: tentang seragam loreng yang tak hanya berani di medan laga, tapi juga lembut saat menyeka luka.

Di tengah ketegangan dan gejolak, prajurit Yonif 700/WYC membuktikan bahwa keberadaan mereka bukan hanya sebagai penjaga wilayah, tapi juga pelindung rakyat, harapan di tengah sunyi, dan penyambung nyawa di saat tak ada siapa-siapa.

Satu luka telah dijahit. Tapi lebih dari itu, satu ikatan kepercayaan kembali terjalin di pelosok negeri ini. (Zai/BS)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Polsek Padang Ratu Ungkap Kasus Peredaran Narkotika Jenis Ganja di Kampung Bumi Aji
Mantan Kepala Desa Dolok Nauli kec.adiankoting Parlindungan Sinaga Di Periksa Unit III Tipikor Polres Tapanuli Utara.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungbalai Sholat Idul Adha 2025 bersama Ribuan Masyarakat di Alun Alun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah 
Untuk Kenyamanan Masyarakat, Polres Purwakarta Perketat Penjagaan Mako
Senyum Ramah Polwan Polres Purwakarta, Wujud Humanis Polri Untuk Masyarakat
Cegah Premanisme Dan Aksi Kriminal, Polisi Di Purwakarta Sampaikan Pesan Kamtibmas
Cegah Pelajar Berkeliaran Di Malam Hari, Polsek Bojong Gelar Patroli Terpadu
SMPN 1 Balongan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila Berjalan Lancar Dan Khidmat 

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 11:42 WIB

Polsek Padang Ratu Ungkap Kasus Peredaran Narkotika Jenis Ganja di Kampung Bumi Aji

Minggu, 8 Juni 2025 - 10:09 WIB

Mantan Kepala Desa Dolok Nauli kec.adiankoting Parlindungan Sinaga Di Periksa Unit III Tipikor Polres Tapanuli Utara.

Minggu, 8 Juni 2025 - 10:06 WIB

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungbalai Sholat Idul Adha 2025 bersama Ribuan Masyarakat di Alun Alun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah 

Minggu, 8 Juni 2025 - 10:01 WIB

Senyum Ramah Polwan Polres Purwakarta, Wujud Humanis Polri Untuk Masyarakat

Minggu, 8 Juni 2025 - 09:59 WIB

Cegah Premanisme Dan Aksi Kriminal, Polisi Di Purwakarta Sampaikan Pesan Kamtibmas

Berita Terbaru