Bantaeng.mitramabes.com. pada hari ini Jum’at 26 Juli 2024 Tim Panel Independen (TPI) KemenPAN-RB melakukan Verifikasi dan Observasi Lapangan ke RSUD Anwar Makkatutu dengan Inovasi Raja Smile (Kategori Keberlanjutan) dan PKM Pabentengang dengan Inovasi Jedar Saskia (Kategori Replkasi). Adapun Verifikasi dan observasi lapangan ini dinilai langsung oleh Tim Panel Independen, yaitu Dr. Drs. Fadillah Amin, M.AP., Ph.D dan Dr. A. P. Dra. Tri Yuniningsih, M.Si. Selain itu, turut hadir perwakilan Kementerian PAN-RB sebagai penyelenggara PKRI Tahun 2024.
Tim Panel Independen PKRI meninjau langsung layanan-layanan yang ada pada Inovasi RAJA SMILE. Selain itu, dilakukan pula Focus Group Discussion (FGD) untuk lebih mendalami sistem yang berjalan pada Inovasi ini.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Lt.8 RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu, berlangsung sangat menarik dan dihadiri oleh Kepala Bappeda Bantaeng (Asruddin, S.IP.Msi.), Bidang Litbang Bappeda, Tenaga Pendamping Ahli Inovasi Daerah (Rahman Ramlan dan Sulhan Yusuf) serta dihadiri oleh mitra Inovasi RAJA SMILE, stakeholder terkait, penerima manfaat, serta manajemen RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu.
Verifikasi Lapangan dilanjutkan setelah Shalat Jum’at untuk Inovasi Jedar Saskia didesa Pabentengang Kecamatan Eremerasa, Inovasi ini merupakan replikasi daripada inovasi Bendera Saskia dari Puskesmas Sinoa. Inovasi Jedar Saskia dari Puskesmas Pabentengang Kabupaten Bantaeng telah membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil dan anak di wilayah tersebut,
Hal tersebut telah diungkapkan oleh Tim Panel Independen Pemantauan Keberlanjutan Replikasi Inovasi Kemenpan RB Tahun 2024, Dr. Fadilah Amin, pada Jumat 26 Juli 2024.
Dr. Fadilah Amin menilai Inovasi JEDAR SASKIA adalah salah satu Inovasi terbaik di Sulawesi Selatan hingga masuk ke Tingkat Nasional,
“Jadi yang membuat kami kagum dan beri apresiasi untuk Inovasi Jedar Saskia kelengkapan pasilitas sarananya serta SDM tim medis sangat menunjang kepada masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Fadilah,
Menurutnya, dari sekian banyak Inovasi yang dimasukan dan dilakukan wawancara namun penerapan untuk penerima manfaatnya itu terbatas karena penerima manfaatnya tertentu.
Senada dengan itu Kepala Puskesmas Pa’ bentengan drg.Fatmah Haeruddin
menerangkan bahwa Inovasi Jedar Saskia hadir sebagai respons terhadap berbagai permasalahan dalam pelayanan kesehatan ibu hamil dan anak di wilayah kerja Puskesmas Pabentengang.
“Rendahnya angka persalinan di fasilitas kesehatan (faskes), kurangnya cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, serta kesulitan menemukan rumah sasaran menjadi tantangan utama,” ucap Fatma, Jumat 26 Juli 2024.
Permasalahan ini diperparah dengan kondisi geografis wilayah yang sulit dijangkau kendaraan roda empat dan minimnya penanda rumah sasaran,
Lebih lanjut Fatma memaparkan bahwa, upaya inovatif ini juga melibatkan pemberian tanda khusus pada rumah ibu hamil yang menjadi sasaran program, sehingga memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan kunjungan dan pemantauan,
Dengan kehadiran Tim Panel Independen, dapat memberikan penilaian yang baik, sehingga Inovasi Raja Smile dan Inovasi Jedar Saskia dapat menjadi Terbaik di Kategori yang dilombakan. Untuk itu kami Tim Pendamping Inovasi mengharapkan Doa dan Dukungannya dari warga Bantaeng.
#Editor Adi Kasim Inovasi Litbang Bappeda,( Ucok Haidir )
