example banner

BRI Journalism 360 dan Promedia Teknologi Indonesia Adakan MIND ID Mediapreneur Talks, Bahas Perkembangan baru Dalam Bisnis Media

 

Palembang, Mitra Mabes – BRI Journalism 360 dan Promedia Teknologi Indonesia menggelar MIND ID Mediapreneur Talks bertema “Jurnalisme Berkualitas dan Berkelanjutan” yang digelar di Ballroom Hotel Aston Palembang, Rabu (18/12/2024).

MIND ID Mediapreneur Talks merupakan kegiatan yang memberikan wawasan serta keterampilan praktis bagi insan pers, content creator, hingga pengusaha media.

Acara ini menghadirkan seminar inspiratif yang membahas perkembangan terbaru dalam bisnis media dan tren digital dan menghadirkan tiga pembicara ahli di bidangnya yakni CEO Promedia, Agus Sulistriyono yang akan membahas Membahas model bisnis media berkelanjutan yang menekankan strategi kolaborasi dan inovasi agar media dapat terus eksis dan berkembang.

CEO Props, Ilona Juwita yang mengangkat trend iklan digital terkini yang relevan dengan konten media untuk menarik perhatian audiens secara efektif, dan Fransiskus Surdiasis selaku Anggota Komite Publisher Rights yang memaparkan pentingnya jurnalisme berkualitas dalam menghadapi dinamika industri digital.

Dalam sambutannya, CEO Promedia, Agus Sulistriyono mengatakan, pada kegiatan anugrah Dewan Pers bahkan Ketua Dewan Pers mengatakan tentang bahwa jurnalisme Indonesia itu sekarang tidak baik-baik saja.

“Sebenarnya kata-kata ini sudah lama tetapi di penghujung tahun 2024 masih muncul. Apakah kita akan menyerah atau tidak melakukan terobosan-terobosan tidak melakukan inovasi. Karena saya masih menyakini bahwa media sebagai pilar keempat demokrasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pada diskusi ini ada 3 tema yakni tentang model bisnis media. Sebenarnya model bisnis media seperti apa yang cocok untuk kita jalankan kedepan.

“Kemudian yang kedua pembicaranya dari komite dewan pers Komite Publisher Rights. Ini merupakan salah satu terobosan bagaimana media ini bisa bertahan. Lalu pembicara selanjutnya dari CEO Props yang akan membahas tentang bisnis media kedepan seperti apa sehingga ada peluang-peluang apa yang bisa kita kerjakan kedepan. Mudah-mudahan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kita semuanya. Tentunya ditahun 2025 lebih baik dari pada 2024,” katanya.

Sementara itu, Fransiskus Surdiasis selaku Anggota Komite Publisher Rights mengatakan, sebenarnya komite ini bernama komite tanggung jawab perusahaan platfrom jurnalisme yang berkualitas dinemtuk berdasarkan peraturan presiden no. 32 tahun 2024.

“Tetapi karena namanya sangat panjang kemudian disingkat menjadi Komite Publiser Right. Karena komite ini masih sangat baru memang relatif belum dikenal secara baik. Baik dilingkungan pemerintahan maupun juga bagi awak media,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya atas nama komite mengapresiasi atas terselanggaranya acara diskusi ini. Tadi disinggung bahwa media kita saat ini sedang tidak baik-baik saja.

“Dalam keadaan yang sedang tidak baik-baik saja ini dibutuhkan banyak ikhtiar pada usaha, banyak pertukaran ide, dan sebagainya untuk memastikan media yang sedang tidak baik-baik saja atau jurnalisnya yang tengah menghadapi tantangan mampu bertahan ditengah situasi yang tidak mudah ini.Tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh dan berkembang,” katanya.

Dikatakannya, satu kata kunci yang selalu dibicaraka orang dalam situasi seperti ini adalah media sustainability yakni keberlanjutan media.

“Pers merupakan pilar keempat demokrasi. Untuk memastikan media itu tetap sustain, jurnalisme tetap hidup itu sangat diperlukan. Sustainability dibangun atas empat pilar yang dibutuhkan guna memastikan media itu sustain atau ada keberlanjutan media,” ungkapnya.

Pilar pertama adalah keberlanjutan dari sisi bisnis dimana pentingnya pengembangan model bisnis yang sesuai dengan karakteristik masing-masing media serta inovasi menjadi kunci utama untuk menjaga stabilitas keuangan dan daya saing media.

“Pilar kedua adalah keberlanjutan jurnalistik memiliki peran penting dalam menyediakan informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pilar ketiga adalah menciptakan ekosistem yang sehat antara media dan platform digital, dan pilar keempat yaitu kolaborasi antara pemerintah dan media. Saya berharap diskusi kita ini dapat membawa manfaat bagi kita untuk memastikan media kita sustain dan jurnalisme kita tetap relevan,” pungkasnya.

Pewarta : M. Roum Alfaris

example banner

example banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *