Penderitaan Masyarakat Tidak Akan Selesai Dinilai Tutup Tanggul Asal Jadi, Polda dan Kejati Sumut Diminta Periksa BWSS II

Selasa, 28 Januari 2025 - 17:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dolok Masihul/MBS– 28 Januari 2025.

Dinilai menutup tanggul yang terletak di Dusun I, Desa Bukit Cermin (Bucer) Hilir asal jadi. Diminta kepada Kepolisian Daerah (Polda) dan Kejaksaan Tinggi 1. Sebelum jebol kembali,terlihat escavator milik BWSS II menimbun tanggul yang jebol dengan pasir sungai.
2. Banjir akibat tanggul yang jebol kembali,tapi tidak seorang yang lalu.
Dinilai menutup tanggul yang terletak di Dusun I, Desa Bukit Cermin (Bucer) Hilir asal jadi. Diminta kepada Kepolisian Daerah (Polda) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) untuk segera memeriksa BWSS II. Sebab, sudah untuk kelima (5) kalinya sejak 2024 hingga awal tahun 2025, bendungan atau tanggul jebol.

“Untuk kelima kalinya sejak tahun 2024 hingga awal tahun 2025 ini,bendungan atau tanggul yang terletak di Dusun 1 Desa Bukit Cermin ( Bucer ) hilir, kembali jebol dan diketahui pada hari Selasa 28 Januari 2025, sekira pukul 03.00 wib dinihari.”ucap salah seorang warga.

Mirisnya, tanggul yang menahan air dari Sungai Sibaro ini terakhir jebol pada tanggal 17 Januari 2025 dan kawasan yang paling parah terdampak adalah, Dusun 1 Desa Bucer Hilir dan kembali hari ini tanggul yang sama. Apalagi, hanya ditimbun pasir sungai kembali jebol.

Banjir sebelumnya, tercatat menumbangkan satu unit pintu milik Mbok Poniem (70), akibat diterjang air dari tanggul yang persis berada di belakang rumahnya. Hingga saat ini rumahnya belum juga terbangun. Sehingga, Mbok Poniem menumpang di rumah kerabatnya, seperti yang dikatakan Kades Bucer Hilir,Sarji kepada media ini di kantor Desa Bucer Hilir, Senin 20 Januari 2025, baru-baru ini.

Saat ditanya kepada Kades Bucer Hilir, kenapa disetujui pihak BWS Sumatera II menimbun tanggul yang jebol sepanjang 30 meter dengan pasir sungai?.

Kades Bucer Hilir berdalih,kalau kewenangan pekerjaan itu mutlak BWSS II dan kita pihak desa hanya membantu saja.

“Saya membantu dengan meminjamkan escavator (alat berat) untuk mengeruk pasir dari pangkal titi. Bahkan, ada dua unit DT Colt diesel milik kami yang dipinjam ke mereka. Saya berikan karena tujuannya supaya tanggul itu cepat siap dikerjakan, kalau resiko pekerjaan bukan tanggung jawab kita”,jelas Kades.

Terkait kenapa pihak BWSS II tidak menimbun tanggul yang jebol itu dengan tanah merah atau tanah kuning, Kades Bucer Hilir yang ‘dekat’ dengan Pengawas dari BWSS II berkilah,

“Katanya di awal tahun anggaran belum turun dan kalau mencari tanah tentu harus ganti rugi dengan masyarakat untuk mengorek tanahnya. Jadi apa yang ada ajalah dipalai,padahal resikonya jika air naik pasti jebol lagi”terang Sarji ketika itu.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sergai,Fritz Euki Prapanca Damanik ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp,Selasa 28 Januari 2025, hanya menjawab singkat,itu tadi laporan dari Camat Dolok Masihul Elmiati.

“Kalau untuk spesifiknya personel BPBD sudah kelokasi,dan untuk dikatakan Tanggap Bencana banjir harus bertahan lebih dari 1x 24 jam. Tapi itupun kita lihat nanti hasil laporan dari personel yang sudah turun kelapangan”,jelas Euki.

Seperti banjir yang lalu, jumlah KK atau rumah yang terdampak di Desa Bucer Hilir 123 KK, tapi kali ini Camat Dolmas menambahkan kalau ada dari Desa Dolok Sagala sebanyak 40 KK,juga rumahnya terdampak banjir.

Direktur Lembaga Pemerhati Keadilan dan Hukum (LPKH) Sergai,Sugito mencermati banjir yang menerpa desa Bucer Hilir sejak tahun 2024 hingga akhir bulan ini,dengan tegas meminta pihak Polda Sumut atau Kejaksaan Tinggi Sumut,untuk memeriksa Satker BWSS II atas kinerjanya di Sergai.

“Ini kasus bukan yang pertama, tapi sudah berulang dengan lokasi yang sama pula. Jelas,ada indikasi permainan pekerjaan dalam proyek ini. Dimana sejarahnya secara teknik tanggul ditimbun dengan pasir dari sungai yang sama. Secara kasat mata,ini jelas pekerjaan yang mubazir dengan memanfaatkan anggaran negara, indikasinya jelas ada penyalah gunakan anggaran dalam pekerjaan ini. Juga diminta untuk memeriksa Kad.

(AS/Tim)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Azma Rizal Nomor Urut 1 Terpilih sebagai Geuchik Paya Demam Lhee unggul dari kandidat 2 
Bupati Batu Bara Dilantik Sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Politik Keamanan oleh Mendagri
Diduga ormas GRIB serang anak dibawah umur Polres Binjai usut para pelaku
Forkopimcam Balongan Lepas Kapten Sudiyanto Dan Sambut Kapten Daniel Ronge
Yayasan Rehabilitasi Narkoba Lentera Putih Bersinar Kota Metro Sosialisasi P4GN pada kegiatan Masa pengenalan Lingkungan sekolah MPLS) di SMPN 1 Sekampung Udik
Terkait Pemberitaan Tidak Berdasar oleh Oknum Wartawan Mengenai Dugaan Penimbunan BBM Subsidi yang Menyeret Nama Anggota TNI 
Upaya Peningkatan Pembangunan Desa, Bupati dan Wabup Batu Bara Kunjungi Kemendes PDTT
SPPG Kemala Bhayangkari Resmi Hadir di Lampung, 3.406 Siswa Siap Nikmati Program Makan Bergizi Gratis

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:16 WIB

Azma Rizal Nomor Urut 1 Terpilih sebagai Geuchik Paya Demam Lhee unggul dari kandidat 2 

Kamis, 17 Juli 2025 - 20:15 WIB

Bupati Batu Bara Dilantik Sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Politik Keamanan oleh Mendagri

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:20 WIB

Forkopimcam Balongan Lepas Kapten Sudiyanto Dan Sambut Kapten Daniel Ronge

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:08 WIB

Yayasan Rehabilitasi Narkoba Lentera Putih Bersinar Kota Metro Sosialisasi P4GN pada kegiatan Masa pengenalan Lingkungan sekolah MPLS) di SMPN 1 Sekampung Udik

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:59 WIB

Terkait Pemberitaan Tidak Berdasar oleh Oknum Wartawan Mengenai Dugaan Penimbunan BBM Subsidi yang Menyeret Nama Anggota TNI 

Berita Terbaru