300 Pelajar Guncang Panggung Nayu Fair Part 3: Persembahan Seni dan Budaya untuk Puncak HUT RI ke-80 di Aceh Tengah

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Takengon, – MBS

Sebanyak 300 pelajar dari jenjang SMP dan SMA di Kabupaten Aceh Tengah akan menjadi pusat perhatian pada Nayu Fair Part 3, yang digelar di Lapangan Musara Alun, 18 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi puncak perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di daerah berhawa sejuk tersebut, sekaligus menjadi simbol kebangkitan seni dan budaya Gayo di tengah arus globalisasi.

Selama 17 hari penuh, para pelajar berlatih tanpa kenal lelah. Mereka memadukan disiplin, kreativitas, dan cinta tanah air demi menampilkan pertunjukan terbaik: dari gerak kompak tari massal dan tari kreasi, lantunan magis didong dan saman, hingga kekuatan kata dalam musikalisasi puisi, puisi solo kemerdekaan, dan teater kemerdekaan. Semua itu dirangkai sebagai media edukasi dan inspirasi, agar generasi muda tidak hanya menjadi penonton sejarah, tetapi juga pelaku yang menjaga martabat budaya.

Pendiri Sanggar Nayu, Ulan Dari Fitri, yang menjadi motor penggerak acara ini, menegaskan bahwa seni dan budaya adalah identitas yang harus terus hidup di tengah masyarakat. Tidak hanya itu, Nayu Fair Part 3 juga akan menghadirkan aneka UMKM kuliner khas Gayo dan kerajinan daur ulang, sehingga kegiatan ini berperan ganda: sebagai panggung seni dan sebagai penggerak ekonomi lokal.

Namun di balik kemeriahan yang akan datang, tersimpan cerita perjuangan. Ayu, penanggung jawab pelaksana, mengungkapkan bahwa seluruh biaya latihan,termasuk transportasi dan konsumsi,masih menggunakan anggaran pribadinya. “Selama 17 hari ini, kami sudah menghabiskan puluhan juta rupiah dari dana pribadi. Ini demi anak-anak sanggar dan demi membuktikan bahwa Aceh Tengah mampu berdiri sejajar di panggung seni nasional,” ujarnya dengan penuh tekad.

Nayu Fair Part 3 bukan sekadar hiburan tahunan, tetapi sebuah persembahan anak negeri untuk para pejuang kemerdekaan. Kegiatan ini mengajarkan nilai gotong royong, dedikasi, dan kecintaan pada warisan budaya. Di sinilah dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan—karena menjaga budaya adalah tanggung jawab bersama, dan masa depan identitas bangsa berada di tangan generasi muda yang hari ini berlatih di bawah cahaya matahari Musara Alun.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bupati JTP Hutabarat Lepas Peserta Festival Marching Band.
Kepala Kantor Pelayanan PenbendaharaanNegara (KPPN) Sidikalang Menemui Bupati Pakpak Bharat.
Bunda Literasi sekaligus Bunda paud Sumatera utara Kahiyang Ayu mengukuhkan Ny, Juniatry Literasi dan Bunda paud, kabupaten Pakpak Bharat
Bupati Anton Tegaskan Peran Strategis Pramuka untuk Kemajuan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat*
Untuk Meriahkan HUT RI ke 80 Desa Tanjung Medan Gelar Lomba Lingkungan Bersih 
Lewat GPM, Polres Indramayu Jaga Stabilitas Harga dan Ringankan Beban Masyarakat
Anggota Paskibra Simbol Harapan, Teladan dan Cermin Masa Depan Bangs
Kincit Manuk: Emas Hijau Gayo yang Menunggu Pemimpin untuk Mendengar

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 23:17 WIB

Bupati JTP Hutabarat Lepas Peserta Festival Marching Band.

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:58 WIB

300 Pelajar Guncang Panggung Nayu Fair Part 3: Persembahan Seni dan Budaya untuk Puncak HUT RI ke-80 di Aceh Tengah

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:34 WIB

Bunda Literasi sekaligus Bunda paud Sumatera utara Kahiyang Ayu mengukuhkan Ny, Juniatry Literasi dan Bunda paud, kabupaten Pakpak Bharat

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:20 WIB

Bupati Anton Tegaskan Peran Strategis Pramuka untuk Kemajuan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat*

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:16 WIB

Untuk Meriahkan HUT RI ke 80 Desa Tanjung Medan Gelar Lomba Lingkungan Bersih 

Berita Terbaru

BERITA UTAMA

Bupati JTP Hutabarat Lepas Peserta Festival Marching Band.

Kamis, 14 Agu 2025 - 23:17 WIB