MBS- Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa yang baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025 mendapat sorotan positif dari anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, Irwan Supriyanto, M.Pd.
Irwan menyatakan bahwa meskipun sekolah ini sempat menuai kontroversi karena dianggap terlalu menekankan unsur militeristik dengan penggunaan istilah “barak”, namun ia menilai pendekatan tersebut justru menjadi bagian dari solusi atas maraknya fenomena kenakalan remaja di berbagai daerah.
“Dalam konsep sekolah kebangsaan ini, siswa mendapatkan pendidikan karakter yang kuat dan penanaman nilai cinta tanah air sejak dini. Justru ini yang kita butuhkan untuk membentuk generasi yang berintegritas dan disiplin,” ujar Irwan
Menurut Irwan, langkah Gubernur Dedi Mulyadi dalam menggagas dan merealisasikan sekolah kebangsaan patut diapresiasi karena telah menghadirkan inovasi pendidikan yang menjawab tantangan sosial di tengah masyarakat.
“Saya secara pribadi sangat mengapresiasi dan sangat setuju dengan diadakannya program pendidikan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat ini. Mudah-mudahan ke depan sekolah kebangsaan ini juga diikuti oleh kabupaten-kabupaten lain di wilayah Jawa Barat,” ungkapnya.
Irwan juga menekankan bahwa keberadaan Sekolah Kebangsaan Jawa Barat Istimewa sejalan dengan cita-cita pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), yang menekankan pentingnya pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik.
“Jika diterapkan dengan benar, sekolah ini akan menghasilkan output pendidikan yang sesuai dengan tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia,” tandasnya.
( Abdurrohman )