example banner

IDI Indramayu Gelar Symposium dan Workshop in ECG : Acs and It’s Impostor

INDRAMAYU, Mitramabes.com – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Indramayu Menggelar Acara Symposium dan Workshop in ECG : ACS and it’s impostor yang diselenggarakan di Aula Hotel Trisula Jl. Di Panjaitan No.77, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sabtu ( 14/12/2024 )

Para peserta dari perwakilan dinas kesehatan indramayu dan dari seluruh dokter spesialis dan dokter umum yang tergabung dalam organisasi IDI di Kabupaten Indramayu.

Acara ini diselenggarakan 1 hari dengan seminar, diskusi, dan tanya jawab. Dalam penjelasan oleh narasumber simposium dan workshop tentang ECG : Simposium ini mencakup topik seperti manajemen risiko kematian jantung mendadak, penutupan LAA, dan terapi pacu jantung Dan pemahaman ECG dasar, pedoman manajemen fibrilasi atrium dan CHF

Acute Coronary Syndrome (ACS) dan penyakit yang serupa (impostor) memiliki gejala mirip, sehingga sulit dibedakan. Berikut beberapa penyakit impostor ACS:
Kardiologis
1. Aritmia (eksaserbasi penyakit jantung).
2. Perikarditis (radang selaput jantung).
3. Kardiomiopati (penyakit otot jantung).
4. Diseksi aorta (sobekan pembuluh darah besar).

Non-Kardiologis
1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
2. Pneumonia.
3. Pulmonary Embolism (PE).
4. Pankreatitis.
5. Kolesistitis (radang kantung empedu).
6. Osteokondritis (radang tulang rawan).

Gejala yang membedakan:
1. Nyeri dada yang menjalar ke lengan, leher, atau rahang (ACS).
2. Nyeri perut atas (GERD, pankreatitis).
3. Demam dan batuk (pneumonia).
4. Nyeri punggung (diseksi aorta).
5. Mual dan muntah (pankreatitis).

Pemeriksaan untuk diagnosis:
1. ECG (elektrokardiogram).
2. Troponin (tes darah).
3. Kreatinin kinase (tes darah).
4. Rontgen dada.
5. USG jantung.
6. CT scan atau MRI.

Setelah acara selesai, tim awak media langsung mewancarai ketua panitia acara yaitu dokter Haryo Setio, divisi IT IDI Indramayu, menjelaskan, ” Tujuan dari Acara ini yaitu untuk Pengembangan SDM-nya biar lebih berilmu, anggota IDI ini juga kita rangkul biar tetap meningkat ilmunya. Yang hadir adalah semua dokter anggota IDI yang ada di Indramayu. Karena ini acara, memang acara program dari pengurus IDI untuk pengembangan keilmuan anggotanya”.

Masih kata Haryo Setio, “kali ini kita mengangkat tema jantung karena memang sekarang pemerintah menggalakkan program screening untuk masyarakat dimulai dari puskesmas atau praktek dokter mandirinya, sehingga kita harus support dokter umum, saat dokter screening masyarakat, dia sudah lebih tahu , IDI mengalokasikan untuk acara ilmunya ini setahun dua kali, dan ini akhir tahun diadakan lagi. Karena kemarin di bulan Agustus juga kita sudah adakan acara seperti ini. Harapannya untuk anggota IDI atau untuk dokter-dokter di Indramayu dengan adanya seminar ini sehingga memahami suatu masalah penyakit bisa lebih tajam lagi. Ini acara internal IDI (Ikatan Dokter Indonesia) di support oleh dinas kesehatan, karena klo ada acara juga selalu kolaborasi dengan Kemenkes, perwakilan Kemenkes di daerah yaitu dinas kesehatan.” Pungkasnya.

(Abid)

example banner

example banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *