Jakarta MBS pembentukan SugarCo, PTPN III selaku Holding Perkebunan Nusantara segera membentuk Subholding PalmCo dan SupportingCo. Lantas, kedua subholding ini akan mengakselerasi dekarbonisasi di industri perkebunan sawit Indonesia dan dunia.
Diungkapkan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, pembentukan dua Subholding PalmCo dan SupportingCo dalam waktu dekat akan mempercepat dekarbonisasi melalui sejumlah strategi. Pertama, dari sisi pengelolaan aset. Keberadaan Subholding PalmCo dan Subholding SupportingCo menjadikan perusahaan dengan luas areal tertanam mencapai 813.000 hektare (ha).
Sebagai gambaran, Subholding PalmCo mencakup PTPN IV Sumatera Utara, PTPN V Provinsi Riau, PTPN VI Provinsi Jambi, dan PTPN XIII Kalimantan. Adapun SupportingCo merupakan penggabungan PTPN I Aceh, PTPN II Sumatera Utara, PTPN VII Sumatera Selatan dan Lampung, PTPN VIII Jawa Barat, PTPN IX di Jawa Tengah, PTPN X, XI, dan XII di Jawa Timur, serta PTPN XIV di Sulawesi.
“Dengan luasan perkebunan tersebut, upaya dekarbonisasi berbasis alam melalui areal tanam perkebunan yang besar, ditambah areal konservasi tinggi, mampu menekan angka emisi melalui pemanfaatan pupuk tepat guna serta dukungan kawasan konservasi mencapai 2 juta CO2Eq ton per tahun,” kata Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan resmi diperoleh InfoSAWIT, Kamis (18/5/2023).
Dia mengatakan total emisi yang dihasilkan PTPN grup berdasarkan perhitungan tahun 2019 adalah 2.849 kilo ton CO2 equivalen. Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan sawit sejenis seperti Sime Darbi sebesar 3.400 kilo ton CO2 equivalen, PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk atau SMART 4.000 kilo ton CO2 equivalen dan Grup Astra melalui PT Astra Agro Lestari Tbk 4.200 kilo ton CO2 equivalen.
Tercatat PTPN Group telah menjalankan upaya-upaya pelestarian alam melalui penjagaan kawasan bernilai konservasi tinggi, pengurangan emisi di lahan gambut, pemanfaatan pupuk tepat guna, hingga reboisasi di areal gambut.
Saat ini total 54 pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN dan rantai pasoknya telah memiliki sertifikasi-sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di Indonesia, termasuk Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC). “Akhir tahun nanti Insyaallah jumlahnya menyentuh 65 PKS,” Kata Mohammad Abdul Ghani.
Editor Red MBS